66 teknik pemesinan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
Ha = Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi praktik terhadap prestasi praktik pembubutan siswa kelas XI jurusan
teknik pemesinan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan menggunakan
analisis regresi sederhana. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan
SPSS 16. Tabel 18 di bawah ini adalah ringkasan analisis regresi linier sederhana untuk pengaruh motivasi praktik X1
terhadap prestasi praktik Y. Tabel 18. Hasil Analisis Regresi X1-Y
Sumber Koef
r r
t t
0,05
77 p
Ket Konstanta
Motivasi Praktik
61,977 0,254
0,538 0,289
5,596 1,668
0,000 Positif
dan Signifikan
a. Persamaan garis regresi linier sederhana
Persamaan garis regresi yang didapat dari hasil perhitungan diatas adalah sebagai berikut, Y=61,977+0,254.X1. Persamaan tersebut
menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,254, hal ini berarti jika tingkat motivasi praktik X1 meningkat satu satuan maka
nilai prestasi praktik siswa Y akan meningkat 0,254 satuan.
b. Koefisien korelasi r antara prediktor X1 dengan Y
Perhitungan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa koefisien korelasi X1 terhadap Y
r
x
1
y
adalah sebesar 0,538. Karena nilai koefisien korelasi r
x
1
y
tersebut positif, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi
praktik terhadap prestasi praktik. Apabila tingkat motivasi praktik semakin
67 tinggi maka prestasi praktik siswa akan tinggi pula, sebaliknya apabila
tingkat motivasi praktik rendah maka prestasi praktik juga akan rendah. Jadi dapat dikatakan bahwa pengaruh antara motivasi praktik terhadap
prestasi praktik siswa bersifat searah. Selain itu berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, nilai koefisien korelasi tersebut masuk
kedalam kategori sedang karena berada pada interval 0,400 sampai 0,599.
c. Koefisien determinasi
�
�
antara prediktor X1 dengan Y
Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi r .
Koefisien ini dapat dikatakan sebagai koefisien penentu, karena varian yang terjadi pada variabel terikat dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi
pada variabel bebas. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa nillai koefisien determinasi X1 terhadap Y
r
x
1
y 2
adalah sebesar 0,289. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi praktik memiliki kontribusi pengaruh
terhadap variabel prestasi praktik sebesar 28,9 sedangkan 71,1 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
2. Uji Hipotesis Kedua
H0 = Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan fasilitas bengkel pemesinan terhadap prestasi praktik pembubutan siswa kelas XI
jurusan teknik pemesinan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Ha = Terdapat pengaruh positif dan signifikan fasilitas bengkel
pemesinan terhadap prestasi praktik pembubutan siswa kelas XI jurusan teknik pemesinan di SMK Muhammadiyah 1 Bantul.
Pengujian hipotesis kedua dilakukan menggunakan analisis regresi linier sederhana satu prediktor. Berdasarkan perhitungan menggunakan
68 SPSS 16 didapat data pada tabel 19 sebagai berikut:
Tabel 19. Hasil Analisis Regresi X2-Y Sumber
Koef r
r t
t
0,05
77 p
Ket Konstanta
Fasilitas Bengkel
65,661 0,150
0,485 0,235
4,869 1,668
0,000 Positif
dan Signifikan
a. Persamaan garis regresi linier sederhana
Persamaan garis regresi yang didapat dari hasil perhitungan pada tabel 19 diatas adalah sebagai berikut, Y = 65,661 + 0,150X2. Persamaan
tersebut menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,150, hal ini berarti jika tingkat kelayakan fasilitas bengkel X2 meningkat
satu satuan maka nilai prestasi praktik siswa Y akan meningkat 0,150
satuan. b. Koefisien korelasi r prediktor X2 terhadap Y
Perhitungan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS menunjukkan bahwa koefisien korelasi X2 terhadap Y
r
x
2
y
adalah sebesar 0,485. Karena nilai koefisien korelasi r
x
2
y
tersebut positif, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kelayakan
fasilitas bengkel terhadap prestasi praktik. Apabila tingkat kelayakan fasilitas bengkel semakin tinggi maka prestasi praktik siswa akan tinggi
pula, sebaliknya apabila tingkat kelayakan fasilitas bengkel rendah maka prestasi praktik juga akan rendah. Jadi dapat dikatakan bahwa pengaruh
antara kelayakan fasilitas bengkel terhadap prestasi praktik siswa bersifat searah. Selain itu berdasarkan tabel interpretasi koefisien korelasi, nilai
koefisien korelasi tersebut masuk kedalam kategori sedang karena berada
pada interval 0,400 sampai 0,599.
69
c. Koefisien determinasi r