Instrumen Perkusi KAJIAN TEORI

G. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian mengenai Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Krumpyung di Desa Hargowilis Kulon Progo Yogyakarta adalah : 1. Penelitian tentang Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Cengklungan Pada Paguyuban Podho Rukun di Desa Geblog Kaloran Temanggung dilakukan oleh Argo Binantoro 2014, mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik, FBS UNY. Penelitian yang dilakukuan oleh Argo ini dapat disimpulkan bahwa musik Cengklungan merupakan musik tradisi nusantara yang memiliki fungsi sebagai sarana hiburan, sebagai sebagai sarana pengungkapan emosional, sebagai musik pengiring tari, sebagai sarana ritual, sebagai sarana komunikasi, sebagai sarana pendidikan, sebagai kontributor intregasi sosial. Penyajian musik Cengklungan disajikan dalam bentuk ansambel atau permainan musik secara bersama yang terdiri dari tiga orang sinden, tiga orang wiraswara, satu orang pemain seruling, empat orang niyaga yang memainkan instrumen cengklung 1, cengklung 2, cengklung bass, dan ceklung kendang. Selain itu terdapat dua orang penari puteri dan satu orang penari putera dengan gerak tari yang menggambarkan aktifitas pertanian ketika di sawah seperti mencangkul, menyiangi, dan menggembala kerbau. Musik Cengklungan menggunakan nada-nada pentatonis, yang terdiri dari tangga nada slendro dan pelog. Seting pertunjukan musik Cengklungan membetuk formasi tiga baris dengan empat orang niyaga menempati baris belakang dengan posisi sejajar, kemudian tiga orang wiraswara dan satu orang peniup seruling menempati baris tengah dengan posisi setengah melingkar, dan kemudian tiga orang sinden menempati baris depan dengan posisi sejajar. Para penari bisa bergerak dengan bebas didepan formasi para pemain musik. 2. Penelitian tentang Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Sholawat Khotamannabi di Dusun Pagerejo Desa Mendolo-Lor Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan dilakukan oleh Rendi Indrayanto 2013, mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Musik, FBS UNY. Penelitian yang dilakukuan oleh Rendi ini dapat disimpulkan bahwa musik Sholawat Khotamannabi memiliki fungsi sebagai sarana komunikasi, sebagai sarana hiburan, sebagai sarana media penerangan, sebagai pendidikan norma sosial, sebagai pelestari kebudayaan, sebagai ritual keagamaan, sebagai identitas masyarakat. Bentuk penyajian musik Sholawat Khotamannabi merupakan bentuk ansambel vokal dan koor dengan iringan musik rebana dan terbang. Kemudian untuk bloking atau seting diatur dan ditata dengan bentuk setengah melingkar. Melodi musik Sholawat Khotamannabi terdapat pada gambuh atau solo vokal dan koor. Pengiring musik Sholawat Khotamannabi berupa kempling, kempyang bernada nem, kempul bernada lu, gong bernada ro, dan kendang. Dari kedua penelitian di atas terdapat kesaamaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, yaitu mengenai fungsi dan bentuk penyajian dari suatu kesenian musik tradisional dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.