Pesan Dakwah Kajian Pustaka

Pesan dalam sebuah komunikasi bisa penuh dengan muatan yang berpaut erat dengan nilai-nilai keilahian, ideologi, dan kemaslahatan. Itulah inti karakter pesan tabligh. Ia mengupas apa saja, selama di dalamnya ada nilai-nilai keilahian, baik secara tersurat maupun tersirat. 27 Pesan dakwah yang memenuhi sejumlah karakter di atas dapat semakin meneguhkan keimanan seorang muslim. Jadi dapat disimpulkan pesan dakwah yang disampaikan haruslah sesuai dengan karakteristik pesan dakwah agar tidak keluar dari kaidah Islam. c. Pokok-pokok Pesan Dakwah Pesan dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. 28 Keseluruhan pesan yang lengkap dan luas akan menimbulkan tugas bagi da’i untuk memilih dan menentukan materi dakwah sehingga dapat disesuaikan dengan memperhatikan situasi kondisi dan waktu yang ada. Dan juga harus diadakan prioritas-prioritas mana yang wajib disampaikan dan mana yang sunnah diberikan. 29 Agar dapat mempermudah dalam pengambilan dari sebuah pesan yang disampaikan. Maka secara umum Muhammad Munir dalam bukunya Manajemen Dakwah mengatakan pesan dakwah dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok penting yaitu : 1 Keimanan Akidah. 2 Syariah. 27 Aep Kusnawan et-al, Komunikasi Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press, 2004, h. 4. 28 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al Ikhlas, h. 60. 29 Mahfud Syamsul Hadi dkk, Rahasia Keberhasilan Dakwah, Surabaya: Ampel Suci, 1994, hh. 122-123. 3 Akhlak. 30 Tidak berbeda dengan Muhammad Munir, Moh. Ali Aziz dalam bukunya mengatakan unsur lain selalu ada dalam proses dakwah maddah atau materi dakwah. Maddah dakwah adalah masalah isi pesan dakwah atau materi yang disampaikan da’i pada mad’u. dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Akan tetapi, ajaran Islam yang djadikan maddah dakwah itu pada garis besarnya dapat di kelompokkan sebagai berikut: 31 a Tentang Aqidah Keimanan Kata aqidah berasal dari bahasa arab aqidah, yang bentuk jamanya adalah aqaid dan berarti faith, belief keyakinan dan kepercayaan. Namun menurut Louis Maluf adalah ma uqida alayh alqalb wa al- dlamir, yang artinya sesuatu yang mengikat hati dan perasaan. 32 Sedangkan aqidah menurut Mahmud Shaltout, akidah ialah sisi teoritis yang harus pertama kali diimani atau diyakini dengan keyakinan yang mantap tanpa adanya keraguan sedikitpun. 33 Aqidah dalam Islam bersifat Itiqad Bathini yang mencakup masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman. 34 Secara garis besar, aqidah tersendiri bisa dikelompokan menjadi enam bagian, yaitu : 30 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, Jakarta: Kencana, 2006, h. 24. 31 M. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 94. 32 Study Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Study Islam, Surabaya: IAIN Ampel Press, 2005, h. 75. 33 Ibid., h. 75. 34 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al Ikhlas, h. 60. a. Iman kepada Khaliq Allah. b. Iman kepada Malaikat Allah. c. Iman kepada kitab-kitab Allah. d. Iman kepada Rasul-rasul Allah. e. Iman kepada hari akhir. f. Iman kepada Qadha dan Qadhar. 35 Materi pokok dakwah adalah akidah islamiyah, dan itu merupakan aspek akidah yang akan membentuk moral akhlak manusia, maka dari itu yang menjadi kali pertama yang akan dijadikan materi dakwah Islam adalah masalah akidah atau keimanan. Akidah yang menjadi materi utama itu mempunyai ciri-ciri yang membedakannya dengan kepercayaan agama lain yaitu: 36 1 Sebuah keterbukaan yang melalui persaksian syahadad. Maka dengan demikian, seorang muslim harus selalu jelas identitasnya dan bersedia mengakui identitas keagamaan orang lain non muslim. 2 Sebuah pandangan yang sangat luas dengan dapat memperkenalkan bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam semesta. 3 Kekuatan atau ketahanan antara iman dan Islam, atau antara iman dan amal perbuatan. b Tentang Syariah Keislaman Secara bahasa, kata syariah berarti, jalan tempat keluarnya air untuk minuman, dan kemudian bangsa arab menggunakan kata ini 35 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 332. 36 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, h. 24. untuk konotasi jalan lurus. Namun pada saat akan digunakan dalam sebuah pembahasan hukum, maka menjadi segala sesuatu yang disyariatkan Allah kepada hamba-hamba-Nya, sebagai jalan lurus untuk memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. 