Definisi Operasional Variabel METODE PENELITIAN

4. Keteraturan Karyawan PT. Anindya Mitra Yogyakarta diharapkan mampu bekerja dengan teratur, sehingga mampu memberikan nilai lebih bagi perusahaan yang tidak dimiliki perusahaan lain, caranya dengan memberikan pelatihan kerja. 5. Permusuhan Karyawan PT. Anindya Mitra Yogyakarta merasa senang apabila solidaritas antar karyawan yang tinggi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan outbound, brain storming dan bench marking. 6. Integrasi Karyawan PT.Anindya Mitra Yogyakarta merasa senang apabila terdapat penghargaan dari perusahaan yang terkait dengan prestasi karyawan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian kerja yang transparan. b. Kepemimpinan Transformasional X 2 Definisi operasional kepemimpinan transformasional adalah pimpinan yang memiliki karakteristik tertentu, yang mengemukakan untuk memotivasi karyawan PT. Anindya Mitra Yogyakarta untuk bergerak di luar kepentingan diri mereka dan berkomitmen untuk tujuan PT. Anindya Mitra Yogyakarta. 1. Pengaruh Idealis Individualized Influence Dengan pengaruh ideal, atasan PT. Anindya Mitra Yogyakarta kadang perlu mengambil tindakan tanpa memperdulikan kepentingan bawahannya. 2. Motivasi Inspirasional Inspirational Motivation Dengan pengembangan intelektual, sebagai tindakan atasan PT. Anindya Mitra Yogyakarta yang tidak pernah percaya pada bawahan karena sikap pedulinya pada pekerjaan. 3. Stimulasi Intelektual Intellectual Stimulation Dengan inspirasi, atasan PT. Anindya Mitra Yogyakarta memberikan kesempatan kepada bawahan untuk turut ambil bagian dalam pengambilan keputusan dengan harapan ada masukan yang lebih komprehensif sehingga keputusan lebih efektif. 4. Konsiderasi Individual Individualized Consideration Dengan perhatian pribadi ini hendaknya sebagai atasan PT. Anindya Mitra Yogyakarta secara pribadi memerhatikan bawahan yang bekerja keras, selalu membimbing bawahan yang sudah siap dipromosikan dan suka mengarahkan bawahan sesuai dengan tingkat kematangannya.

D. Populasi dan Sampel

Menurut Cooper 1996: 214, “Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan ”. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pegawai PT. Anindya Mitra Yogyakarta yaitu berjumlah 73 orang. Menurut Cooper 1996:214 yang dimaksud dengan sampel adalah bagian elemen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh. Apabila subyek penelitian berjumlah kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi Arikunto 2002:112. Karena populasi karyawan pada PT Anindya Mitra Yogyakarta kurang dari 100 yaitu sebanyak 73 orang maka seluruh karyawan sebagai subyek penelitian sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

E. Jenis Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya. Data primer secara khusus dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer biasanya berasal dari sumber yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti Cooper, 1996:191. b Data Sekunder Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder merupakan data yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti Cooper,1996:191. Data penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari jurnal, skripsi, dan buku-buku referensi. 2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian melalui kuesioner: a Kuesioner Angket kuesioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui penyebaran pertanyaan yang disusun dalam suatu kumpulan kepada responden. Bentuk kuesioner bersifat tertutup yaitu responden diberi alternatif pilihan jawaban pada setiap pertanyaan. Untuk menilai tanggapan dari setiap responden, penulis menggunakan Skala Likert, menurut Cooper 1996:194 yaitu seluruh pertanyaan yang telah dijawab dihitung bobotnya dan dijumlah seluruhnya agar dapat diketahui nilai setiap responden. nilai tersebut kemudian akan dijadikan variabel penilaian. Bobot jawaban responden diberi nilai rinci sebagai berikut: 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Ragu – ragu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju Kuesioner terdiri dari dua bagian: Bagian pertama adalah yang berisi pengukuran responden antara lain: umur, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan terakhir dan lama bekerja. Bagian kedua adalah pernyataan dan pertanyaan yang berkaitan dengan pengukuran variabel penelitian efektivitas organisasi 14 pertanyaan, budaya organisasi 12 pertanyaan dan kepemimpinan transformasional 8 pertanyaan. Tabel 5 Kisi-kisi instrumen efektivitas organisasi, budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional Variabel Indikator No Efektivitas Organisasi 1. Kinerja Secara Keseluruhan 1,2 Fey dan Denison, 2003 Overall Performance 2. Pangsa Pasar Market Share 3,4 3. Pertumbuhan Penjualan Sales Growth 5,6 4. Kemampuan Memperoleh Laba Profitabiltity 7,8 5. Kepuasan Pegawai Employee Statisfaction 9,10 6. Kualitas Quality 11,12 7. Pengembangan Produk Product Development 13,14 Budaya Organisasi 1. Profesionalisme 1,2 Hofstede, Geert, 2.Jarak Dari Manajemen 3,4 Michael Harris Bond, 3. Percaya pada rekan kerja 5,6 1998 dan Chung-Leung Luk 4. Keteraturan 7,8 1998 dalam Mariam, 2009 5. Permusuhan 9,10 6. Integrasi 11,12 Kepemimpinan 1. Pengaruh Idealis Individualized Transformasional Influence 1,2 Bass et al dan Humpreys, 2. Motivasi Inspirational Inspirational 2009 dalam Mariam, 2009 Motivation 3,4 3. Stimulasi Intelektual intellectual Stimulation 5,6 4. Konsiderasi Individual Individualized Consideration 7,8

