Observasi Wawancara Contoh Penilaian

Dalam penilaian integratif, ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam menuliskan laporan perkembangan pembelajaran siswa haruslah menekankan prinsip-prinsip komunika- tif. Dalam hal ini, keempat keterampilan berbahasa haruslah dikemas sedemikian rupa se- hingga berbicara dapat bergabung dengan menyimak, membaca dapat bergabung dengan me- nulis, menyimak bias bergabung dengan membaca, demikian seterusnya. Penguasaan tata bahasa, dalam hal ini, tidak digunakan sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan, namun haruslah diintegrasikan ke dalam keempat keterampilan tersebut. Selanjutnya, guru dapat menggunakan kisi-kisi semacam tersebut di atas untuk melaporkan perkembangan pem- belajaran siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

4. Contoh Penilaian

Ada berbagai jenis penilaian apabila dipandang dari teknik pengumpulan data, mulai dari cara yang sederhana sampai yang renik. Berikut ini ditunjukkan lima contoh instrumen penilaian yang dikembangkan berdasarkan kisi-kisi di atas.

a. Observasi

Keteram- pilan Indikator Pengamatan Ya Tidak Keterangan Berbicara  Menggunakan kosa kata cukup tepat untuk berkomunikasi  Menggunakan gerakan dan isyarat  Menggunakan struktur morfologi dan sintaksis yang berterima  Menarik perhatian lawan bicara, menyela, meminta giliran berbicara, dsb. Menyimak  Memahami dan merespon wacana dengan tepat  Menggunakan teknik-teknik mencatat Membaca  Menggunakan media, kamus, dsb. untuk memahami kata atau tata bahasa  Memahami dan merespon wacana dengan tepat  Menggunakan konteks, dugaan-dugaan, dsb. Untuk memahami wacana Menulis  Menulismengeja kata dengan tepat  Menggunakan kata dan ungkapan  Menggunakan aturan-aturan tata bahasa  Menggunakan aturan-aturan tata tulis  Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian 5 Dalam menggunakan instrument ini, penilai dituntut untuk memahami indikator- indikator yang menunjukkan keempat keterampilan berbahasa. Melakukan pengamatan sembari menuliskan hal-hal yang terjadi yang berhubungan dengan indikator-indikator tersebut bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan praktik dan pengalaman yang cukup untuk menjadi pengamat yang baik.

b. Wawancara

No Pertanyaan Jawaban 1. Berbicara Apakah Anda mengalami kesukaran untuk me- nemukanmenggunakan kata-kata ketika Anda berbicara? 2. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat? 3. Bagaimanakah anda menguasai keadaan apabila Anda memerlukan bertanya, menyela, dan seba- gainya? 4. Menyimak Apakah anda memahami deangan segera wacana lisan yang anda dengar? 5. Apakah anda menggunakan teknik-teknik bantu, misalnya mencatat, menggaris-bawahi, dan sebagainya? 6. Membaca Apakah anda memahami deangan segera wacana tulis yang anda baca? 7. Bagaimanakah anda menghadapi kata, ungkapan, atau kalimat-kalimat sukar dalam bacaan? 8. Menulis Apakah Anda dapat mengembangkan topik ke dalam tulisan dengan lancar? 9. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat? 10. Bagaimanakah anda menghadapi kesulitan dalam hal menemukan kata atau ungkapan yang tepat untuk tulisan Anda? 11. Apakah Anda merasa harus mengikuti aturan-aturan tata tulis dengan ketat? Dengan melihat tuntutan dan kebutuhan yang ada, wawancara dapat dibuat tertutup atau terbuka. Dalam wawancara tertutup, penanya hanya mengajukan butir-butir pertanyaan yang tercantum dalam lembar panduan. Dalam wawancara terbuka, penanya dapat melebar- kan pertanyaannya sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana pada observasi di atas, penanya 6 yang baik adalah yang telah banyak praktik dan pengalaman dalam indikator-indikator keterampilan berbahasa.

c. Daftar pernyataan