Tinjauan Terhadap Penerapan Anggaran Beban Operasional Pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN ANGGARAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA

CABANG MEDAN

TUGAS AKHIR

Oleh :

NUR INDAH PRADIPTA 122101077

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

(3)

i

KATA PENGANTAR

Pertama sekali penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Tinjauan Terhadap Penerapan

Anggaran Beban Operasional Pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan” ini guna melengkapi tugas-tugas serta memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahlimadya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada Ayahanda tercinta Paidi Mujadi dan Ibunda tercinta Sujiane AK yang telah memberikan do’a dan dorongan baik secara materil maupun moril sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Dengan tulus penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang penulis persembahkan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Manajemen DIII Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Manajemen DIII Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Nisrul Irawati, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.


(4)

ii

5. Bapak Uun Irwoko, SE, selaku Pembimbing Magang penulis di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, Bapak H. Eddy S. Noor, SE, selaku Manajer PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan dan Bapak Armansyah, SE, selaku Manajer Keuangan dan Umum PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan yang telah membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

6. Kakak dan adik saya : Nur Suci Pradipta, Nur Suri Pradipta, Hazratul Husna dan Muhammad Hazraldhi Husna yang telah memberi dukungan dan semangat kepada penulis.

7. Sahabat – sahabat penulis Dina Syafina Pohan, Iswan Sumar, Gita Maharani, Annisyah, Deny Dana Sari, Badzlina Rizaldi Azhura, dan Siti Jaliah.

8. Teman-teman penulis khususnya Rahma Yanti Marpaung, Nur Syahfitri, Siti Nurbaya, Mauliani, Mariana, Ariza Rifani, Dwi Juniary, Gita Putri Asih dan seluruh teman-teman Program Studi DIII Keuangan angkatan 2012.

Penulis sadar tidak ada yang sempurna di dunia ini kecuali Allah SWT semata, hanya kepada-Nya kita kembalikan amal dan bakti kita, begitu juga dalam penulisan tugas akhir ini semoga dengan segala kekurangannya dapat memberi manfaat kepada pembaca. Amin.

Medan, Juni 2015 Penulis

Nur Indah Pradipta NIM 122101077


(5)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... v

Daftar Gambar ... vi

BABI : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II : PROFIL PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan ... 8

A. Sejarah Ringkas ... 8

B. Struktur Organisasi ... 11

C. Job Description ... 13

D. Kinerja Usaha Terkini ... 19

E. Rencana Usaha/Kegiatan ... 20

BAB III : PEMBAHASAN ... 21

A. Pengertian Anggaran ... 21

1.Macam – macam Anggaran ... 23

2.Tujuan Anggaran ... 27

3.Manfaat Anggaran ... 38

4.Fungsi Anggaran ... 29

B. Prosedur Penyusunan Anggaran ... 30

C. Realisasi ... ... 34

D. Analisis Variansi ... 35

1.Pengertian Analisis Variansi ... 35

2.Manfaat Analisis Variansi ... 36

3.Perbandingan Rencana dan Realisasi Anggaran Beban Operasional ... 37


(6)

iv

E. Tinjauan Penerapan Anggaran Beban Operasional Pada

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara ... 38

F. Dampak dari Anggaran Lebih Besar dari Realisasi Beban Operasional Bagi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan ... 47

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... .. 48

A. Kesimpulan ... 48

B. Saran ... 49


(7)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Anggaran dan Realisasi Beban Operasional 2010 ... 38 Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Beban Operasional 2011 ... 41 Tabel 3.3 Anggaran dan Realisasi Beban Operasional 2012 ... 43 Tabel 3.4 Hasil Analisis Variansi Anggaran dan Realisasi


(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 LogoPT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara (KPBN) Cabang Medan ...10 Gambar 2.2 Struktur OrganisasiPT. Kharisma Pemasaran Bersama

Nusantara (KPBN) Cabang Medan ... 13 Gambar 3.1 Bagan Proses Penyusunan Anggaran

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

(KPBN) Cabang Medan ... 31 Gambar 3.2 Grafik Penyimpangan Anggaran dan Realisasi


(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Kotler (2010 : 10) Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang melakukan kegiatan atau tindakan yang dapat ditawarkan dari satu pihak ke pihak yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Setiap perusahaan dalam melaksanakan aktivitas perusahaan memulainya dengan melakukan perencanaan. Menurut Nafarin (2004 : 4) Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan merupakan upaya tindakan berhati – hati sebelum melakukan sesuatu agar apa yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Tujuan utama perencanaan adalah memberikan proses umpan maju (feed forward) agar dapat memberikan petunjuk kepada setiap manajer dalam pengambilan keputusan operasional tersebut.

Salah satu bentuk usaha pelayanan jasa adalah jasa pemasaran, hal ini terbukti dengan banyaknya perusahaan jasa pemasaran yang didirikan oleh pihak swasta. Akibat dari perkembangan perusahaan jasa pengiriman yang semakin pesat ini, maka menimbulkan persaingan yang ketat pula. Sehingga menuntut adanya persaingan atas pelayanan jasa dan kepercayaan pelanggan.

Tugas utama perusahaan jasa pemasaran PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara yaitu melaksanakan pemasaran bebagai komoditi perkebunan hasil produksi PT. Perkebunan Nusantara.. Dalam memberikan


(10)

2

jasa pelayanan pemasaran, perusahaan ini memperoleh penghasilan dari pendapatan jasa pemasaran. Dimana pendapatan dari jasa tersebut didapat dari harga yang harus dibayar oleh pemakai jasa pemasaran itu sendiri.

Penentuan harga jasa pemasaran merupakan suatu keputusan yang sangat penting bagi manajemen PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, karena dapat mempengaruhi besar kecilnya beban yang akan dikeluarkan suatu perusahaan.

Dengan adanya fasilitas pada jasa pengiriman, serta jumlah beban overhead yang tinggi, maka semakin menuntut ketepatan dalam penetapan beban operasional yang sesungguhnya. Biaya merupakan manfaat yang dikorbankan untuk memperoleh jasa, sedangkan beban merupakan biaya yang telah memberikan suatu manfaat dan sekarang telah berakhir (expired).

Fenomena yang terjadi pada perusahaan jasa pemasaran PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara yaitu pengeluaran beban operasional yang menjadi salah satu yang berpengaruh penting bagi perusahaan dalam merencanakan anggaran beban opertasional dalam jangka waktu 1 tahun pada manajemen dalam penetapan harga jasa pemasaran produk. Pengeluaran beban – beban tersebut bermanfaat sebagai alat untuk membebankan biaya overhead terhadap jasa dengan teliti, adil, dan cepat dalam rangka menghitung harga pokok jasa pemasaran.

Rencana merupakan hasil perencanaan. Rencana meliputi tujuan, kebijakan, aturan, metode, strategi, standar, program, prosedur, dan anggaran. Seluruh rencana kegiatan perusahaan yang mencakup kegiatan operasional


(11)

yang saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam satuan uang yang berlaku pada masa yang akan datang.

Menurut Darsono dkk (2008:1) Penganggaran merupakan proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasikan data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap – tiap seksi, bagian, devisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan.

Menurut Nafarin (2004:12) Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Suatu anggaran yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan pengawasannya. Kegiatan usaha perusahaan meliputi banyak kegiatan yang bervariasi seperti memasarkan produk yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara.

Anggaran beban oprerasional bagi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) adalah suatu pernyataan dari rencana manajemen untuk membuat pedoman dalam pengambilan keputusan rencana anggaran beban operasional dalam jangka waktu periode tetentu. Beban operasional adalah anggaran atau tafsiran semua biaya yang dikeluarkan, yang pada hakikatnya di anggap habis dalam masa 1 tahun buku.


(12)

4

Dalam hal ini PT. KPBN perlu melakukan penganggaran sebelum menjalankan kegiatan dalam kurun waktu 1 tahun untuk memperlancar dan mempermudah kegiatan yang menggunakan beban operasional. PT. KPBN sebagai perusahaan jasa melakukan perencanaan sebelum melakukan aktivitas operasionalnya.

