Tinjauan tentang Punakawan Cetak Saring adalah teknik cetak dengan acuan terbuat dari kain

15 dari bahasa Arab, yaitu Fatruk . Kata ini merupakan pangkal dari sebuah wejangan Tasawuf yang berbunyi: Fat-ruk kulla maa siwa llahi , yang artinya: tinggalkan semua apapun selain Allah. Petruk juga sering disebut Kanthong Bolong artinya kantong yang berlubang. Maknannya bahwa setiap manusia harus mezakatkan hartanya dan menyerahkan jiwa raganya kepada Allah SWT. secara ikhlas, seperti bolongnya kantong yang tanpa penghalang. Petruk Kanthong Bolong, menggambarkan bahwa Petruk memiliki kesabaran yang sangat luas, hatinya longgar, perasaannya tidak ada yang disembunyikan dan tidak suka menggerutu. Watak Petruk juga melambangkan suka memberi meskipun dia sendiri sedang kesusahan, watak yang tidak mementingkan kemewahan duniawi namun lebih mementingkan kerukunan dan saling membantu sesama. Petruk memiliki nama alias, yaitu Dawala . Dawa artinya panjang , la artinya ala atau jelek. Nama Dawala berhubungan dengan bentuk fisik Petruk yang serba panjang dan jelek. Tangannya yang panjang melambangkan bahwa ia suka berderma, berperinsip lebih baik memberi daripada menerima. Kaki panjangnya melambangkan ia memiliki jangkauan yang panjang serta kecepatan dalam bertindak dan suka bekerja. Petruk digambarkan sangat jenaka dan suka menghibur. Wajahnya selalu tersenyum, bahkan pada saat sedang berduka pun selalu menampakan wajah yang ramah dan murah senyum penuh ketulusan. Petruk mampu menyembunyikan kesedihannya sendiri di hadapan para kesatria majikannya. Sehingga kehadiran 16 Pertuk benar-benar membangkitkan semangat dan kebahagiaan tersendiri di tengah kesedihan. Gambar III : “Petruk” Sumber: http:www.mahardhika.netartikel-210- mengenal-punakawan-dalam-cerita-wayang-kulit

d. Bagong

Nama Bagong konon beasal dari kata bahasa Arab, yaitu Baghha yang artinya berontak. Berontak dalam kebatilan dan keangkaramurkaan. Dalam versi lain kata Bagong berasal dari Baqa’ yang berarti kekal atau langgeng, artinya semua manusia hanya akan hidup kekal setelah di akhirat nanti. Bagong adalah anak ketiga Semar. Bentuk dan wajah Bagong amat mirip dengan Semar dengan perut buncit, hidung pesek dan pantatnya yang besar. Bagong memiliki bentuk muka yang lebar, sebagai perlambang bahwa ia bukanlah pemarah. Bibirnya yang tebal menggambarkan kejujuran jiwa dan bersifat apa adanya. Bagong merupakan pengritik yang tajam dan pedas bagi tokoh wayang lain yang bertidak tidak benar. Penampilan dan lagak Bagong seperti orang dungu. Bagong pun memiliki sifat kekanak-kanakan, lucu, jarang bicara tetapi sekali bicara membuat orang