Hasil wawancara dengan Bapak Sujarwanto seniman serta pelatih musik Krumpyung Desa Hagowilis 5 September 2015.
P: Peneliti N: Narasumber
P: Selamat sore Pak Sujarwanto, maaf saya mengganggu waktunya, saya Darma
dari Jurusan Seni Musik Universitas Negeri Yogyakarta yang akan melakukan penelitian untuk skripsi saya tentang musik Krumpyung di desa
ini pak. Kebetulan saya dapat rujukan dari Bapak Witra Yohani untuk mengetahui lebih lanjut mengenai musik Krumpyung
N: Ya, selamat sore Mas Darma. Oh, nggih mas..monggo, silahkan kalau ada
yang bisa saya bantu?
P: Jadi begini pak, saya bermaksud mewawancarai Bapak Sujarwanto tentang
Krumpyung di Desa Hargowilis ini pak. Untuk hal-hal yang saya teliti itu tentang fungsi dan bentuk penyajian Krumpyung di sini pak. Kemarin saya
sudah melakukan wawancara dengan Bapak Witra Yohani, saya berharap bisa mendapatkan informasi lebih lanjut dari bapak dalam penelitian tugas akhir
saya pak.
N: Ya mas, monggo. P: Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pak. Maaf, apa yang bapak ketahui
tentang Krumpyung?
N: Krumpyung adalah kesenian musik bambu dari Kulon Progo yang
perkembangannya hanya bersifat turun-temurun dari generasi ke generasi.
P: Untuk sejarah, bagaimana sejarah Krumpyung yang bapak ketahui? N: Menurut yang saya ketahui, musik Krumpyung ada sejak jaman Belanda mas
tapi sempat menghilang sampai pada tahun 1970an dihidupkan kembali oleh
Pak Sumitro atau di sini dikenal dengan Mbah Mitro, salah satu tokoh kesenian yang cukup dikenal di daerah ini. Mbah Mitro itu ayah dari Pak
Witra Yohani mas.
P: Iya Pak, kemarin Pak Witra sudah sempat cerita. Lalu Pak Sujarwanto mulai
memainkan musik Krumpyung sejak kapan?
N: Sejak kecil saya sudah dekat dengan kesenian ini, tetapi saya baru mulai ikut
memainkan kesenian ini tahun 1980an atau setelah saya lulus SMA mas, kebetulan saya dulu sekolah di SMKI Yogyakarta. Alhamdulillah masih aktif
main Krumpyung sampai sekarang dan sudah saya ajarkan ke pemuda- pemudi dan ke beberapa sekolah di Kulon Progo. Supaya tidak punah mas,
tetap ada penerus.
P: Oh, jadi begitu ya Pak. Saya salut dengan upaya bapak, semoga tujuan dan
harapan bapak terlaksana dengan baik..musik Krumpyung tetap lestari.
N: Amin, matur nuwun mas Darma, njenengan sebagai generasi muda harus ikut
peduli dengan musik tradisional, apalagi njenengan mahasiswa seni musik. Hehehe..
P: Hehehe..nggih pak. Mungkin ini salah satu bentuk perhatian saya terhadap
kesenian tradisional, saya menulis dan meneliti Krumpyung tugas akhir pak.
N: Iya mas, terima kasih atas apresiasinya. Kalau bukan kita lalu siapa lagi toh?
Hehehe..
P: Ya, setuju pak. Lanjut lagi nggih pak, untuk fungsi dari musik Krumpyung,
apakah Krumpyung memiliki fungsi sebagai sarana hibuan?
N: Ya mas, pastinya. Saya main musik Krumpyung itu kan tujuannya untuk
menghibur penonton mas, kalau penonton merasa terhibur ya saya dan kawan-kawan merasa senang karena berarti bisa melaksanakan tugas saya
dengan baik.