Untuk dapat memasarkan produk dan memperoleh laba yang optimal, maka perencanaan dan pengawasan beban operasional adalah kunci pokoknya. Melihat begitu pentingnya anggaran beban dalam perusahaan, maka penulis merasa tertarik untuk membahas masalah mengenai anggaran beban operasional dan menyusunnya dalam sebuah tugas akhir dengan judul :“ TINJAUAN TERHADAP PENERAPAN ANGGARAN BEBAN

OPERASIONALPADA PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA CABANG MEDAN “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka diketahui bahwa suatu perusahaan perlu melakukan penyusunan beban operasional seefisien mungkin untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Selain itu anggaran ini juga dapat membantu pihak manajemen untuk mengambil keputusan dalam mengelola beban yang akan dikeluarkan. Sehubungan dengan itu maka permasalahan pokok yang akan dibahas di dalam tugas akhir ini yaitu : Bagaimanaa Penerapan Anggaran Beban Operasional pada


(13)

C. Tujuan Penelitian

Penerapan dalam anggaran beban operasional pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cab. MEDAN hakikatnya memiliki tujuan seperti halnya perusahaan – perusahaan yang juga melakukan anggaran beban operasional.

Adapun tujuan penelitian dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui cara PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara melakukan perencanaananggaran beban operasaional.

b. Untuk mengetahui penerapan anggaran beban operasional PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara dalam melakukan pengawasan anggaran beban operasional.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Penulis

Sebagai bahanuntuk memperoleh pengetahuan dan lebih memahami analisis angggaran beban operasional dalam suatu perusahaan.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan langkah untuk perencanaan dan penyusunan anggaran beban operasional.


(14)

6

E. Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ada beberapa metode penelitian yang digunakan, yaitu :

1. Sumber Data

a. Data Primer

Memperoleh data yang diperoleh dengan melakuakn peninjauan langsung ke objek penelitian dengan wawancara dan observasi.

b. Data Sekunder

Memperoleh data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk data yang sudah jadi. Data tersebut dapat berasal dari sumber lain yang berasal dari luar perusahaan, baik berupa buku-buku, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya yang berhubungan dengan beban perusahaan.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara (Interview)

Merupakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berwenang selaku objek yang memberikan dana dan informasi yang berkaitan dengan objek penelitian.

b. Kepustakaan (Library Research)

Merupakan pengumpulan data-data dan informasi mengenai teori-teori anggaran beban operasional.

c. Metode Analisis 1) Metode Deskriptif


(15)

Adalah yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang diperoleh. Selanjutnya diolah sehingga memperoleh gambaran jelas, terarah, menyeluruh dari masalah yang dibahas secara umum.


(16)

8

BAB II

PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMANUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

A. Sejarah Ringkas

Kantor Pemasaran Bersama (KPB-PTPN) PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP Perkebunan I XXXII, pada tanggal 27 Februari 1990 di Jakarta yang disetujui oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 166/Kpts/OT.10/3/1990 tanggal 8 Maret 1990.

Berdasarkan keputusan Badan Musyawarah Direksi (BMD) PTPN No. 15/BMD-PTPN/Kpts/1998 tanggal 18 Juli 1998, diadakan penyempurnaan Struktur Organisasi KPB-PTPN dan sesuai Keputusan BMD PTPN No. 15/BMD-PTPN/Kpts/1998 tanggal 18 Juli 2001 tanggal 7 Desember 2001 Struktur Organisasi KPB-PTPN diadakan perubahan/penyempurnaan kembali.

Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara I s/d XIV di dirikan dengan dengan tujuan untuk melaksanakan pemasaran berbagai komoditi perkebunan hasil produksi PTPN dengan berpegangan pada prinsip ekonomi dan tugas-tugas Badan Usaha Milik Negara agar di dapat manfaat yang sebesar-besarnya bagi BUMN yang bersangkutan.

Mekanisme hubungan kerja antara BMD-PTPN, Dewan Pengawas dan KPB-PTPN diatur dan ditetapkan dalam keputusan BMD-PTPN No. 14/BMD-PTPN/Kpts/1998 tanggal 4 Juni 1998.


(17)

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) addalah perusahaan yang bergerak di bidang pemasaran komoditas perkebunan sebagai perubahan bentuk/transformasi dari Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara I-XIV. PT. KPBN merupakan Perseroan Terbatas yang di bentuk oleh Direktur Utama PTPN I s/d PTPN XIV dan PT. RNI bertindak untuk dan atas nama PTPN I s/d PTPN XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero).

Melalui Perjanjian Antara PTPN I s/d PTPN XIV dan PT. RNI Tentang Pendirian Perseroan Terbatas di bidang pemasaran komoditas perkebunan pada tanggal 16 November 2009 di hadapan Notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa SH Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan status Badan Hukum berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-60488.AH.01.01. Tahun 2009 tertanggal 11 Desember 2009.

Perubahan status menjadi Perseroan Terbatas tersebut sebaghhai bagian yang tidak terpisahkan dari strategi PTPN I s/d PTPN XIV dan PT RNI untuk memaksimalkan potensi keekonomian melalui penyusuanan ulang komponen-komponen korporat yang dimiliki PT. KPBN dalam menuju performa perusahaan sebagai perusahaan penyedia jasa pemasaran perkebunan yang semakin produktif dan memiliki keunggulan kompetitif di pasar domestik dan pasar internasional.


(18)

10

Sejalan dengan rencana pengembangan pemasaran komoditas perkebunan, PT. KPBN juga melakukan kegiatan usaha di Bidang Logistik Komoditas Perkebunan yang merupakan kelanjutan pelaksanaan pengembangan Usaha Bidang Logistik pada tahun 2013.

Berikut ini visi dan misi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan.

1. Visi

Menjadi Trading House Komoditas Perkebunan Indonesia yang unggul dan terpercaya.

2. Misi

Meyelenggarakan pemasaran komoditas perkebunanIndonesia dengan berpegangan pada prinsip-prinsip ekonomi untuk memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi produsen dan pembeli.

Adapun logo dari perusahaan PT. KPBN adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 Logo PT.KPBN


(19)

Penjelasan dari logo di atas adalah : a. Bola Dunia

Bentuk bola dunia menggabungkan makna bahwa daerah pemasaran PT. KPBN mencakup seluruh penjuru dunia. Hari ini terbukti dari telah berhasilnya PT KPBN merealisasikan penjualannya ke berbagai Negara terbesar di 5 benua.

b. Huruf “P’

Huruf ‘P’ secara keseluruhan merupakan inisial dari kata “pemasaran” Huruf ‘p’ dengan warna biru yang berjumlah tiga yang merupakan singkatan dari Pemasaran Produk Perusahaan.

c. Warna Biru

Secara keseluruhan warna biru melamabangkan warna laut dan bersahabat artinya bahwa PT. KPBN dalam melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan di pertimbangkan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Selain itu PT. KPBN senantiasa meningkatkan mutu pelayanan kepada seluruh pembeli dan koleganya, serta dalam melakasanakan bisnisnya tidak pasif dan statis melainkan aktif dan dinamis.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam rangka memberikan pendegasian wewenang dan tanggung jawab yang seimbang maka perlu dibentuk struktur organisasi yang baik, sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara efisien, sistematika, dan terkoordinir.


(20)

12

Dibantu oleh para manajer serta tanggung jawab kepada komisaris dan pemegang saham. Dalam rangka pelayanan pemasaran komoditi agro industri, PT. KPBN pusat (Jakarta) dibantu oleh 3 (tiga) Kantor Cabang yakni sebagai berikut :

1. PT. KPBN Cabang Medan. 2. PT. KPBN Cabang Surabaya. 3. PT. KPBN Perwakilan Dubai.

Kantor Cabang/Perwakilan PT. KPBN adalah kantor yang melaksanakantindak lanjut seluruh hasil transaksi penjualan PT. KPBN dan bertanggung jawab kepada Direksi PT. KPBN. Struktur organisasi isi sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. KPBN No.01/KPB/Kpts/21-SDM/I/2010 tanggal 08 Januari 2010.


(21)

Gambar 2.2

Struktur Organisasi PT. KPBN Cabang Medan

Sumber : PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan

C. Job Description

Berikut ini akan diuraikan job description dari setiap unit pada PT KPBN Cabang Medan yang terdiri dari :

1. Manajer

Tugasnya adalah :

a. Membantu Direktur Utama PT. KPBN melaksanakan tindak lanjut hasil transaksi penjualan PT. KPBN Jakarta dan PTPN.

b. Mengkoordinir, mengawasi, dan membimbing Asisten manajer dan Karyawan/ti agar tercapai hasil kerja dan pelayanan yang maksimal.

