khusus kewirausahaan bagi calon kepala sekolah, namun di sini ada komitmen kuat dari pemerintah untuk mempersiapkan, secara khusus,
pendidikan dan latihan bagi pengelola satuan pendidikan. Kelemahan manajemen kewirausahaan lembaga pendidikan kita
sebagian besar disebabkan oleh ketidakmampuan pengelola dalam menjalankan fungsinya secara profesional. Oleh karena itu kreativitas
dan inovasi dalam berbagai bidang pendidikan kewirausahaan seperti kurikulum, sarana dan prasarana, pola pendidikan kepada anak didik
dan sebagainya tidak akan banyak manfaatnya tanpa kemampuan wirausaha yang memadai dari para pengelolanya. Dengan demikian
kita harus bekerja dengan konsep manajemen pendidikan yang dilandasi seperangkat paradigma baru “kewirausahaan berbasis
kreativitas dan inovasi” yang lebih mencerminkan kebutuhan pendidikan di masa kini dan masa depan.
B. Dimensi kompetensi Dimensi kempetensi yang diharapkan dibentuk pada akhir
pendidikan dan pelatihan ini adalah dimensi kewirausahaan sekolah.
C. Kompetensi yang Diharapkan Dicapai
Kompetensi kewirausahaan yang diharapkan dicapai oleh calonkepala sekolah berdasarkan hasil revisi atas masukan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomoor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Kepala SekolahMadrasah adalah:
1. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah. 2. Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai
organisasi pembelajar yang efektif.
2
3. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin satuan pendidikan.
4. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.
5. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksijasa sekolah sebagai sumber belajar siswa.
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mempelajari materi pelatihan kewirausahaan sekolah ini diharapkan peserta mampu:
1. Mampu menjelaskan hakikat kewirausahaan sekolah yang berbasis kreativitas dan inovasi warga sekolah.
2. Mampu mendeskripsikan wujud dari elemen modelpendekatan 4- P produk, proses, perilaku, pers atau lingkungan kreatifinovatif
yang dihasilkan oleh kepala sekolah bersama warga sekolah. 3. Mampu mendeskripsikan wujud perilaku kepala sekolah yang
berjiwa wirausaha yang didasarkan pada penerapan konsep organisasi pembelajar yang efektif.
4. Mampu membandingkan karakteristik perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang kreatif inovatif dengan kepala sekolah yang
kreatif adapatif. 5. Mampu menggambarkan langkah konstruktif kepala sekolah
dalam menetapkan solusi kreatif atas permasalahan faktual yang dihadapi oleh warga sekolah.
6. Mampu menerapkan best practice kewirausahaan sekolah sebagai sumber belajar bagi siswa yang didasarkan pada
kreativitas dan inovasi warga sekolah.
3
E. Alokasi Waktu