37 Mahmud Shaltout menyatakan bahwa, syariah adalah ketentuan- ketentuan yang ditetapkan Allah, atau hasil pemahaman atas dasar ketentuan tersebut, untuk dijadikan pegangan oleh umat manusia baik dalam hubunganya dengan Tuhan, dengan manusia lainnya, orang Islam dengan non muslim, dengan alam, maupun dalam menata kehidupan ini. 38 Pengertian yang dikemukakan Shaltout di atas telah menjelaskan dua jenis Syariah; yaitu ketentuan-ketentuan yang diturunkan serta dikeluarkan olah Allah dan Rasul-rasul-Nya, serta norma-norma hukum hasil kajian para ulama mujtahid, baik melalui qiyas maupun melalui ijtihad. Kemudian pengertiannya juga membatasi tangan Tuhannya, dengan manusia lain, alam, dan lingkungan sosialnya. Aspek hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan disebut ibadah, sementara aspek hukum yang mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lain, alam dan lingkungan disebut “muamalah”. Disiplin ilmu yang secara khusus membahas masalah syari’ah ialah fiqih. 39 37 Study Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Study Islam, h. 106. 38 Ibid., h. 107. 39 Ibid., h. 108. Secara garis besar, syariah juga dapat dikelompokan sebagai berikut: 40 a Ibadah dalam arti khas meliputi : 1. Thaharah 2. Sholat 3. Zakat 4. Shaum puasa 5. Haji b Muamallah dalam arti luas meliputi: 1. Al-Qununul Khas Hukum Perdata 2. Muamalah Hukum niaga 3. Munakahat Hukum Nikah 4. Waratsah Hukum Waris 5. Al-Qununuam Hukum publik 6. Hinayah Hukum pidana 7. Khilafah Hukum negara 8. Jihad Hukum Perang dan Damai c Tentang Akhlaq Budi Pekerti. Akhlaq secara etimologis berasal dari bahasa Arab, Akhlaq yang merupakan bentuk Jama’ dari “khuluqun” yang artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Namun kalimat-kalimat tersebut 40 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 95. memiliki persamaan dengan kata khalqun yang berarti kejadian yang diciptakan. 41 Dari keterangan di atas, kesamaan arti kata mengisyaratkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara tuhan kholiq dengan perilaku manusia makhluk. 42 Adapun pengertian sepanjang terminology yang dikemukakan ulama akhlaq antara lain sebagai berikut: 43 1 Akhlaq adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada yang lainnya dan tujuan yang dituju oleh manusia dengan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. 2 Dalam kitabnya “tanzib al-akhlaq”, Ibnu Maskawih mengatakan bahwa, akhlak diartikan sebagai keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran. 3 Al-Ghozali menyebutkan bahwa akhlaq diartikan sebagai suatu sifat yang tetap pada seseorang, yang mendorong untuk melakukan perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran. Menurut Abd Al-Karim Zaidan adalah Akhlak merupakan kumpulan dari nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya 41 M. Munir dan Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, h. 28. 42 Study Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Study Islam, h. 108. 43 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hh. 117-118. baik atau buruk untuk kemudian harus melakukan atau meninggalkannya. 44 Menurut pendapat Asmuni Syukir dalam bukunya Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, menyatakan bahwa masalah ahklak dalam aktivitas dakwah sebagai materi dakwah merupakan pelengkap saja, yakni untuk melengkapi keimanan dan keislaman seseorang. Meskipun akhlak ini berfungsi sebagai pelengkap, bukan berarti masalah akhlak kurang penting di bandingkan dengan masalah keimanan dan keislaman, akan tetapi akhlak adalah sebagai penyempurna keimanan dan keislaman. 45 Materi akhlak sangat luas sekali yang tidak hanya bersifat lahiriyah saja, akan tetapi materi akhlak juga sangat melibatkan pikiran. Secara garis besar materi akhlak meliputi tiga hal, yaitu: 46 1. Akhlaq terhadap Allah, akhlak ini tidak bertolak pada pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. 2. Akhlak terhadap manusia, yang meliputi : a Diri sendiri b Tetangga c Masyarakat lainya 3. Akhlaq terhadap lingkungan adalah : a Flora b Fauna. 47 44 Study Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Study Islam, h. 109. 45 Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, h. 62. 46 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, h. 119. Mengenai tiga hal di atas tersebut sangatlah saling berkaitan dan sangat terikat satu sama lain, karena memang tidak dapat dipisahkan meski bisa untuk dibedakan. Dan mengenai risalah-risalah Allah ini, Moh Natsir membaginya dalam tiga bagian pokok, yaitu: 48 1 Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia, hablum minannas. 2 Menyempurnakan hubungan antara manusia dengan lingkungan hablum minal alam. 3 Menyempurnakan hubungan antara manusia dengan Tuhannya hablum minallah. Ali Yafie menyebut lima pokok materi dakwah, yaitu: 49 1 Masalah Kehidupan 2 Masalah manusia 3 Masalah Hrta benda 4 Masalah ilmu pengetahuan 5 Masalah akidah