PT KPBN CABANG MEDAN MANAJER

URUSANKEUANGAN, SDM & UMUM ASS. MANAJER URUSAN LOG. 2

TEH & KAKAO ASS. MANAJER URUSAN LOG. 1

SAWIT & KARET ASS. MANAJER URUSAN

PENJUALAN ASS. MANAJER

Bidang Pra Shipment Bidang Keuangan

Bidang Pra Shipment

Bidang SDM Bidang Shipment

Bidang Shipment

Bidang Umum Bidang After Shipment


(22)

14

c. Memonitor persediaan barang di gudang/tanki timbun PTPN. d. Memonitor pelaksanaan pengapalan barang PTPN & Pembeli.

e. Memonitor persiapan dokumen pengapalan s/d pencarian wesel dari hasil penjualan ke Bank Devisa dan langsung ditransfer ke rekening PTPN yang bersangkutan.

f. Mengusulkan kenaikan golongan/berkala Karyawan PT. KPBN Cbang Medan kepada Direktur Utama.

g. Mengkoordinir, memonitor, dan menyelesaikan segala pekerjaan dan permasalahan di PT. KPBN Cabang Medan.

h. Memonitor pelaksanaan pengelolaan Keuangan PT. KPBN Cabang Medan sesuai dengan Anggaran yang tersedia.

i. Memonitor/ memeriksa dan mengusulkan RKAP PT. KPBN Cabang Medan kepada PT. KPBN Jakarta.

j. Melaksanakan tugas – tugas lain bila diperlukan oleh Direktur Utama.

2. Bagian Urusan Penjualan

Tugasnya adalah :

a. Menerima dan memeriksa serta memonitor surat-surat masuk dari PTPN perihal Mutu, Quantum,Waktu Penyerahan, dan pelaksanaan tender inti sawit dan tetes Molasses.

b. Mengkoordinasi jadwal tender ke PT. KPBN Pusat Jakarta dan PTPN terkait perihal jadwal tender.

c. Memonitor perkembangan harga pasar (Market Outlook) di reuters dan pasar harian Malaysia dan lain-lain.


(23)

d. Memonitor HPE, Kurs pajak mingguan dan Kurs Tengah Bank Mandiri. e. Memonitor/meneliti laporan mingguan perkembangan harga gula pasir di

Medan.

f. Menmonitor penyampaian surat undangan/penawaran tender Inti Sawit. g. Memonitor percepatan penyampaian hasil tender Inti Sawit/Molasses ke

PT. KPBN Jakarta.

h. Meneliti dan memonitor percepatan pembuatan konsep kontrak hasil tender inti sawit.

i. Meneliti/memonitor percepatan pembuatan Berita Acara Hasil Tender Inti Sawit/Molesses.

j. Memonitor dan meneliti laporan mingguan/bulanan penjualan Inti Sawit. k. Mengkoordinir pelaksanaan tugas di urusan penjualan yang diberikan oleh

Manajer kepada Karyawan yang dipimpinnya. Menyelesaikan Permasalahan yang timbul dalam hal penjualan.

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manajer yaitu sebagai ketua Tim Pelayanan Ekspor Untuk membantu urusan Logistik Pengapalan Teh, Kakao, Karet, dan Sawit.

3. Bagian Urusan Log 1 Sawit dan Karet

Tugasnya adalah :

a. Menerima dan memeriksa serta memonitor surat-surat masuk dari PTPN perihal Mutu Quantum, Waktu penyerahan dan pelaksanaan tender Inti Sawit dan Tetes Molasses.


(24)

16

b. Mengkoordinasi jadwal tender PT. KPBN Pusat Jakarta dan PTPN terkait perihal jadwal tender.

c. Memonitor perkembangan harga pasar (Market Outlook) di reuters dan pasar harian Malaysia dan lain-lain.

d. Memonitor penyampaian surat undangan/penawaran tender Inti Sawit. e. Memonitor/meneliti laporan mingguan perkembangan harga gula pasir di

Medan.

f. Menmonitor penyampaian surat undangan/penawaran tender Inti Sawit. g. Memonitor percepatan penyampaian hasil tender Inti Sawit/Molasses ke

PT. KPBN Jakarta.

h. Meneliti dan memonitor percepatan pembuatan konsep kontrak hasil tender inti sawit.

i. Meneliti/memonitor percepatan pembuatan Berita Acara Hasil Tender Inti Sawit/Molesses.

j. Memonitor dan meneliti laporan mingguan/bulanan penjualan Inti Sawit. k. Mengkoordinir pelaksanaan tugas di urusan penjualan yang diberikan oleh

Manajer kepada Karyawan yang dipimpinnya. Menyelesaikan Permasalahan yang timbul dalam hal penjualan.

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Manajer yaitu sebagai ketua Tim Pelayanan Ekspor Untuk membantu urusan Logistik Pengapalan Teh, Kakao, Karet, dan Sawit.


(25)

4. Bagian Urusan Log 2 Teh dan Kakao

Tugasnya adalah :

a. Menerima dan memeriksa surat-surat masuk, kontrak, L/C nominasi dan bukti pembayaran serta dokumen-dokumen lainnya.

b. Menjawab dan menindak lanjuti surat, fax sehubungan dengan Log-2, Teh, dan Kakao.

c. Memonitor kelengkapan dokumen dan negosiasi wesel pada Advice/Negotiating Bank serta menyelesaikan discrepancy pada Negotiating/Paying Bank.

d. Memaraf dan menandatangani dokumen-dokumen yang berhubungan dengan log-2 Teh dan Kakao.

e. Mengintruksikan penerbitan ataupun pembetulan S/I dan dokumen-dokumen lainnya untuk instansi-instansi terkait apabila dokumen-dokumen pendukungnya sudah dilengkapi.

f. Mengkoordinir pelaksanaan tugas di Log-2, Teh dan Kakao yang diberikan oleh Manajer kepada karyawan yang dipimpinnya.

g. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Manajer. h. Menyelesaikan permasalahan dalam hal pengapalan.

5. Bagian Urusan Keuangan, SDM dan Umum

Tugasnya adalah :

a. Mengkoordinir pembuatan RKAP dan laporan pertanggung jawaban Keuangan Kantor Cabang Medan.


(26)

18

b. Mengontrol dan memeriksa bukti – bukti keluar masuk Kas/Bank serta data-data pendukungnya.

c. Memantau dropping/transfer Modal Kerja dari Kantor Pusat. d. Memantau dan meneliti pembuatan daftar gaji dan hak – hak

karyawan lainnya.

e. Mengontrol pembukuan atas semua transaksi di Kantor Cabang Medan.

f. Melaksanakan dan menindak lanjuti hasil rekonsiliasi rekening Koran dengan Kantor Pusat, PTPN dan anak lembaga lainnya. g. Mengkoordinir SDM sesuai dengan petunjuk yang diberikan

Kantor Pusat.

h. Membuat usulan utnuk pendidikan dan pelatihan karyawan Kantor Cabang Medan.

i. Mengurus rumah tangga kantor cabang Medan baik untuk kepentingan Karyawan maupun memelihara asset-aset Kantor cabang.

j. Mengkoordinir pembuatan laporan kegiatan Kantor Cabang.

k. Mengadministrasikan pemungutan dan penyetoran PPN dan PPH serta penyelesaian rampung PPH Karyawan.

l. Mendampingi dan memberikan penjelasan – penjelasan kepada tim pemeriksa baik intern maupun ekstern.

m. Mengkoordinir pelaksanaan pameran di PRSU.

n. Memantau pelaksanaan tugas yang diberikan oleh Manjer Cabang Medan kepada masing – masing karyawan.


(27)

o. Melaksanakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh atasan dengan sebaik-baiknya.

D. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada PT. KPBN Cabang Medan, perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja terkini yang dijalankan perusahaan adalah :

1. Meningkatkan pemahaman proses shipping administrasi dan pemahaman atas komoditi PTPN dengan memberikan pelatihan mulai dari proses tanaman, produksi pabrik sampai dengan proses bisnis dan administrasi.

2. Menciptakan hubungan yang baik dengan lembaga penerbitan dokumen utama dan pendukung ekspor dan hubungan komunikasi yang baik dengan pembeli.


