1.1.14 Menjalankan ibadah tepat waktu. 1.1.15 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
1.1.16 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; 1.1.17 Mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri
1.1.18 Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
KD pada KI 2.1
2.1.17 Melaksanakan tugas individu dengan baik 2.1.18 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
2.1.19 Tidak menyalahkanmenuduh orang lain tanpa bukti yang akurat 2.1.20 Mengembalikan barang yang dipinjam
2.1.21 Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan 2.1.22 Menepati janji
2.1.23 Tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri 2.1.24 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruhdiminta
KD pada KI 3.1
3.1.1 Menjelaskan sejarah kelahiran faktor penyebab lahirnya sosiologi 3.1.2 Mendeskripsikan perkembangan sosiologi dari abad ke abad
3.1.3 Mendeskripsikan perkembangan sosiologi di Indonesia
KD pada KI 4.1
4.1.1 Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan sejarah lahirnya sosiologi 4.1.2 Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan perkembangan sosiologi dari abad ke
adab 4.1.3 Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan perkembangan sosiologi di Indonesia
D. Materi Pembelajaran
1. Perkembangan Sosiologi dari Abad ke Abad
a. Perkembangan Awal Para pemikir Yunani Kuno terutama Socrates, Plato dan Aristoteles
beranggapan bahwa masyarakat terbentuk begitu saja. Masyarakat mengalami perkembangan dan kemunduran tanpa ada yang bisa mencegah. Para pemikir seperti
Agustinus, Avicenna Ibnu Sina, dan Thomas Aquinas menegaskan bahwa nasib masyarakat harus diterima sebagai bagian dari kehendak Tuhan. Manusia tidak bisa
mengetahui apalagi menentukan apa yang terjadi pada masyarakat. b. Abad Pencerahan
Sosiolog modern berakar pada karya pemikir abad pencerahan yaitu abad XVII masehi. Abad tersebut ditandai oleh beragam penemuan di bidang ilmu pengetahuan.
Derasnya perkembangan ilmu pengetahuan membawa pengaruh terhadap pandangan mengenai perubahan masyarakat. Pandangan tersebut harus bercirikan ilmiah artinya
perubahan yang terjadi dalam masyarakat harus dapat dijelaskan secara masuk akal rasional. Beberapa pemikir yang menekankan pentingnya metode ilmiah untuk
mengamati masyarakat antara lain Francis Bacon, Rene Descartes dan Wilhelm Leibnitz.
c. Abad Revolusi Perubahan pada adab pencerahan membawa perubahan yang revolusioner
sepanjang abad XVIII Masehi. Perubahan dikatakan revolusioner karena struktur tatanan masyarakat lama dengan cepat berganti dengan struktur yang baru.
Revolusi sosial yang paling jelas tampak pada Revolusi Amerika, Revolusi Industri, dan Revolusi Perancis. Pada revolusi Amerika, terjadi perubahan pemerintahan pada
saat itu dari pemerintahan monarkhi menjadi pemerintahan yang demokratis. Pada revolusi indutri muncul kalangan baru dalam masyarakat yaitu kaum kapitalis yang
memiliki modal untuk membuat usaha, serta kaum bangsawan dan rohaniawan yang sebelumnya lebih berkuasa mulai disaingi kaum kapitalis yang mengendalikan
ekonomi. Revolusi tersebut menyebabkan berbagai perubahan dan gejolak dalam
masyarakat. Tatanan yang telah berusia ratusan tahun dalam masyarakat dihancurkan. Perubahan ini tidak jarang menimbulkan peprangan, pemberontakan,
serta kerusuhan yang membawa kemiskinan dan kekacauan. Oleh karen itu, para ilmuwan tergugah untuk mencari cara menganalisis perubahan secara rasional dan
ilmiah sehingga dapat diketahui sebab dan akibatnya. d. Kelahiran Sosiologi Modern
Sosiologi modern tumbuh pesat di Benua Amerika, tepatnya di Amerika Serikat dan Kanada. Pada permulaan abad ke-20, gelombang besar imigran datang ke Amerika
Utara. Gejala tersebut menyebabkan pesatnya pertumbuhan penduduk, munculnya kota- kota industri baru, bertambahnya kriminalitas, dan lain-lain. Kosekuensi dari gejolak
tersebut yaitu perubahan besar dalam masyarakat pun tak terelakan. Perubahan masyarakat tersebut menggugah para ilmuwan sosial berpikir keras
untuk sampai pada kesadaran bahwa pendekatan sosiologi lama ala Eropa tidak relevan lagi. Mereka berupaya menemukan pendekatan baru yang disesuaikan dengan kondisi
masyarakat pada saat ini. Maka lahirlah sosiologi modern. Pendekatan sosiologi modern berkebalikan dengan pendapat sebelumnya, yaitu cenderung mikro lebih sering di sebut
pendekatan empiris. Artinya perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta
satu kemudian fakta sosial lain yang muncul. Sehingga dari fakta tersebut dapat ditarik kesimpulan perubahan masyarakat secara menyeluruh.
2. Perkembangan Sosiologi di Indonesia