4. Metode Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu “meta” melalui dan “hodos” jalan, cara. 50 Dengan demikian kita dapat artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa 47 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hh. 94-95. 48 Moh Natsir, Fiqhud Dakwah Jakarta :Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, 1993, h. 4. 49 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hh. 96-97. 50 M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi aksara, 1991, h. 61. Jerman methodica artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa yunani metode berasal dari kata methodos artinya jalan yang dalam bahasa arab disebut thariq. 51 Apabila kita artikan secara bebas metode adalah cara yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mandapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat al-Ghazali bahwa amar ma’ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam dinamika masyarakat Islam. 52 Dari pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa, metode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang da’i komunikator kepada mad’u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. 53 Sementara itu menurut Toto Tasmara pada dasarnya prinsip dari metode dakwah adalah : 1 Senatiasa memperhatikan dan menempatkan penghargaan yang tinggi atas manusia dengan menghindari prinsip-prinsip yang akan membawa pada sikap pemaksaan kehendak. 2 Peran hikmah dan kasih sayang adalah merupakan ide paling dominan dalam proses penyampaian ide dalam dakwah tersebut. 3 Bertumpu pada human oriented 51 H. Hasanudin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996 Cet. Ke-1, h. 35 52 M. Munir, Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2003, h.7 53 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, h. 43. 4 Didasarkan pada hikmah dapat dipakai segala alat yang dibenarkan menurut hukum sepanjang mai menghargai hak-hak manusia. Ketika membahas tentang metode dakwah pada umumnya merujuk pada surat al-Quran surat An-Nahl ayat 125: ٌا َكَبَر َنِإ ُنَسْحَأ َيِ َِِلاِب ْمُِْْداَجَو ِةََسَْْا ِةَظِعْوَمْلاَو ِةَمْكِْْاِب َكّبَر ِليِبَس ََِإ ُعْد َأ َوُ َنيِدَتْهُمْلاِب ُمَلْعَأ َوَُو ِِليِبَس ْنَع َلَض ْنَِِ ُمَلْع Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk .” 54 Dari ayat tersebut secara garis besar menjelaskan tiga pokok metode dakwah diantaranya : 55 a. Bi Al-Hikmah Kata “Hikmah” dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 20 kali baik dalam bentuk nakiroh maupun ma’rifat. Bentuk masdarnya adalah “hukman” yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah dari kedzoliman, dan jika dikaitkan dengan dakwah maka berarti menghindari hal-hal yang kurang relevan dalam melaksanakan tugas dakwah. 56 Prof. DR. Toha Yahya Umar, M.A., mengartikan meletakan sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha menyusun dan mengatur 54 M. Quraish Shihab, Al- Qur’an dan Maknanya, Tangerang: Lentera Hati, 2010, h. 281 55 Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, h. 136. 56 M. Munir, Metode Dakwah, h. 8 dengan cara sesuai keadaan zaman dengan tidak bertentangan dengan larangan Tuhan. 57 Sebagai metode dakwah, al-hikmah diartikan bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang, hati yang bersih, menarik perhatian orang kepada agama atau Tuhan. Ibnu Qoyim berpendapat bahwa pengertian hikmah yang paling tepat adalah seperti yang dikatakan oleh Mujahid dan Malik yang mendefinisikan bahwa hikmah adalah pengetahuan tentang kebenaran dan pengalamannya, ketepatan dalam perkataan dan pengalamannya. Hal ini tidak bisa dicapai kecuali dengan memahami al- Qur’an, mendalami syariat serta hakikat iman. 58 Menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud An-Nasafi, arti hikmah, yaitu dakwah dengan menggunakan perkataan yang benar dan pasti, yaitu dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan. Dari beberapa pegertian di atas, dapat difahami bahwa al-hikmah adalah merupakan kemampuan da’i dalam memilih, memilah dan menyelaraskan teknik dakwah dengan kondisi objektif mad’u. Di samping itu juga al-hikmah merupakan kemampuan da’i dalam menjelaskan doktrin-doktrin Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif. Oleh karena itu, al-hikmah adalah sebagai 57 M. Munir, Metode Dakwah, h. 9.