(28)

20

E. Rencana Usaha/Kegiatan

Rencana usaha/kegiatan PT. KPBN Cabang Medan antara lain :

1. Jadwal penyelesaian dokumen pengapalan dan pembayaran dapat terukur.

2. Penempatan SDM yang memiliki kemampuan dan pengalaman dibidangnya.

3. Memaksimalkan kinerja masing-masing urusan.

4. Memaksimalkan penggunaan Kantor Cabang Pembantu/Perwakilan di Pelabuhan Belawan.


(29)

21

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran

Anggaran Mempunyai peranan penting dalam setiap perusahaan/organisasi maka setiap individu yang terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan perusahaan terlebih dahulu harus memahami betul apa itu anggaran dan manfaat anggaran itu sendiri.

Menurut Mulyadi (2000 : 488) anggaran merupakan rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif dan diukur dalam satuan moneter standart serta ukuran yang lain mencakup jangka waktu satu tahun.

Penganggaran merupakan proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasikan data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-tiap seksi, bagian, devisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan. (Darsono dkk, 2008;1).

Menurut Nafarin (2004 : 12) anggaran adalah proses penyusunan anggaran yang dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuatitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk suatu jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan dan tidak dapat menggantikan manajemen .


(30)

22

Penganggaran adalah suatu perencanaan dan sistem kendali. Hubungan ini berlaku bagi semua anggota organisasi dimana mereka diharapkan. Perencanaan menentukan seluruh aktivitas untuk mencapai tujuan dan sasaran. Perencanaan diperlukan agar perusahaan dapat mengoperasikan departemen dan mencapai keberhasilan segmen. (Darmanegara, 2010:5)

Deskripsi dari perencanaan operasi perusahaan diwujudkan dalam suatu bentuk laporan yang dikenal dengan anggaran. Anggaran dapat diartikan sebagai suatu rencana yang disusun secara sistematis meliputi seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan dalam unit atau satuan moneter dan berlaku untuk jangka waktu yang akan datang. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. (Nafarin, 2004:12).

Dari definisi – definisi di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran mengandung unsur sebagai berikut :

1. Mencakup suatu kepentingan

2. Meliputi semua jangka waktu yang akan datang 3. Bersifat kuantitatif

Sedangkan menurut Adisaputro dan Asri (2004 : 20) “Anggaran merupakan alat pengendali/pengawasan berarti melakukan evaluasi (menilai) atas pelaksanaan terdiri dari : Membandingkan realisasi dengan rencana (anggaran) dan melakukan tindakan perbaikan apabila dipandang perlu (jika ada penyimpangan yang merugikan).


(31)

1. Macam – Macam Anggaran

Menurut Nafarin (2004 : 22) anggaran dapat dikelompokkan dari beberapa sudut pandang sebagai berikut :

a. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

1) Anggaran variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat – tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda. Anggaran variabel juga disebut anggaran fleksibel.

2) Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu. Anggaran tetap disebut juga dengan anggaran statis.

b. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari :

1) Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu umumnya satu tahun yang disusun setiap periode anggaran.

2) Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.

c. Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :

1) Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun.


(32)

24

2) Anggaran jangka panjang (anggaran strategis) adalah anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun.

d. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran induk (master budget)”. Anggaran induk merupakan konsolidasi rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan di pecah lagi menjadi anggaran triwulan. Anggaran triwulan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.

1) Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. Anggaran operasional antara lain terdiri dari:

a) Anggaran Penjualan

b) Anggaran biaya pabrik yang terdiri dari anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung, anggaran biaya overhead pabrik.

c) Anggaran beban usaha d) Anggaran Laporan laba rugi

2) Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, terdiri dari:

a) Anggaran Kas b) Anggaran Piutang c) Anggaran Persediaan d) Anggaran Utang


(33)

e) Anggaran Neraca

e. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari:

1) Anggaran kompherensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disususn secara lengkap.

2) Anggaran Parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.

f. Menurut fungsinya anggaran terdiri dari :

1) Anggaran apropriasi (apropriation budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain.

2) Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh masing – masing aktivitas tidak melampaui batas.

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara memiliki anggaran beban operasional yang menurut dasar penyusunannya menggunakan anggaran variabel yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat – tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.


(34)

26

Menurut cara penyusunannya PT. KPBN menggunakan anggaran periodikyaitu anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu umumnya dan tidak lebih dari satu tahun yang disusun setiap periode anggaran.

Menurut jangka waktu anggaran PT. KPBN menggunakan anggaran jangka pendek yaitu anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama satu tahun.

Menurut bidangnya anggaran PT. KPBN menggunakan anggaran operasional yaitu Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba.rugi.

Menurut kemampuan menyusun PT. KPBN mempunyai kemampuan menyusun anggaran parsial yaitu Anggaran Parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja.

Menurut fungsinya PT. KPBN menpunyai fungsi anggaran apropriasi dan anggaran kinerja (performance budget). Anggaran apropriasi (apropriation

budget), adalah anggaran yang dibentuk bagi tujuan tertentu dan tidak boleh

digunakan untuk tujuan lain.Anggaran kinerja (performance budget), adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) misalnya untuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh masing – masing aktivitas tidak melampaui batas.

Anggaran yang termasuk beban operasional pada PT. KPBN terdiri dari : a. Beban operasional dewan pengawas


(35)

c. Beban perlengkapan alat kantor d. Beban penyusutan

b. Iuran keanggotaan

c. Pajak dan sewa tanah/bangunan d. Sumbangan

e. Asuransi

f. Beban keamanan g. Beban penerangan h. Beban air

i. Beban komunikasi j. Alat tulis kantor k. Beban pemeriksaan l. Beban lain – lain

m. Beban Litbang & analisa pasar n. Beban Promosi

o. Beban eksploitasi kendaraan p. Beban perjalanan dinas & transport

2. Tujuan Anggaran

Tujuan penyusunan anggaran diantaranya :

1) Untuk digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan investasi dana.

2) Untuk mengadakan pembatasan jumlah dana yang dicari dan digunakan.


(36)

28

3) Untuk merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana sehingga dapat memudahkan pengawasan.

4) Untuk merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

5) Untuk menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran lebih jelas dan nyata terlihat.

6) Untuk menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan keuangan.. (Nafarin, 2004:14)

3. Manfaat dan Kelemahan Anggaran

Dengan terencananya anggaran yang baik, maka suatu perusahaan dapat mengambil manfaat antara lain :

1. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

2. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.

3. Dapat memotivasi pegawai.

4. Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai

5. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

6. Sumber daya, seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan seefisien mungkin.

7. Alat pendidikan bagi para manajer. (Nafarin, 2004:15)

Disamping mempunyai manfaat, anggaran juga memiliki beberapa kelemahan- kelemahan antara lain :


(37)

1. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung unsur ketidakpastian.

2. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap/ komprehensif dan akurat.

3. Pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat menggerutu dan menentang, sehingga pelaksanaan anggaran dapat menjadi kurang efektif. (Nafarin, 2004:16).

Pada intinya anggaran merupakan alat manajemen yang digunakan untuk keperluan perencanaan dan pengawasan kerja instansi. Selain alat perencanaan dan pengawasan kerja, anggaran juga merupakan alat pengkoordinasian semua kegiatan-kegiatan instansi.

4. Fungsi Anggaran

Anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen yang meliputi fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Hal ini disebabkan anggaran mempunyai fungsi sebagai manajemen dalam pelaksanaan fungsinya. Fungsi anggaran yaitu:

1) Fungsi perencanaan

Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang menuntut pemikiran teliti, karena anggaran memberikan gambaran yang nyata/jelas dalam unit dan uang.


(38)

30

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba).

3) Fungsi pengawasan

Anggaran merupakan alat pengendalian/pengawasan. Pengawasan berarti melakukan evaluasi atas pelaksanaan pekerjaan dengan cara:

a) Membandingkan realisasi dengan rencana anggaran, b) Melakukan tindak perbaikan apabila dipandang perlu.

