Objek Penelitian CARA PENELITIAN
28
Proses wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yang pertama wawancara kepada Digie Sigit untuk mengetahui latar
belakang biografinya dan yang kedua wawancara kepada pakar ahli yang nantinya wawancara tersebut digunakan untuk menentukan keabsahan. Selain
itu wawancara dengan pakar ahli bertujuan untuk mendapatkan sudut pandang lain diluar dari sudut pandang Digie Sigit. Hal ini dapat dijadikan acuan dalam
menentukan pemilihan data yang diperlukan. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan
materi wawancara. Hal ini bertujuan untuk menunjang kelancaran proses wawancara itu sendiri. Menurut Burhan Bungin 2007: 111 materi wawancara
adalah “tema yang ditanyakan kepada narasumber, berkisar antara masalah
atau tujuan penelitian. Materi wawancara yang baik terdiri dari: pembukaan, isi dan penutup
”. Materi-materi tersebut bertujuan untuk mempermudah proses wawancara. Diharapkan interaksi antara peneliti dan narasumber akan lebih
mudah dan cair, sehingga data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian akan lebih mudah untuk diperoleh.
2. Teknik Observasi Partisipatif
Observasi partisipasi yang dimaksud adalah pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung, merasakan serta berada
dalam aktivitas kehidupan objek pengamatan. Proses observasi partisipasi dalam penelitian ini meliputi tiga aspek yang diamati, yaitu mengenai persiapan,
pelaksanaan dan hasil karya stensil propaganda. Kegiatan observasi dilakukan dengan membuat catatan singkat atau secara garis besar tentang hal-hal penting
29
yang akan diobservasi seperti keadaan lingkungan serta sarana dan prasarana serta ruang lingkup yang ada. Seperti yang dinyatakan oleh Burhan Bungin
2007: 118 observasi atau pengamatan adalah ... kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata
sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan
seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya.
3. Teknik Dokumentasi
Selain melakukan wawancara dan observasi terhadap narasumber, perlu menambah referensi data melalui dokumentasi. Seperti yang dinyatakan oleh
Burhan Bungin 2007: 124 metode dokumentasi adalah “salah satu metode
pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk menelusuri
data historis”. Hal ini dikarenakan banyak sekali data penting yang tersimpan dalam bentuk dokumen. Maka sangat diperlukan teknik dokumentasi dalam
mengumpulkan data dan informasi dalam penelitian ini. Bahan dokumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua,
yakni dokumen pribadi dan dokumen resmi. Perbedaan antara keduanya terdapat pada apakah dokumen tersebut dipublikasikan atau tidak. Dokumen pribadi
adalah dokumen yang menjadi milik narasumber dan belum pernah dipublikasikan, bentuknya bisa berupa catatan harian, arsip pribadi, notes dan
sebagainya, sedangkan dokumen resmi adalah dokumen yang pernah dipublikasikan baik oleh narasumber maupun oleh media massa seperti sosial