dan kemajuan cara berpikir dan berperilaku warga sekolah dalam melihat ke masa depan.
L. Membangun Tim Kreatif dan Inovatif di Sekolah
Dalam mengembangkan kerjasama tim yang kreatif dan inovatif kepala sekolah perlu mengkaji secara komprehensif tujuan kerjasama
tim yang dibentuk agar sesuai dengan visi dan misi sekolah. Dengan demikian, tim harus mempunyai satu visi untuk memberikan fokus dan
pengarahan pada energi kreatif. Selanjutnya, dalam membangun tim terdapat sejumlah dimensi
yang harus dipahami bersama agar dapat mencapai hasil yang optimal. Dimensi tersebut adalah; a kejelasan visi, b visi bersama,
c visi yang berevolusi, d partisipasi tim, e pengaruh atas pembuatan keputusan, f berbagai informasi, g frekuensi interaksi,
dan h keamanan
M. Teknik Pemecahan Masalah Kreatif
Teknik kreatif dalam pemecahan masalah diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan Treffinger dalam Munandar, 1999. Pada tingkat
pertama diperkenalkan teknik sumbang saran dan teknik daftar periksa atau daftar pertanyaan yang memacu gagasan. Prakondisi
yang diperlukan adalah terciptanya suasana atau iklim yang kondusif bagi pemikiran dan sifat kreatif, yaitu dengan melakukan pemanasan
Warning – Up, mengajukan pertanyaan yang memberikan kesempatan timbulnya berbagai macam jawaban atau mendorong
partisipan mengajukan pertanyaan terhadap suatu masalah. Teknik tingkat kedua adalah melatih proses pemikiran yang lebih
majemuk, seperti yang dituntut pada teknik sinektik dan teknik
21
futuristik. Pada teknik sinektik orang akan dilatih berpikir berdasarkan analogi dalam pemecahan masalah, diperkenalkan dalam
penggunaan analogi fantasi, analogi langsung dan analogi pribadi. Teknik futuristik membantu orang untuk mengantisipasi dan
menciptakan masa depannya, antara lain dengan menggambarkan garis besar waktu yang mencakup masa lalu, masa kini dan masa
depan. Teknik tingkat ketiga adalah menghadapkan orang pada
tantangan dan masalah nyata. Pendekatan pertama ialah pemecahan masalah secara kreatif yang meliputi lima tahap, yaitu tahap:
penemuan fakta, penemuan masalah, penemuan gagasan, penemuan solusi dan implementasi.
Dengan melihat tahapan pemecahan masalah menurut Treffinger, teknik pemecahan masalah persekolahan secara kreatif merupakan
teknik yang sistematik dalam mengorganisasi dan mengolah keterangan dan gagasan, sehingga suatu masalah dapat dipahami
dan dipecahkan secara imajinatif dalam konteks persekolahan. Sidneu Parnes, Ruth Noller, M.O. Edwards 1997, mengemukakan
bahwa pemecahan masalah secara kreatif perlu dilaksanakan melalui lima tahap, yaitu; 1 Menentukan fakta, 2 Menemukan masalah, 3
Menemukan gagasan, 4 Menemukan jawaban, dan 5 Menemukan penerimaan.
Dalam fase konvergen dilakukan seleksi langkah mana yang betul-betul diperlukan, kemudian disusun secara berurutan yang
tepat, berikut kapan, siapa dan dimana kegiatan tersebut dilakukan. Perlu diperhatikan bahwa setiap tahap pemecahan masalah ada dua
fase, yaitu fase divergen dan fase konvergen.
22
N. Perspektif Kepala Sekolah Selaku Knowledge Leader