B. Prosedur Penyusunan Anggaran PT. KPBN Cabang Medan

Adapun prosedurpenyusunan anggaran pada PT.KPBN Cabang Medan adalah sebagai berikut :

a. PT. KPBN Cabang Medan membuat Perencanaan Anggaranpada tahun taksir (misalnya 2016) sebagai pedoman dalam melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam anggaran, target, dan sasaran yang harus dicapai selama satu tahun.

b. Perencanaan Anggaran yang sudah dibuat oleh PT. KPBN Cabang Medan kemudian diserahkan kepada PT. KPBN Pusat untuk ditindak lanjuti.

c. Setelah Perencanaan Anggaran selama setahun itu disetujui oleh Pusat, PT. KPBN Cabang Medan membuat Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk membiayai segala kegiatan perusahaan selama satu tahun.


(39)

d. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan(RKAP) yang sudah dibuat oleh PT. KPBN Cabang Medan kemudian diserahkan kepada PT. KPBN Pusat untuk ditindak lanjuti.

e. Setelah Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) selama satu tahun itu disetujui oleh pusat, maka PT. KPBN Cabang Medan akan mendapatkan anggaran yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban dan kebutuhan perusahaan (seperti Gaji, Tunjangan, Pembelian Inventaris, dan lain – lain).

Prosedur Penyusunan Anggaran PT. KPBN Cabang Medan

diserahkan disetujui diserahkan diserahkan diserahkan diserahkan Gambar 3.1

Bagan : Proses Penyusunan Anggaran PT. Kharisma Pemasaran BersamaNusantara Cabang Medan.

Sumber Data : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 2014

PT. KPBN Cab. Medan Membuat Perencanaan Anggaran

PT. KPBN Pusat memeriksa Perencanaan Anggaran

PT. KPBN Cab. Medan membuat Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)

PT. KPBN Pusat memeriksa RKAP dan

disetujui

Rencana Kerja PT. KPBN Cab. Medan pertahun untuk

membiayai Beban


(40)

32

Penyusunan anggaran beban operasional PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Pusatdilakukan dalam Rapat Anggota Tahunan yang telah ditentukan dan dihadiri oleh setiap kepala departemen dan dipimpin oleh ketua pengurus.

Dalam penyusunan anggaran ini PT. Kharisma Pemasaran BersamaNusantara Pusatmenggunakan beberapa dasar, yaitu :

1. Anggaran tahun sebelumnya

2. Salah satu pertimbangan didalam penyusunan anggaran tahun yang akan datang adalah anggaran tahun-tahun yang telah lewat. Dalam hal ini yang menjadi perhatian adalah anggaranyang sudah lewat 3. Realisasi tahun berjalan

4. Realisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting diperhatikan dalam menyusun anggaran, karena anggaran dari realisasi ini merupakan hal yang paling akurat.

5. Ramalan untuk tahun yang akan datang

6. Ramalan dalam hal-hal yang mungkin timbul pada masa yang akan datang harus disesuaikan, hal ini penting agar anggaran yang disusun dapat mendekati realisasi tahun yang akan datang.

Dalam rapat anggaran setiap departemen memberikan usulan dan tanggapan untuk kemudian dirundingkan agar dapat tersusun suatu konsep anggaran. Setelah konsep anggaran tersusun maka akan dibawa ke rapat kerja direktur beserta departemennya di kantor pusat, menilai dan mengadakan evaluasi. Pada saat pengevaluasian inilah para pihak yang berkepentingan menetapkan target yang ingin dicapai oleh PT. Kharisma Pemasaran Bersama


(41)

Nusantara. Langkah terakhir yang dilakukan oleh Direktur Utama perusahaan adalah mengesahkan anggaran tersebut.

Sementara penyusunan anggaran beban operasional PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan tidak menggunakan panitia/komite anggaran. Melainkan disusun oleh staf bagian keuangan yang kemudian di sahkan oleh Direktur Utama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Pusat.

Dalam penyusunan anggaran ini PT. Kharisma Pemasaran BersamaNusantara Cabang Medanmenggunakan beberapa dasar, yaitu :

1. Anggaran tahun sebelumnya

2. Salah satu pertimbangan didalam penyusunan anggaran tahun yang akan datang adalah anggaran tahun-tahun yang telah lewat. Dalam hal ini yang menjadi perhatian adalah anggaranyang sudah lewat 3. Realisasi tahun berjalan

4. Realisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting diperhatikan dalam menyusun anggaran, karena anggaran dari realisasi ini merupakan hal yang paling akurat.

5. Ramalan untuk tahun yang akan datang

6. Ramalan dalam hal-hal yang mungkin timbul pada masa yang akan datang harus disesuaikan, hal ini penting agar anggaran yang disusun dapat mendekati realisasi tahun yang akan datang.

Dalam rapat anggaran seluruh staf bagian keuangan memberikan usulan dan tanggapan untuk kemudian dirundingkan agar dapat tersusun suatu konsep anggaran. Setelah konsep anggaran tersusun maka akan dibawa ke


(42)

34

rapat kerja direktur beserta departemennya di kantor pusat, menilai dan mengadakan evaluasi. Pada saat pengevaluasian inilah para pihak yang berkepentingan menetapkan target yang ingin dicapai oleh PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan. Langkah terakhir yang dilakukan oleh Direktur Utama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Pusat adalah mengesahkan anggaran tersebut.

C. Realisasi

Realisasi merupakan suatu proses yang harus diwajibkan untuk menjadi kenyataan dan dalam proses tersebut diperlukan adanya tindakkan dan pelaksanaan yang nyata agar realisasi tersebut dapat sesuai dengan harapan yang diinginkan.

Setelah perusahaan menjalankan kegiatan operasinya, maka perusahaan tersebut diharapkan menyajikan laporan realisasi sehingga dapat diperbandingkan dengan anggaran yang ditetapkan sebelumnya.

Perbedaan antara yang dianggarkan dan beban aktual adalah tanda-tanda informasi bahwa ada sesuatu yang berjalan sebagaimana yang diharapkan, dan hal itu tidak selalu mengimplikasikan adanya suatu kesalahan.


(43)

D. Analisis variansi

1. Pengertian analisis variansi

Analisis variansi atau analisis selisih adalah analisis yang dilakukan dengan membandingkan biaya yang sesungguhnya dengan biaya yang seharusnya. Menurut Harahap (2009 :234) dalam bukunya yang berjudul “Analisis Kritis Atas laporan keuangan” pengertian analisis variansi adalah sebagai berikut: “Analisis Variansi adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan realisasi dibandingkan dengan anggaran nya “. Berdasarkan pernyataan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu selisih dapat dianggap menguntungkan atu tidak menguntungkan. Dari analisis variansi ini dievaluasi penyebab terjadinya, untuk kemudia mencari pemecahan untuk mengatasi terjadi nya selisih terutama selisih yang mengrugikan. Analisis variansi langsung membandingkan antara apa – apa yang dianggarkan dengan realisasi yang dicapai oleh masing – masing mata anggaran yang bersangkutan.

Menurut Harahap (2009 :234) Analisis Variansi ini dapat dilakukan dengan langkah –langkah sebagai berikut :

1. Dihitung total rencana anggara biaya operasional. 2. Dihitung total realisasi biaya operasional

3. Lalu setelah diketahui total rencana dan anggara biaya operasional lalu dihitung dengan formula.


(44)

36

Penyimpangan (%) = ������������

�������� x 100%

Penyimpangan merupakan selisih perbedaan antara realisasi dengan rencana anggaran beban operasional dimana dengan rumus ini dapat dilihat apakah realisasi sesuai dengan rencana yang dianggarkan.

4. Setelah melakukan perhitungan maka disimpulkan dengan keterangan :

a. Rencana anggaran < Realisasi = Unfavorable b. Rencana anggaran > Realisasi = favorable

Unfavorable yaitu dimana keterangan bahwa jika rencana anggaran lebih besar dari realisasi, maka akan berdampak kurang baik bagi perusahaan. Favorable yaitu dimana keterangan bahwa jika rencana anggaran lebih kecil dari realisasi, maka akan berdampak baik bagi perusahaan (Harahap 2009 :234).

2. Manfaat Analisis variansi

Manfaat dari Analisis variansi adalah :

1) Untuk mengetahui sejauh mana penggunaan anggaran

2) untuk mengetahui sejauh mana realisasi yang dicapai dibandingkan dengan target.

3) Untuk penyimpangan – penyimpangan yang besar jumlah nya (significance) akan segera dapat diambil tindakan –tindakan koreksi yang dapat diperlukan (Harahap 2009 :234).