F. Instrumen Penelitian

Agar data yang diperoleh dengan kuesioner dapat valid dan reliabel maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner terhadap butir- butir pertanyaan sehingga dapat diketahui layak tidaknya untuk pengumpulan data.

1. Uji Validitas

Uji Validitas perlu dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kuesioner dapat mengukur variabel penelitian. Kumar 2005 menyatakan bahwa validitas merupakan kemampuan dari instrumen dalam kuesioneruntuk dapat mengukur rancangan penelitian. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik Confirmatory Faktor Analysis CFA. Confirmatory Faktor Analysis CFA adalah analisis faktor untuk menguji unidimensionalitas atau apakah indikator-indikator yang digunakan dapat mengkonfirmasikan sebuah konstruk atau variabel Joreskog, 1969. Dengan demikian tujuan CFA adalah untuk mengidentifikasi apakah indikator merupakan konstruk dari variabel penelitian yang ada atau dengan kata lain indikator-indikator tersebut merupakan kesatuan atau unidimensionalitas. Analisis CFA akan mengelompokkan masing-masing indikator kedalam beberapa faktor. Indikator dikatakan sebagai bagian dari variabel apabila mempunyai nilai signifikansi 0,05 Joreskog, 1969. Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen kuesioner dapat diukur melalui faktor loading dengan bantuan SPSS 20.00 for Windows.Faktor loading adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya. Jika nilai faktor loading lebih besar atau sama dengan 0,5 ≥0,5 maka indikator yang dimaksud valid dan berarti bahwa indikator tersebut signifikan dalam mengukur suatu konstruk Anderson dan Garbing, 1988. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan Uji Bartlett Test of Spericity. Jika hasilnya signifikan ≥0,5 berarti matrik korelasi memiliki korelasi signifikan dengan sejumlah variabel. Uji validitas penelitian ini meliputi convergent validity dan discriminant validity. Analisis CFA dengan menyelidiki convergent validity, dan discriminant validity digunakan dalam penelitian ini Anderson dan Garbing, 1988. Penelitian ini menilai kehandalan bersama-sama

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA

0 3 22

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN MOTIVASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT KUSUMA SANDANG MEKARJAYA YOGYAKARTA

1 17 112

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL PERAWAT PADA RUMAH SAKIT SUAKA INSAN BANJARMASIN DENGAN

0 2 13

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, LINGKUNGAN KERJA, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Lingkungan Kerja, Motivasi dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) BMT

0 2 15

Pengaruh Budaya Organisasi dan Kepemimpinan Transformasional terhadap Employee Engagement pada Karyawan PT “X” Bandung.

0 0 50

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Inovasi Organisasi.

3 10 16

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA (Studi Pada PT Anindya Mitra Internasional).

0 0 121

Pengaruh Budaya Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Transformasional terhadap Intensi Turnover Karyawan

0 0 19

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, BUDAYA ORGANISASI, DAN KETERLIBATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

0 0 10

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEBERHASILAN ORGANISASI : STUDI PADA BMT MUBARAKAH KUDUS - STAIN Kudus Repository

0 0 24