39 4 Karakteristik Emosi dan problem yang muncul
Kondisi emosi FU cukup baik. Ia tidak mudah marah jika diganggu oleh temannya. Akan tetapi FU yang sering
mengganggu teman-temannya. Ia sering terlihat menggoda teman atau kakak kelasnya saat berada dalam suatu kegiatan
sekolah. FU tidak peka saat melakukan kesalahan yang membuat orang lain marah. Sehingga, sering FU tidak meminta
maaf kepada orang yang dijahilinya
.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Lokasi sekolah ini berada di Jalan Panembahan Senopati No. 46 Yogyakarta. Di SLB
Negeri 2 Yogyakarta, pengembangan diri pada aspek kecakapan sosial yang diintegrasikan dalam proses pembelajaran sehari-hari, sehingga penelitian
akan dilakukan di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Penelitian dilakukan saat siswa mengikuti proses pembelajaran, istirahat, dan kegiatan sekolah diluar
pembelajaran seperti pramuka, Jumat sehat dan lain-lain.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada akhir semester I tahun pelajaran 20122013. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dengan 8 kali
pertemuan, di waktu tersebut digunakan untuk mengadakan observasi awal, pengumpulan data dan merefleksi hasil penelitian yang telah diperoleh.
40
E. Metode Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto 2005: 100 menyatakan bahwa metode
pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
observasi, wawancara dan dokumentasi. 1. Metode Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 133 observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan alat
indera, jadi bukan hanya mata indera penglihatan. Dalam Penelitian ini, observasi dilakukan oleh peneliti sendiri dan
dilakukan di SLB Negeri 2 Yogyakarta. Sasaran pengamatan adalah kecakapan sosial saat mengikuti proses pembelajaran dan saat melakukan
kegiatan-kegiatan diluar pembelajaran. 2. Metode Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan
bercakap-cakap secara tatap muka. Pada penelitian ini wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Dalam penelitian
ini, yang menjadi subyek wawancara adalah guru kelas dasar V. Alasan guru yang menjadi subyek wawancara adalah karena guru kelas
merupakan seseorang yang dekat dengan para subyek penelitian siswa kelas dasar V. Subyek wawancara mengenal secara dekat karena setiap
hari mengajar mereka di dalam kelas. Data yang akan diungkap dalam
41 wawancara ini adalah kecakapan sosial siswa yang mencakup komunikasi
dan kerjasama.
F. Instrumen Penelitian