(45)

3. Perbandingan Anggaran dan Realisasi Beban Operasional

Anggaran beban operasional merupakan rencana beban yang akan dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan operasional perusahaan dalam periode 1 Tahun. Sedangkan realisasi beban operasional merupakan pelaksanaan pengeluaran dana yang nyata yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

Dengan demikian anggaran dan realisasi mempunyai hubungan yang sangat penting dimana perusahaan harus membuat perencanaan agar mencapai realisasi yang baik.


(46)

38

E. Tinjauan Penerapan Anggaran Beban Operasional pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara(KPBN) Cabang MedanPeriode

2010-2014

TABEL 3.1

Anggaran dan Realisasi Beban Operasional Per 31 Desember 2010

No Uraian Anggaran Realisasi Selisih

1. Beban pemeliharaan gedung Rp 337.414.000.00 Rp 345.097.300.00 Rp (7.683.300.00)

2. Beban perlengkapan alat kantor Rp 106.737.000.00 Rp 111.396.750.00 Rp (4.659.750.00)

3. Beban penyusutan Rp - Rp 640.425.758.00 Rp (640.425.758.00)

4. Iuran keanggotaan Rp 13.200.000.00 Rp - Rp 13.200.000.00

5. Pajak dan sewa tanah/bangunan Rp 45.000.000.00 Rp 46.846.400.00 Rp (1.846.400.00)

6. Sumbangan Rp 86.900.000.00 Rp 84.172.500.00 Rp 2,727.500.00

7. Asuransi Rp 36.330.000.00 Rp 12.303.777.00 Rp 24.026.223.00

8. Beban keamanan Rp 64.450.000.00 Rp 56.725.000.00 Rp 7.725.000. 00

9. Beban penerangan Rp 138.000.000.00 Rp 119.887.000.00 Rp 18.113.000.00

10. Beban air Rp 16.305.000.00 Rp 6.440.739.00 Rp 9.864.261.00

11. Telekomunikasi Rp 650.600.000.00 Rp 571.365.486.00 Rp 79.234.514.00

12. Alat tulis kantor Rp 274.650.000.00 Rp 254.486.274.00 Rp 20.163.726.00

13. Beban pemeriksaan Rp 5.000.000.00 Rp - Rp 5.000.000.00

14. Beban lain – lain Rp 227.850.000.00 Rp 219.481.974.00 Rp 8.368.026.00

15. Beban Litbang & analisa pasar Rp 7.500.000.00 Rp 350.000.00 Rp 7.150.000.00

16. Beban Promosi Rp 137.500.000.00 Rp - Rp 137.500.000.00

17. Beban eksploitasi kendaraan Rp 157.680.000.00 Rp 128.493.890.00 Rp 29.186.110.00

18. Beban perjalanan dinas & transport Rp 217.827.000.00 Rp 168.599.600.00 Rp 49.227.400.00

Jumlah Rp 2.522.943.000.00 Rp 2.766072.448.00 Rp (243.129.448.00) Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 2010


(47)

Dari tabel di atas dapat dilakukan analisis penyimpangan anggaran dan realisasi beban operasional PT. KPBN tahun 2010 sebagai berikut :

a. Penyimpangan = Rp 2.766.072.448 – Rp 2.522.493.000 = Rp 234.129.448

b. Penyimpangan (%) = ��

234 .129.448

�� 2.522 .943.000 x 100%

= 9,64%

c. Keterangan : Anggaran < Realisasi = Unfavorable

Berdasarkan data perbandingan dan perhitungan analisis variansi antara realsasi dengan anggaran dari PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan dapat saya analisis pada tahun 2010 anggaran sebesar Rp 2.522.943.000 dan realisasinya Rp 2.766.072.448 di sini terdapat selisih sebesar 9,64% ini merupakan selisih yang tidak menguntungkan (unfavorable).

Selisih yang tidak menguntungkan ini disebabkan adanya beban yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran, beban – beban tersebut adalah beban pemeliharaan bangunan/gedung, beban perlengkapan dan alat – alat tulis kantor, beban penyusutan dan amortisasi dan beban pajak sewa dan bangunan.


(48)

40

Beban pemeliharaan bangunan/gedung yang seharusnya Rp 337.414.000 sedangkan realisasinya Rp 345.097.300 naiknya material untuk pemeliharaan gedung kantor menjadi penyebab anggaran tersebut tidak sesuai dengan realisasinya. Beban perlengkapan dan alat – alat tulis kantor yang seharusnya Rp 106.737.000 tetapi realisasinya Rp 111.396.750 disebabkan karyawan tidak efisien menggunakan perlengkapan dan alat – alat tulis kantor.

Selisih pada beban penyusutan dan amortisasi disebakan karena beban tersebut tidak dianggarkan. Beban pajak sewa dan bangunan yang dianggarkan Rp 45.000.000 realisasinya Rp 46.846.400 terjadi selisih sebesar Rp 1.846.400 yang disebabkan meningkatnya tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).


(49)

TABEL 3.2

Anggaran dan Realisasi Beban Operasional Per 31 Desember 2011

No Uraian Anggaran Realisasi Selisih

1. Beban pemeliharaan gedung Rp 403.630.000.00 Rp 349.570.000.00 Rp 54.060.000.00

2. Beban perlengkapan alat kantor Rp 104.830.000.00 Rp 87.038.500.00 Rp 17.791.500.00

3. Beban penyusutan Rp - Rp 706.779.049.00 Rp (706.779.049.00)

4. Iuran keanggotaan Rp 13.200.000.00 Rp - Rp 13.200.000.00

5. Pajak dan sewa tanah/bangunan Rp 51.531.000.00 Rp 57.363.140.00 Rp (5.382.140.00)

6. Sumbangan Rp 87.400.000.00 Rp 83.075.000.00 Rp 4.325.000.00

7. Asuransi Rp 19.250.000.00 Rp 31.048.480.00 Rp (11.798.480.00)

8. Beban keamanan Rp 50.700.000.00 Rp 53.305.000.00 Rp (2.605.000. 00)

9. Beban penerangan Rp 149.162.000.00 Rp 134.285.033.00 Rp 14.876.967.00

10. Beban air Rp 16.620.000.00 Rp 5.929.022.00 Rp 10.690.978.00

11. Telekomunikasi Rp 641.570.000.00 Rp 532.161.147.00 Rp 109.408.853.00

12. Alat tulis kantor Rp 271.200.000.00 Rp 262.099.460.00 Rp 9.100.540.00

13. Beban pemeriksaan Rp 20.000.000.00 Rp 15.295.745.00 Rp 4.704.255.00

14. Beban lain – lain Rp 218.000.000.00 Rp 216.447.989.00 Rp 1.552.011.00

15. Beban Litbang & analisa pasar Rp 5.000.000.00 Rp - Rp 5.000.000.00

16. Beban Promosi Rp 136.500.000.00 Rp 130.509.500.00 Rp 5.990.500.00

17. Beban eksploitasi kendaraan Rp 162.498.000.00 Rp 144.384.268.00 Rp 18.113.732.00

18. Beban perjalanan dinas & transport Rp 231.314.000.00 Rp 261.456.500.00 Rp (30.142.500.00)

Jumlah Rp 2.582.405.000.00 Rp 3.070.747.833.00 Rp (488.342.833.00) Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 2011

Dari tabel di atas dapat dilakukan analisis penyimpangan anggaran dan realisasi beban operasional PT KPBN tahun 2011 sebagai berikut :

a. Penyimpangan = Rp 3.070.747.833 – Rp 2.582.405.000 = Rp 448.342.883


(50)

42

b. Penyimpangan (%) = ��

448 .342.943

�� 2.582 .405 .000 x 100%

= 18,91%

c. Keterangan : Anggaran < Realisasi = Unfavorable

Berdasarkan data perbandingan dan perhitungan analisis variansi antara realisasi dengan anggran dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

(KPBN) Cabang Medan dapat saya analisis pada tahun 2011 terdapat selisih yang cukup besar antara anggaran dan realisasi, anggaran sebesar Rp 448.342.405.000 dan realisasinya sebesar Rp 3.070.747.833. Selisih sebesar Rp 448.342.833 atau 18,91% ini merupakan selisih yang tidak menguntungkan. Selisih Unfavorableini terjadi pada beban penyusutan dan amortisasi yang tidak dianggagarkan, beban pajak dan sewa tanah/bangunan, asuransi, dan beban perjalanan dinas & transportasi.

