Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Pertama dan Kedua

47 dalam model regresi adalah sebagai berikut: 1 Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2 Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi umumnya diatas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. 3 Multikolonieritas dapat juga dilihat dari a nilai tolerance dan lawannya b variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunujukan nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi, karena VIF = 1 tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF 10 dan mempunyai nilai tolerance dari 10 0,1.

3. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Pertama dan Kedua

Uji hipotesis pertama dan kedua merupakan hipotesis yang menunjukkan pengaruh antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, sehingga untuk menguji hipotesis pertama dan kedua digunakan teknik analisis regresi sederhana yaitu pengaruh variabel motivasi praktik X1 terhadap variabel prestasi praktik pembubutan Y, variabel kelayakan fasilitas bengkel pemesinan X2 terhadap variabel prestasi praktik pembubutan Y secara terpisah. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut: 48 Hipotesis pertama: Ho : “Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi praktik terhadap prestasi praktik pembubutan siswa kelas XI jurusan teknik pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Bantul Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan motivasi praktik terhadap prestasi praktik pembubutan siswa kelas XI jurusan teknik pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Bantul Hipotesis kedua: Ho : “Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan kelayakan fasilitas bengkel pemesinan terhadap prestasi praktik pembubutan siswa kelas XI jurusan teknik pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Bantul Ha : “Terdapat pengaruh positif dan signifikan kelayakan fasilitas bengkel pemesinan terhadap prestasi praktik pembubutan siswa kelas XI jurusan teknik pemesinan SMK Muhammadiyah 1 Bantul Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam analisis regresi sederhana adalah: 1 Membuat persamaan garis regresi linier sederhana Menurut Sugiyono 2010: 261, regresi sederhana didasarkan pada hubugan fungsional ataupun kausal suatu variabel independen dengan satu variabel dependen, persamaan regresi linier sederhana adalah persamaan 3. ....................................... 3 Y= a + bX 49 Keterangan: Y = Nilai yang diprediksi a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi X = Nilai variabel independen bebas Harga a dan b dicari dengan persamaan 4 dan persamaan 5. ........................ 4 ........................ 5 Setelah nilai a dan b ditemukan, maka persamaan regresi linier sederhana dapat disusun. Persamaan regresi yang telah ditemukan dapat digunakan untuk melakukan prediksi dalam variabel independen bebas. 2 Menghitung koefisien korelasi sederhana variabel X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y, dengan persamaan 6 Sugiyono, 2012: 228. ............................... 6 Keterangan: r = korelasi antara variabel X dengan Y X = x - x Y = y - y Jika r hitung lebih dari nol 0 atau bernilai positif + maka korelasinya positif, sebaliknya jika r hitung kurang dari nol 0 maka a= ∑ Y i ∑ X i 2 - ∑ X i ∑ X i Y i n ∑ X i 2 - ∑ X i 2 b= n ∑ X i Y i - ∑ X i ∑ X i n ∑ X i 2 - ∑ X i 2 r = ∑ xy √ ∑ x y 50 bernilai negatif - maka korelasinya negatif atau tidak berkolerasi. Selanjutnya tingkat korelasi tersebut dikategorikan menggunakan tabel pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi. 3 Menghitung koefisien determinasi r 2 prediktor X1 terhadap Y dan X2 terhadap Y Apabila koefisien korelasi dikuadratkan, akan menjadi koefisien penentu atau koefisien determinasi, yang artinya penyebab perubahan pada variabel Y yang datang dari variabel X, sebesar kuadrat koefisiensinya Hasan: 2002: 236. Koefisien penentu ini menjelaskan besarnya pengaruh nilai suatu variabel variabel X terhadap naik atau turunnya variasi nilai variabel lainya variabel Y. Ditentukan dengan persamaan 7. ...................... 7

b. Pengajuan hipotesis ketiga

Dokumen yang terkait

PENGARUH BAKAT MEKANIK, TINGKAT PEMAHAMAN TEORI PEMESINAN DAN PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 1 141

KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

2 18 146

PENGARUH PRESEPSI SISWA TENTANG KELAYAKAN BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 6 85

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK BENGKEL DAN BIMBINGAN GURU TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 1 153

HUBUNGAN PEMAHAMAN TEORI TEKNIK PEMESINAN FRAIS DAN FASILITAS KERJA DENGAN PRESTASI PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN FRAIS SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO.

4 4 131

HUBUNGAN BIMBINGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DI DUNIA INDUSTRI DAN KELAYAKAN BENGKEL FABRIKASI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DENGAN TINGKAT KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TEKNIK PEMESINAN.

0 1 172

PENGARUH FASILITAS BENGKEL DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 5 163

Hubungan Pemahaman Teori Pemesinan dan Fasilitas Kerja Dengan Prestasi Praktik Pemesinan Siswa kelas XI Jurusan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Depok Sleman.

0 0 159

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK KEJURUAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 134

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKNIK PEMESINAN FRAIS UNTUK SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

0 0 8