26
visualnya dan petanda dengan konsepnya yang kemudian memunculkan tanda. Hasil penggabungan antara penanda dan petanda lantas menjadi bahan penelitian
yang selanjutnya digabungkan dengan teori-teori yang ada. Hal ini bertujuan untuk memecahkan makna tanda yang coba Digie Sigit sampaikan melalui karyanya.
E. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer sebagai data utama melalui wawancara bertahap dan mendalam in-depth interview, observasi partisipasi
participant observer dan dokumentasi kepada narasumber yang terkait dengan penelitian ini serta ditunjang dengan data sekunder melalui artikel, jurnal dan situs
internet untuk mengumpulkan data. Pemilihan data primer dibedakan menjadi dua bagian yang lebih spesifik
yakni data yang diperoleh dari objek material berupa dokumentasi dan data yang diperoleh dari objek formal berupa wawancara. Sumber data berupa wawancara
mempermudah peneliti untuk memperoleh informasi dari narasumber secara langsung dan dapat dilakukan secara bertahap serta tidak bersifat statis atau selalu
berkembang sesuai dengan informasi-informasi baru yang diperoleh. Tentunya proses wawancara ini tidak hanya bergantung pada informasi satu narasumber saja
akan tetapi juga perlu dipastikan keakuratannya dengan melibatkan pihak lain yang dapat bersifat netral. Data primer lain berupa observasi partisipasi merupakan
pengamatan langsung pada saat narasumber mempraktekkan bagian informasi yang tidak cukup dijelaskan melalui verbal namun harus dilengkapi dengan simulasi,
sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik dalam bentuk dokumen maupun dalam bentuk gambar.
27
F. Metode Pengumpulan Data
Penelitian memerlukan pengumpulan data, “data merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam memecahkan masalah. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif adalah
wawancara, observasi partisipan dan dokumentasi ” Danim, 2002: 151.
Narasumber di dalam penelitian kualitatif berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh peneliti agar data atau informasi dapat diperoleh.
Menentukan narasumber dapat dilakukan oleh peneliti apabila peneliti memahami masalah umum penelitian serta memahami pula anatomi masyarakat dimana
penelitian itu dilaksanakan. Berdasarkan manfaat empiris,
“bahwa metode pengumpulan data kualitatif yang paling independen terhadap semua metode pengumpulan data dan teknik
analisis data adalah metode wawancara mendalam, observasi partisipasi dan dokumentasi
” Bungin, 2007: 110. 1.
Teknik Wawancara Wawancara merupakan teknik penting dalam pengumpulan data. Kegiatan
ini menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam pengumpulan keterangan verbal dan tertulis. Peneliti melakukan wawancara dilakukan secara
mendalam in-dept interview kepada responden dan informan kunci, teknik ini digunakan dalam menjaring pertanyaan pokok secara mendalam.
Seperti yang dinyatakan oleh Burhan Bungin 2007: 111 wawancara mendalam secara umum
adalah “proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab secara bertatap muka langsung antara peneliti dan narasumber, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara
”.