Beban pajak dan sewa tanah/bangunan yang seharusnya Rp 51.531.000 realisasinya Rp 57.363.140 ada selisih sebesar Rp 5.832.140 yang disebabkan naiknya tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Beban asuransiyang seharusnya Rp 19.250.000 realisasinya Rp 31.048.480 ada selisih sebesar Rp 11.798.480 yang disebabkan adanya pembayaran asuransi kecelakaan kerja yang tidak dianggarkan. Beban keamanan yang dianggarkan Rp 50.700.000 realisasinya Rp 53.305.000 selisih sebesar Rp 2.605.000 disebabkan adanya kenaikan honor satpam/hansip yang belum dianggarkan. Beban perjalanan dinas &transportasi yang seharusnya Rp 231.314.000 realisasinya 261.456.500 selisih sebesar Rp 30.142.500 disebakan


(51)

adanya peningkatan penggunaan pengangkutan dalam/luar kota dan peningkatan perjalanan dinas dalam negeri karyawan.

TABEL 3.3

Anggaran dan Realisasi Beban Operasional Per 31 Desember 2012

No Uraian Anggaran Realisasi Selisih

1. Beban pemeliharaan gedung Rp 404.650.000.00 Rp 403.611.840.00 Rp 1.038.160.00

2. Beban perlengkapan alat kantor Rp 104.840.000.00 Rp 124.202.981.00 Rp (19.362.981.00)

3. Beban penyusutan Rp - Rp 713.766.372.00 Rp (713.766.372.00)

4. Iuran keanggotaan Rp 1.200.000.00 Rp - Rp 1.200.000.00

5. Pajak dan sewa tanah/bangunan Rp 63.099.000.00 Rp 115.875.583.00 Rp (52.776.583.00)

6. Sumbangan Rp 87.500.000.00 Rp 84.994.443.00 Rp 2.505.557.00

7. Asuransi Rp 27.000.000.00 Rp 18.047.832.00 Rp 8.952.168.00

8. Beban keamanan Rp 59.600.000.00 Rp 76.925.200.00 Rp (17.325.200. 00)

9. Beban penerangan Rp 134.600.000.00 Rp 129.988.000.00 Rp 4.612.000.00

10. Beban air Rp 10.800.000.00 Rp 6.261.043.00 Rp 4.538.957.00

11. Telekomunikasi Rp 646.580.000.00 Rp 633.978.393.00 Rp 12.601.607.00

12. Alat tulis kantor Rp 262.500.000.00 Rp 300.576.980.00 Rp (38.076.980.00)

13. Beban pemeriksaan Rp 5.000.000.00 Rp 5.645.535.00 Rp (645.535.00)

14. Beban lain – lain Rp 205.400.000.00 Rp 337.996.455.00 Rp (132.596.455.00)

15. Beban Litbang & analisa pasar Rp 5.000.000.00 Rp 2.500.000.00 Rp 2.500.000.00

16. Beban Promosi Rp 135.500.000.00 Rp - Rp 135.500.000.00

17. Beban eksploitasi kendaraan Rp 148.000.000.00 Rp 177.254.045.00 Rp (29.254.045.00)

18. Beban perjalanan dinas & transport Rp 280.405.000.00 Rp 292.938.368.00 Rp (12.533.368.00)

Jumlah Rp 2.581.674.000.00 Rp 3..424.563.070.00 Rp (842.889.070.00) Sumber : PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara 2012

Dari tabel di atas dapat dilakukan analisis penyimpangan anggaran dan realisasi beban operasional PT KPBN tahun 2012 sebagai berikut :

a. Penyimpangan = Rp 3.424.563.070 – Rp 2.581.674.000 = Rp 842.889.070


(52)

44

b. Penyimpangan (%) = ��

842 .889.070

�� 2.518 .674 .000 x 100%

= 32,65%

c. Keterangan : Anggararan < Realisasi = Unfavorable

Berdasarkan data perbandingan dan perhitungan analisis variansi antara realisasi dengan anggaran dari PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan dapat saya analisis pada tahun 2012 realisasi cenderung lebih besar dari anggaran sehingga terjadi selisih yang cukup besar antara anggaran dan realisasi beban operasional pada PT KPBN Cabang Medan. Anggaran beban operasional sebesar Rp 2.581.674.000 realisasinya Rp 3.424.563.070. Penyimpangan sebesar 32,65% tersebut merupakan selisih yang tidak menguntungkan ini disebabkan oleh beban perlengkapan & alat – alat tulis kantor, beban penyusutan dan amortisasi, pajak sewa tanah/bangunan, beban keamanan, beban alat tulis kantor, beban pemeriksaan, beban lain – lain dan beban perjalaanan dinas & transportasi.

Beban perlengkapan & alat – alat kantor yang seharusnya Rp 104.840.000 realisasinya Rp 124.202.981 ada selisih yang tidak menguntungkan yang disebakan oleh penggunaan perlengkapan dan alat – alat kantor yang tidak efisien sehingga harus ditambah. Beban pajak dan sewa tanah/bangunan yang sudah ditingkatkan anggarannya melebihi anggaran tahun lalu menjadi Rp 63.099.000 tetapi realisasinya Rp 115.875.583 ini disebabkan oleh naiknya tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Beban alat tulis kantor yang seharusnya Rp 262.500.000 realisasinya Rp 300.576.980 ini disebabkan oleh meningkatnya pemakaian alat tulis kantor, pencetakan dan fotocopy. Beban pemeriksaan yang


(53)

seharusnya Rp 5.000.000 realisasinya Rp 5.645.535 selisih disebabkan oleh adanya penambahan beban untuk eksternal audit. Beban eksploitasi kendaraan yang seharusnya Rp 148.000.000 realisasinya Rp 177.254.045 disebabkan oleh adanya peningkatan beban untuk pembelian orderdil dan alat perlengkapan kendaraan, service kendaraan serta kenaikan tarif tol. Beban perjalanan dinas & transportasi yang seharusnya Rp 280.405.000 tetapi realisasinya Rp 292.938.368 disebabkan oleh peningkatan perjalanan dinas dalam negeri yang dilakukan pimpinan dan karyawan perusahaan, dan biaya lain – lain yang dianggarkan sebesar Rp 205.400.000 tetapi realisasinya Rp 337.996.455 salah satu penyebabnya adalah meningkatnya beban jamuan tamu.

Berikut tabel hasil analisis variansi anggaran dan realisasi beban operasional pada PT kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan.

Tabel 3.4

Hasil Analisis Variansi dan Realisasi Beban Operasional Tahun Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

Penyimpangan (Rp)

Penyimpangan (%)

Keterangan

2010 2.522.943.000 2.766.072.448 (243.129.488) - 9,64 Unfavorable 2011 2.582.405.000 3.070.747.833 (488.342.833) - 18,91 Unfavorable 2012 2.581.674.000 3.424.563.070 (842.889.070) - 31,65 Unfavorable


(54)

46

Berdasarkan uraian di atas, anggaran dan realisasi beban operasional pada PT kharisma Pemasaran Bersama Nusanta (KPBN) Cabang Medan dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 3.2

Grafik Penyimpangan Anggaran dan Realisasi Beban Operasional Per 31 Desember 2010 – 2012

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa anggaran dan realisasi beban operasional pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantar periode 2010 – 2012 mengalami selisih. Setiap tahun selalu terjadi peningkatan selisih. Tahun 2012 merupakan tahun yang selisih anggarannya paling jauh yaitu 32,65% di

Penyimpangan

-35%

- 30% - 25% - 20%

- 15% Penyimpangan

- 10% - 5% 0%


(55)

mana realisasi lebih besar dibanding anggarannya dan ini merupakan selisih yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

F. Dampak Realisasi Lebih Besar Dari Anggaran Beban Operasional Bagi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan.

Anggaran dan realisasi beban operasional pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan mengalami selisih tidak menguntungkan yang selalu meningkat, realisasi lebih besar dari anggaran. Dengan lebih besarnya realisasi dibandingkan dengan rencana anggarannya, maka akan berdampak pada perusahaanyaitu pada peningkatan anggaran tahun selanjutnya. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan merupakan salah satu cabang dari PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Pusat membuat hal ini tidak terlalu berdampak pada perusahaan PT KPBN Cabang Medan. Rencana Anggaran yang mengalami selisih tidak menguntungkan, berdampak pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Pusat karena menyebabkan pendapatan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Pusat mengalami penurunan.


