33
I. Analisis Data
Pada penelitian ini, analisis yang digunakan adalah analisis semiotika yang mengacu pada tanda dan makna, penanda dan petanda. Analisis semiotika dalam
penelitian ini akan meminjam teori dari Charles Sanders Peirce yakni ikon, indeks dan simbol. Analisis tersebut bertujuan untuk menafsirkan makna-makna melalui
kajian semiotik. Seperti yang dinyatakan oleh Yongky Safanayong 2006:4 bahwa ... Membaca image dan tanda visual melalui analisis semiotik adalah suatu
tindakan kualitatif, walaupun respon atau reaksi dapat dievaluasi secara statistik sebagai suatu bentuk analisis kuantitatif, data inti yang dikumpulkan
berdasarkan reaksi manusia terhadap bentuk-bentuk visual dan eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan analisis semiotika
diharapkan makna-makna yang tersirat pada karya-karya stensil propaganda Digie Sigit dapat ditafsirkan satu-persatu. Selain itu dengan menggunakan analisis
semiotika diharapkan dapat mempermudah peneliti dalam mengkaji karya-karya tersebut.
J. Triangulasi
Triangulasi merupakan upaya untuk meningkatkan validitas pengamatan atau interview dalam konteks penelitian. Triangulasi termasuk jenis validitas silang,
proses triangulasi dilakukan dengan cara mengamati suatu kasus dengan cara yang berbeda atau memperoleh informasi tentang sesuatu hal dari sumber lain yang
berbeda. Apabila suatu data yang diperoleh dari metode yang berbeda tetap memberikan informasi yang sama serupa maka pengamatan tersebut dianggap
objektif. Seperti dinyatakan oleh Asmadi Alsa 2003: 80 mengenai triangulasi ... Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data, dengan teknik
pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Logika triangulasi hasil penelitian dari satu tipe penelitian kuantitatif dapat dicek
34
dengan hasil penelitian yang diperoleh dari tipe penelitian yang lain kualitatif. Ini umumnya dimaksudkan untuk meningkatkan validitas hasil
penelitian. Pelaksanaan uji validitasi secara triangulasi sebagai berikut: 1 teknik
pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, 2 sumber data: karya stensil propaganda Digie Sigit, 3 hasil penafsiran data: penafsiran
peneliti, teori yang ada dan pakar ahli. Semua keabsahan data didasarkan pada triangulasi data sebagai pengecekan data. Triangulasi data dapat pula digunakan
sebagai teknik pemeriksaan data melalui sumber lain. Guna memperkuat keabsahan data, dalam penelitian ini didukung dengan pihak lain atau ahli, yaitu ahli yang
dianggap berpengalaman di bidang seni yang diharapkan dapat memberi informasi yang mendukung. Maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini berusaha meminjam
pendapat dari pakar ahli sebagai pihak yang netral dan nantinya data tersebut dikembangkan dan diabsahkan dengan teori-teori yang ada.
35
BAB IV IKON PEREMPUAN DALAM KARYA-KARYA
STENSIL PROPAGANDA DIGIE SIGIT A.
Pengalaman Sosial dan Pengaruhnya dalam Karya
Hasil penelitian ini diperoleh melalui teknik wawancara secara mendalam dengan narasumber, observasi dan dokumentasi sebagai bentuk pencarian data yang
kemudian peneliti analisis. Analisis terfokus pada 3 tiga buah karya stensil dari Digie Sigit. Karya-karya tersebut antara lain Negeriku Tidak Dijual, Sebuah Catatan
Tentang Keadilan Ekonomi dan Sejarah Itu Penting yang kemudian dikaitkan dengan fokus masalah. Agar penelitian ini lebih objektif dan akurat, maka peneliti
mencari narasumber lain untuk dijadikan materi acuan validitas data. Karya-karya yang sudah ditentukan sebagai data penelitian, teridentifikasi
sebagai karya stensil. Stensil sendiri merupakan salah satu medium penciptaan karya dalam disiplin ilmu seni grafis. Selain itu karya-karya tersebut merupakan karya yang
diaplikasikan di ruang publik, sehingga dapat dikatakan bahwa ketiga karya tersebut memiliki kekuatan dari segi visual. Apabila membicarakan tentang aspek visual,
sudah pasti unsur yang ada di dalam karya tersebut perlu dirinci satu-persatu. Terdapat persamaan dari ketiga karya tersebut, diantaranya dari penggunaan objek
visual realistik perempuan, pewarnaan yang menggunakan warna monokromatik dan warna merah, penggunaan jenis huruf tegas, serta penggunaan layout yang
disesuaikan dengan karya. Setelah merincikan aspek visual dari karya-karya tersebut tentunya perlu
dilakukan identifikasi karya berdasarkan teori semiotika. Menurut teori semiotika dari Charles Sanders Peirce yakni ikon, indeks dan simbol, apabila karya-karya