Bentuk-Bentuk Pendidikan Anak Usia Dini

39 a Pendaftaran calon peserta Pos PAUD b Materi kegiatan c Bahan Belajar d Kompetensi Pendidik e Pendanaan f Legalisasi Pos PAUD g Pembinaan dan Kerja Sama 4 Ukuran Keberhasilan POS PAUD Untuk mengukur tingkat keberhasilan Pos PAUD perlu dilihat beberapa komponen berikut: a Perbandingan jumlah peserta Pos PAUD dan Posyandu Kategori rintisan 25-50, kategori cukup baik lebih dari 50 sd 75, dan lebih dari 75 masuk kategori berhasil. b Frekuensi Penyelenggaraan Pos PAUD Dua kali sebulan termasuk kategori rintisan, satu kali seminggu termasuk cukup baik, dan yang termasuk kategori berhasil jika lebih dari dua kali seminggu dengan dua jam tiap pertemuan. c Dukungan Positif Dari Orang Tua\ Termasuk kategori rintisan jika dukungan berwujud kehadiran orang tua, kategori cukup baik jika orang tua berperan dalam pendidikan dan dikategorikan berhasil jika orang tua ikut berperan dalam pendanaan. 40 d Dukungan Masyarakat Pos PAUD dikategorikan berhasil jika penyediaan sarana dan prasarana Pos PAUD merupakan swadaya masyarakat setempat. e Status Kesehatan dan Gizi Anak Pos PAUD dikategorikan berhasil jika status gizi anak baik dan imunisasi lengkap. Status imunisasi dan gizi anak terdapat pada Kartu Menuju Sehat KMS atau buku Kesehatan Ibu dan Anak KIA.

h. Langkah Teknis Pembentukan POS PAUD

1 Tahap persiapan, Dimulai dengan identifikasi lapangan menyangkut, Pemilihan Posyandu, sebaiknya Posyandu tersebut aktif, jumlah anak yang dilayani minimal 20 orang dan memiliki Kader aktif minimal 4 orang. Setelah mengadakan identifikasi lingkungan langkah selanjutnya yaitu mengumpulkan Data lingkungan meliputi junlah sasaran PAUD, tenaga pendidik yang dapat direkrut menjadi kader PAUD, dan pemilihan tempat yang memungkinkan untuk kegiatan PAUD. Tempat bisa berupa balai desa, sekolah, rumah penduduk atau tempat lain yang dapat digunakan untuk kegiatan anak. Setelah melakukan identifikasi lapangan, langkah yang kedua yakni melakukan sosialisasi program. Langkah yang di tempuh yakni, melakukan koordinasi dengan petugas lapangan, tokoh lingkungan, tokoh masyarakat, dan