11
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan kajian sebelumnya anak tunagrahita ringan memiliki kemampuan berpikir abstrak rendah yang menjadikan salah satu faktor
anak tunagrahita ringan melakukan kesalahan saat berinteraksi sosial karena tidak dapat membedakan perilaku yang benar dan salah.
2. Belum ada program pengembangan diri secara khusus untuk
mengembangkan kecakapan sosial baik saat proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas di SLB Negeri 2 Yogyakarta.
3. Masih terlihat bahwa anak-anak tunagrahita ringan belum dapat berinteraksi dengan orang lain, terutama dalam aspek komunikasi dan
kerjasama.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, batasan masalah dalam penelitian ini adalah adanya
indikasi siswa mempunyai kecakapan sosial yang rendah khususnya pada aspek komunikasi dan aspek kerjasama.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu dirumuskan
permasalahan yang menjadi penelitian ini yaitu: 1. Bagaimanakah kecakapan sosial pada aspek komunikasi siswa tunagrahita
ringan kelas dasar V SLB Negeri 2 Yogyakarta?
12 2. Bagaimanakah kecakapan sosial pada aspek kerjasama tunagrahita ringan
siswa kelas dasar V SLB Negeri 2 Yogyakarta?
E. Tujuan penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang tertera di atas, maka penelitian ini bertujuan:
1. Mengetahui dan mendeskripsikan kecakapan sosial pada aspek komunikasi siswa tunagrahita ringan kelas dasar V SLB Negeri 2 Yogyakarta.
2. Mengetahui dan mendeskripsikan kecakapan sosial pada aspek kerjasama siswa tunagrahita ringan kelas dasar V SLB Negeri 2 Yogyakarta.
F. Manfaat Hasil penelitian
Dari hal-hal yang diungkap dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Teoritis Menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang Pendidikan Luar Biasa
khususnya tentang Kecakapan sosial anak tunagrahita ringan terutama pada aspek kemampuan dalam berkomunikasi dan kerjasama.
2. Praktis a. Bagi kepala sekolah
Sebagai bahan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar kebijakan untuk membuat program yang bertujuan mengembangkan kecakapan
sosial anak tunagrahita ringan.
13 b. Bagi guru
Sebagai bahan masukan dalam pendampingan pengembangan diri kecakapan sosial anak tunagrahita ringan.
c. Bagi orangtua Sebagai masukan untuk melakukan pendampingan secara optimal bagi
anak tunagrahita ringan berinteraksi sosial dengan orang lain saat berada di rumah.
d. Bagi penelitian selanjutnya Menambah wawasan keilmuan peneliti selanjutnya tentang kecakapan
sosial yang mencakup komunikasi dan kerjasama anak tunagrahita ringan kelas dasar V SLB Negeri 2 Yogyakarta.
G. Batasan Istilah