Rumusan Masalah Tujuan PUNAKAWAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS.

9 Kertas cetak kemudian ditekan ke atas plat intaglio sehingga tinta berpindah. Etsa bisa disebut salah satu proses intaglio, berbeda dengan engraving , di dalam etsa pembentukan bagian rendah dilakukan dengan korosi senyawa asam, sementara engraving menggunakan alat-alat mekanik untuk mendapatkan efek yang sama Susanto, 2011:78.

c. Cetak datar

Planographic adalah teknik cetak yang lebih mengutamakan permukaan datar dengan prinsip pemisahan minyak dengan air, sehingga ketika dicetakkan maka permukaan yang berbasis minyak inilah yang tercetak Bahari, 2008:84.

d. Cetak Saring adalah teknik cetak dengan acuan terbuat dari kain

nylon atau sutra yang dilapisi obat afdruk, sehingga ketika dilakukan penyinaran, bagian- bagian yang tidak kena sinar secara langsung akan berlubang kemudian nantinya dilewati tinta cetak dan akan tercetak dalam proses pencetakan Bahari, 2008:84. Seni grafis sebagai bagian dari seni murni yang memiliki sebuah aturan dalam penciptaan setiap karyanya, aturan tersebut dikenal dengan sebutan disiplin seni grafis, yang sampai saat ini masih menjadi ciri khas dari seni grafis. Selain pada teknik cetak, disiplin seni grafis memiliki aturan dengan istilah edisi yang menurut Mikke Susanto dalam bukunya “Diksi Seni Rupa” 2011:114 disebutkan bahwa edisi merupakan sebuah ukuran yang identik pada cetakan, terkadang memakai nomor atau tanda tangan ditulis berdasarkan ketentuan yang dibuat seniman. Dua nomor tertentu biasanya ditulis di bawah tepi hasil cetakan. 10 Menurut Fery Oktanio dalam katalog pameran tunggal seni grafis monoprint Ariswan Adhitama bertajuk “In Repair” yang diselenggarakan di Bentara Budaya Yogyakarta pada tahun 2010, seiring berkembangnya zaman seni grafis juga mengalami perkembangan dengan berbagai macam gagasan baru mulai dari teknik digitalprint hingga monoprint . Pada awalnya monoprint dilihat secara kritis dan sinis, bahkan dianggap sebagai suatu bentuk penyimpangan dari seni grafis konvensional atau bertentangan dengan displin seni grafis. Monoprint sendiri yaitu teknik cetak yang hanya dipergunakan untuk sekali mencetak, selain itu teknik monoprint adalah teknik cetak yang menggabungkan antara media printmaking, painting, dan dra wing . Namun dengan berbagai pertimbangan teknis, ternyata monoprin t populer di kalangan pegrafis muda. Hal ini juga dijelaskan oleh Kuss Indarto dalam tulisannya, bahwa ada kemungkinan teknik cetak monoprint yang memberi keleluasaan bagi pegrafis untuk berekspresi tanpa harus dibebani oleh persoalan kelebihan karya grafis, yang bisa dipamerkan dibeberapa tempat dalam satu waktu atau secara omnipresent harian Media Indonesia, halaman 22 20 Juni 2003. Jadi menurut beberapa sumber yang telah dijelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa seni grafis adalah suatu seni yang penciptaan karyanya menekankan pada proses cetak dan keistimewaan karya grafis adalah setiap cetakan seberapa pun banyak edisinya, merupakan karya yang orisinil. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman, teknik pembuatannya beraneka macam, tetapi yang lebih penting adalah proses pencetakannya dari klise ke media cetaknya. Begitu juga dengan penulis yang dalam proses visualisasi karya