a. Berpusat pada siswa
Pendidikan moderen meletakkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Siswa adalah pihak yang melakukan dan mendapatkan pembelajaran. Apapun yang dilakukan oleh pihak
sekolah, apabila tidak ada perubahan dalam diri siswa, dapat dikatakan bahwa tidak atau belum terjadi pembelajaran di sekolah itu. Jadi, berhasil tidaknya program sekolah ditandai
dengan ada tidaknya pembelajaran dalam diri siswa. Oleh karenanya, penilaian yang baik berpusat pada siswa. Ini berarti bahwa penilaian
dilakukan sesuai dengan sifat-sifat siswa. Pada awalnya, tujuan pembelajaran harus men- cerminkan kebutuhan siswa. Kemudian, kegiatan belajar mengajar di kelas, yang melibatkan
guru, bahan, media, dan sebagainya harus sesuai dengan keadaan siswa. Pada akhirnya, pe- nilaian juga harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan siswa. Dapat dikatakan bahwa
penilaian dilakukan bukan untuk kepentingan guru, atau sekolah, atau siapa saja; tetapi untuk siswa.
b. Mendorong terjadinya pembelajaran
Banyak yang melihat penilaian sebagai akhir dari suatu kegiatan pembelajaran. Peng- lihatan semacam ini hanya separuhnya saja benar. Lebih dari itu, penilaian seharusnya dilihat
sebagai kegiatan bolak-balik dalam proses pembelajaran. Hasil penilaian, dalam hal ini, di- gunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses belajar-mengajar. Penilaian tidak
berhenti pada diterbitkannya nilai hasil belajar siswa, atau dilaksanakannya kenaikan kelas. Lebih dari itu, sebagian besar informasi yang didapat dari proses penilaian harus digunakan
untuk menilik kembali apakah tujuan pembelajaran telah disusun sesuai dengan kebutuhan siswa, apakah kegiatan belajar-mengajar di kelas telah berjalan sesuai dengan rencana, apa-
kah bahan pelajaran telah sesuai dengan tujuan instruksional, apakah telah digunakan media atau alat bantu yang memadai, dan sebagainya.
c. Lebih dari pada pengujian
Penting dibedakan antara penilaian dan pengujian. Sementara pengujian merupakan kegiatan untuk mendapatkan nilai angka, penilaian digunakan untuk mendapatkan data atau
informasi yang lebih luas. Pengujian dapat dikatakan selesai apabila telah didapatkan sekor atau nilai angka. Sebaliknya, penilaian melibatkan proses yang terus berlangsung sepanjang
kegiatan kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan.
2
Penilaian meliputi pengujian, pengujian belum tentu penilaian. Seorang guru membagi-bagi tes, memberikan sekor, dan menyatakan apakah siswa lulus atau tidak. Ini
adalah pengujian. Tetapi, ketika guru menggunakan sekor ini, dan informasi lain yang ia dapat dari kegiatan pengujian, untuk bahan konsultasi dengan kepala sekolah, orangtua
siswa, dan sebagainya, ini adalah penilaian.
d. Selaras dengan pendidikan