(56)

48

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tinjauan terhadap penerapan anggaran beban operasional telah digunakan dengan baik pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi pihak instansi/perusahaan yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan anggaran belanja instansi untuk tahun-tahun berikutnya.

A. Kesimpulan

1. Penyusunan anggaran beban operasional PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) ini tidak menggunakan panitia / komite anggaran, melainkan di susun oleh seluruh staf bagian keuangan yang kemudian di sahkan oleh Direktur Utama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Pusat.

2. Anggaran dan realisasi beban operasional pada PT KPBN Cabang Medan tidak sesuai. Setiap akun anggararan selalu mengalami perbedaan dengan realisasinya. Secara total anggaran beban operasional 2010, 2011, dan 2012 mengalami penyimpangan yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh adanya pelaksanaaan kegiatan yang tidak efisien dan adanya kenaikan anggaran pada akun anggaran tertentu. Misal Pajak dan sewa tanah/gedung.


(57)

3. Apabila realisasi lebih besar dari pada anggaran maka hal ini tidak akan terlalu berdampak pada PT KPBN Cabang Medan melainkan akan berdampak pada pendapatan PT KPBN Pusat.

B. Saran

Setelah menganalisis kinerja instansi dalam menyusun anggaran belanja dan merencanakan anggaran tersebut, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti maka PT KPBN Cabang Medan disarankan untuk membentuk panitia/komite anggaran.

2. PimpinanPT KPBN perlu meningkatkan pengawasan dari utnuk mencegah terjadinya pemborosan dana dan menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang diterapkan

3. Walaupun penyimpangan anggaran PT. KPBN Cabang Medan tidak terlalu berdampak. PT KPBN Cabang Medan disarankan agar berupaya untuk menggunakan anggaran beban operasional secara baik guna membantu PT KPBN Pusat.


(58)

50

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputo, Gunawan dan Marwan Asri. 2004. Anggaran Perusahaan, cetakan

pertama. Yogyakarta: BPFE.

Darsono dan Aripurwanti. 2008. Penganggaran Perusahaan, edisi pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media

Dharmanegara, Ida bagus agung. 2010. Penganggaran Perusahaan Teori dan

Aplikasi, cetakan pertama. Yogyakarta: graha ilmu

Harahap, Sofyan Safri. 2010. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2010. Manajemen Pemasaran, Jilid 1,

Edisi Ketiga belas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mohammad Nazir. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalin Indonesia Nafarin. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta: Erlangga.

Wasty, Soemanto. 2008. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi: Karya Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara


(1)

45

seharusnya Rp 5.000.000 realisasinya Rp 5.645.535 selisih disebabkan oleh adanya penambahan beban untuk eksternal audit. Beban eksploitasi kendaraan yang seharusnya Rp 148.000.000 realisasinya Rp 177.254.045 disebabkan oleh adanya peningkatan beban untuk pembelian orderdil dan alat perlengkapan kendaraan, service kendaraan serta kenaikan tarif tol. Beban perjalanan dinas & transportasi yang seharusnya Rp 280.405.000 tetapi realisasinya Rp 292.938.368 disebabkan oleh peningkatan perjalanan dinas dalam negeri yang dilakukan pimpinan dan karyawan perusahaan, dan biaya lain – lain yang dianggarkan sebesar Rp 205.400.000 tetapi realisasinya Rp 337.996.455 salah satu penyebabnya adalah meningkatnya beban jamuan tamu.

Berikut tabel hasil analisis variansi anggaran dan realisasi beban operasional pada PT kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan.

Tabel 3.4

Hasil Analisis Variansi dan Realisasi Beban Operasional Tahun Anggaran

(Rp)

Realisasi (Rp)

Penyimpangan (Rp)

Penyimpangan (%)

Keterangan

2010 2.522.943.000 2.766.072.448 (243.129.488) - 9,64 Unfavorable 2011 2.582.405.000 3.070.747.833 (488.342.833) - 18,91 Unfavorable 2012 2.581.674.000 3.424.563.070 (842.889.070) - 31,65 Unfavorable


(2)

Berdasarkan uraian di atas, anggaran dan realisasi beban operasional pada PT kharisma Pemasaran Bersama Nusanta (KPBN) Cabang Medan dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 3.2

Grafik Penyimpangan Anggaran dan Realisasi Beban Operasional Per 31 Desember 2010 – 2012

Berdasarkan grafik di atas dapat diketahui bahwa anggaran dan realisasi beban operasional pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantar periode 2010 – 2012 mengalami selisih. Setiap tahun selalu terjadi peningkatan selisih. Tahun 2012 merupakan tahun yang selisih anggarannya paling jauh yaitu 32,65% di

Penyimpangan

-35%

- 30% - 25% - 20%

- 15% Penyimpangan

- 10% - 5% 0%


(3)

47

mana realisasi lebih besar dibanding anggarannya dan ini merupakan selisih yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.

F. Dampak Realisasi Lebih Besar Dari Anggaran Beban Operasional Bagi PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan.

Anggaran dan realisasi beban operasional pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Cabang Medan mengalami selisih tidak menguntungkan yang selalu meningkat, realisasi lebih besar dari anggaran. Dengan lebih besarnya realisasi dibandingkan dengan rencana anggarannya, maka akan berdampak pada perusahaanyaitu pada peningkatan anggaran tahun selanjutnya. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Cabang Medan merupakan salah satu cabang dari PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Pusat membuat hal ini tidak terlalu berdampak pada perusahaan PT KPBN Cabang Medan. Rencana Anggaran yang mengalami selisih tidak menguntungkan, berdampak pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Pusat karena menyebabkan pendapatan PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Pusat mengalami penurunan.


(4)

48 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa tinjauan terhadap penerapan anggaran beban operasional telah digunakan dengan baik pada PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN). Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi pihak instansi/perusahaan yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan anggaran belanja instansi untuk tahun-tahun berikutnya.

A. Kesimpulan

1. Penyusunan anggaran beban operasional PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) ini tidak menggunakan panitia / komite anggaran, melainkan di susun oleh seluruh staf bagian keuangan yang kemudian di sahkan oleh Direktur Utama PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Pusat.

2. Anggaran dan realisasi beban operasional pada PT KPBN Cabang Medan tidak sesuai. Setiap akun anggararan selalu mengalami perbedaan dengan realisasinya. Secara total anggaran beban operasional 2010, 2011, dan 2012 mengalami penyimpangan yang tidak menguntungkan. Hal ini disebabkan oleh adanya pelaksanaaan kegiatan yang tidak efisien dan adanya kenaikan anggaran pada akun anggaran tertentu. Misal Pajak dan sewa tanah/gedung.


(5)

49

3. Apabila realisasi lebih besar dari pada anggaran maka hal ini tidak akan terlalu berdampak pada PT KPBN Cabang Medan melainkan akan berdampak pada pendapatan PT KPBN Pusat.

B. Saran

Setelah menganalisis kinerja instansi dalam menyusun anggaran belanja dan merencanakan anggaran tersebut, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara teliti maka PT KPBN Cabang Medan disarankan untuk membentuk panitia/komite anggaran.

2. PimpinanPT KPBN perlu meningkatkan pengawasan dari utnuk mencegah terjadinya pemborosan dana dan menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang diterapkan

3. Walaupun penyimpangan anggaran PT. KPBN Cabang Medan tidak terlalu berdampak. PT KPBN Cabang Medan disarankan agar berupaya untuk menggunakan anggaran beban operasional secara baik guna membantu PT KPBN Pusat.


(6)

50

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputo, Gunawan dan Marwan Asri. 2004. Anggaran Perusahaan, cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE.

Darsono dan Aripurwanti. 2008. Penganggaran Perusahaan, edisi pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media

Dharmanegara, Ida bagus agung. 2010. Penganggaran Perusahaan Teori dan Aplikasi, cetakan pertama. Yogyakarta: graha ilmu

Harahap, Sofyan Safri. 2010. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kotler, Philip. dan Keller, Kevin Lane. 2010. Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi Ketiga belas, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mohammad Nazir. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalin Indonesia Nafarin. 2004. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Rudianto. 2009. Penganggaran. Jakarta: Erlangga.

Wasty, Soemanto. 2008. Pedoman Teknik Penulisan Skripsi: Karya Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara