P: Saya rasa cukup untuk wawancaranya. N: Sudah cukup mas?
P: Iya pak, saya rasa cukup dulu. Nanti kalau ada data yang saya butuhkan, saya
sowan ke rumah bapak lagi. Terima kasih banyak atas informasi dari bapak.
N: Ya mas, sama-sama. Semoga lancar dan cepat selesai, nanti kalau ada yang
kurang ke sini lagi saja atau ke rumah Pak Sujarwanto, untuk saat ini alat musik dan tempat latihan ada di rumah Beliau.
P: Amin, terimakasih atas infonya pak, mohon maaf sudah mengganggu waktu
bapak. Saya pamit pulang ke Jogja dulu pak.
N: Iya mas, wah santai saja, selama saya bisa bantu dan tidak ada acara. Ya hati-
hati mas.
P: Pareng, Assalamu’alaikum. N: Wa’alaikussalam,
ndherekaken mas.
Hasil wawancara dengan Bapak Sujarwanto seniman serta pelatih musik Krumpyung Desa Hagowilis 5 September 2015.
P: Peneliti N: Narasumber
P: Selamat sore Pak Sujarwanto, maaf saya mengganggu waktunya, saya Darma
dari Jurusan Seni Musik Universitas Negeri Yogyakarta yang akan melakukan penelitian untuk skripsi saya tentang musik Krumpyung di desa
ini pak. Kebetulan saya dapat rujukan dari Bapak Witra Yohani untuk mengetahui lebih lanjut mengenai musik Krumpyung
N: Ya, selamat sore Mas Darma. Oh, nggih mas..monggo, silahkan kalau ada
yang bisa saya bantu?
P: Jadi begini pak, saya bermaksud mewawancarai Bapak Sujarwanto tentang
Krumpyung di Desa Hargowilis ini pak. Untuk hal-hal yang saya teliti itu tentang fungsi dan bentuk penyajian Krumpyung di sini pak. Kemarin saya
sudah melakukan wawancara dengan Bapak Witra Yohani, saya berharap bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dari bapak dalam penelitian tugas akhir
saya pak.
N: Ya mas, monggo. P: Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pak. Maaf, apa yang bapak ketahui
tentang Krumpyung?
N: Krumpyung adalah kesenian musik bambu dari Kulon Progo yang
perkembangannya hanya bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi.
P: Untuk sejarah, bagaimana sejarah Krumpyung yang bapak ketahui? N: Menurut yang saya ketahui, musik Krumpyung ada sejak jaman Belanda mas
tapi sempat menghilang sampai pada tahun 1970an dihidupkan kembali oleh