Scene 14 Widya menyusul Imam ke China

3. Rongga hidung dibesihkan, dengan mengisap sedikit air ke dalam rongga hidung dan menghembuskannya. 4. Membasuh muka dari dahi sampai dagu. 5. Membersihkan lengan sampai siku, dimulai dengan lengan kanan kemudian yang kiri. 6. Membasahi atau menyeka kepala dengan tangan basah, kemudian dengan tiga jari membersihkan daung telinga luar dan dalam. 7. Membersihkan kaki kanan kemudian kaki kiri sampai pada mata kaki. 44 Wudhu mendidik manusia agar selalu menjaga kebersihan, kesucian, dan keelokan. Jika dilakukan secara rutin, wudhu akan menanamkan kebisaaan bersih dalam kehidupan sehari-hari, disamping juga mengingatkan pada kesucian batin. Maka dari itu, bila seseorang hendak shalat, hendaklak untuk bersuci lebih dahulu dengan air yang bersih karena, secara lahiriah anggota tubuh yang di sucikan, akan tetapi secara batiniah hati juga harus dibasuh, bukan dengan air yang bisa di lihat, tetapi dibasuh dengan air taubat, yaitu kembali kepada Allah. Dengan menyesali perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan, serta berjanji kepada diri sendiri, untuk tidak mengerjakan perbuatan yang salah lagi. 44 Lukman Hakin Saktiawan, Keajaiban Shalat Menurut Ilmu Kesehatan Cina, h.57

16. Scene 16 Imam Melakukan Kewajiban Shalat

Tabel 4.16 Tanda Adegan Interpretan Objek Menandakan bertaubatnya Imam dengan cara menjalankan kewajiban shalat Imam Mengangkat ke dua tangannya untuk melakukan takbiratul ihram. Adegan di atas menggambarkan bertaubatnya Imam kepada Allah SWT. dengan melakukan shalat taubat yaitu, shalat yang dilakukan selepas seseorang itu melakukan dosa dan kesalahan atau pelanggaran hukum-hukum agama atau berasa dirinya bersalah dan dosa kepada Allah SWT. kemudian menyesali atas perbuatan dan ingin kembali semula ke jalan Allah bertaubat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang pernah melakukan perbuatan dosa, segeralah berwudlu kemudian dirikanlah shalat dan memohon ampunan kepada Allah SWT. sesungguhnya Allah Maha Pengampun. 45 Dalam Islam sebaik-baik orang yang berbuat adalah yang mau bertaubat, menghentikan semua kesalahan dan menggantikannya dengan amal saleh. Perbuatan baik itu akan menutup perbuatan buruk yang terlanjur di lakukan. Sebagaimana Rasulullah bersabda, “bertawakallah kepada Allah di mana pun 45 Syaikh Abu Malik, Shahih Fiqh Sunnah, Kuwait: Maktabah At Taufiqiyah, tt, h. 431.