Latar Belakang PUNAKAWAN SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS.

5 2. Konsep, tema, teknik, serta visualisasi penciptaan karya seni grafis menggunakan punakawan sebagai simbol masyarakat yang berani merespon suatu keadaan di lingkungan sekitar.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik permasalahan yang berkaitan tokoh punakawan antara lain: 1. Bagaimana konsep penciptaan karya grafis dengan inspirasi bentuk punakawan? 2. Bagaimana menentukan tema suatu bentuk respon masyarakat yang akan diilustrasikan dengan punakawan? 3. Bagaimana proses visualisasi karya seni grafis dengan menggunakan teknik cetak dalam seni grafis? 4. Bagaimanakah bentuk ilustrasi punakawan mewakili respon masyarakat dalam karya seni grafis?

E. Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan karya tugas akhir ini antara lain: 1. Mendeskripsikan konsep penciptaan karya grafis dengan punakawan sebagai simbol masyarakat yang menjadi inspirasi penciptaan karya seni grafis. 2. Mendeskripsikan mengenai tema, dengan berbagai bentuk respon masyarakat menaggapi suatu keadaan sebagai inspirasi penciptaan karya seni grafis. 6 3. Mendeskripsikan teknik dengan penggunaan punakawan sebagai simbol masyarakat yang berani merespon keadaan sebagai inspirasi penciptaan karya seni garfis. 4. Mendeskripsikan bentuk karya grafis dengan punakawan sebagai simbol masyarakat yang berani merespon keadaan sebagai inspirasi penciptaan karya seni grafis.

F. Manfaat

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diambil dari laporan karya tugas akhir ini: 1. Manfaat teoritis: Dapat menambah referensi baru yang berguna bagi mahasiswa maupun dosen jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Manfaat praktis: Memberikan sumbangan referensi penciptaan seni grafis dengan teknik cetak tinggi dan teknik monoprint bagi yang akan menciptakan karya seni grafis dengan teknik cetak tersebut. 7 BAB II KAJIAN SUMBER DAN METODE PENCIPTAAN A. Kajian Sumber 1. Tinjauan Seni Grafis Seni grafis di Indonesia baru bergeliat sekitar tahun 1946, dalam tangan dua pelopor seni grafis, Baharoedin Marasutan Jakarta dan Mochtar Apin Bandung yang berlatar belakang seni lukis. Karya-karya kedua tokoh seniman itu yang dipandang sebagai riwayat lahirnya seni grafis cetak di Indonesia. Dari segi umur seni grafis di Indonesia memang masih sangat muda setidaknya dibanding tradisi cetak di Eropa dan Jepang yang telah berlangsung sejak beberapa abad silam harian Media Indonesia, halaman 20 12 Oktober 2003. Grafis berasal dari bahasa Yunani graphein “menulis” atau “menggambar”, seni grafis merupakan penggubahan gambar yang melalui proses cetak manual dan menggunakan material tertentu, dengan tujuan memperbanyak karya, minimal dua hasil cetakan Susanto, 2011 : 162. Seni grafis termasuk bagian dari seni murni yang berwujud dua dimensional yang dihasilkan melalui proses cetak. Kelebihan dari seni grafis adalah karyanya dapat dilipatgandakan tanpa mengurangi nilai orisinalitasnya. Teknik pembuatan seni grafis antara lain, cetak tinggi, cetak dalam, cetak datar, dan cetak saring Bahari, 2008:83. Dalam seni grafis terdapat banyak teknik yang berkembang tapi pada hakikatnya seni grafis dapat dibagi dalam kategori dasar sebagai berikut: