penilaian paper untuk presentasi ppm 2009
PENILAIAN1
Bambang Sugeng Pendidikan Bahasa Inggris
FBS UNY 1. Pengantar
Penilaian merupakan bagian dari proses belajar mengajar yang memberikan gam-baran sejauh mana tujuan instruksional telah dicapai. Hasil penilaian dapat digunakan oleh guru, siswa, kepala sekolah, orangtua siswa, dan siapapun yang tertarik untuk me-ngetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar. Nilai pencapaian belajar dapat berfungsi se-bagai kriteria untuk kenaikan kelas, penentuan ranking, pemberian hadiah, penerimaan bea-siswa, dan sebagainya. Penilaian, oleh karenanya, seharusnya tidak hanya melihat sejauh mana siswa belajar, tetapi juga, yang lebih penting, sejauh mana sekolah berhasil menyeleng-garakan pendidikan bagi siswa, pada khususnya, dan masyarakat, pada umumnya.
Penilaian dapat ditempuh dengan dua cara: tes atau non-tes. Dengan cara tes, peni-laian dapat berbentuk diskrit atau integratif. Penipeni-laian diskrit biasanya dilakukan dengan teknik pilihan ganda, Benar/Salah, memasangkan, dan sebagainya. Penilaian integratif dapat berbentuk esai, dikte, cloze, dan sebagainya. Dalam makalah ini, penilaian yang dibicarakan adalah penilaian jenis kedua, yakni penilaian integratif.
2. Sifat Penilaian
Sebagaimana disebutkan di atas, proses penilaian menghasilkan informasi yang berguna bagi banyak pihak. Fungsi penilaian semacam ini sampai sekarang belum banyak diterapkan. Hampir selalu, penilaian dilakukan untuk memberikan informasi yang ber-hubungan dengan hasil belajar siswa. Di bawah ini disampaikan beberapa sifat penilaian yang lebih luas.
1 Disampaikan pada Penataran Pengembangan Pembelajaran Bahasa Inggris SD untuk Guru Kelas, Kerjasama Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FBS UNY dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Tanggal 26 – 30 November 2009
(2)
a. Berpusat pada siswa
Pendidikan moderen meletakkan siswa sebagai pusat pembelajaran. Siswa adalah pihak yang melakukan dan mendapatkan pembelajaran. Apapun yang dilakukan oleh pihak sekolah, apabila tidak ada perubahan dalam diri siswa, dapat dikatakan bahwa tidak atau belum terjadi pembelajaran di sekolah itu. Jadi, berhasil tidaknya program sekolah ditandai dengan ada tidaknya pembelajaran dalam diri siswa.
Oleh karenanya, penilaian yang baik berpusat pada siswa. Ini berarti bahwa penilaian dilakukan sesuai dengan sifat-sifat siswa. Pada awalnya, tujuan pembelajaran harus men-cerminkan kebutuhan siswa. Kemudian, kegiatan belajar mengajar di kelas, yang melibatkan guru, bahan, media, dan sebagainya harus sesuai dengan keadaan siswa. Pada akhirnya, pe-nilaian juga harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan siswa. Dapat dikatakan bahwa penilaian dilakukan bukan untuk kepentingan guru, atau sekolah, atau siapa saja; tetapi untuk siswa.
b. Mendorong terjadinya pembelajaran
Banyak yang melihat penilaian sebagai akhir dari suatu kegiatan pembelajaran. Peng-lihatan semacam ini hanya separuhnya saja benar. Lebih dari itu, penilaian seharusnya dilihat sebagai kegiatan bolak-balik dalam proses pembelajaran. Hasil penilaian, dalam hal ini, di-gunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses belajar-mengajar. Penilaian tidak berhenti pada diterbitkannya nilai hasil belajar siswa, atau dilaksanakannya kenaikan kelas. Lebih dari itu, sebagian besar informasi yang didapat dari proses penilaian harus digunakan untuk menilik kembali apakah tujuan pembelajaran telah disusun sesuai dengan kebutuhan siswa, apakah kegiatan belajar-mengajar di kelas telah berjalan sesuai dengan rencana, apa-kah bahan pelajaran telah sesuai dengan tujuan instruksional, apaapa-kah telah digunakan media atau alat bantu yang memadai, dan sebagainya.
c. Lebih dari pada pengujian
Penting dibedakan antara penilaian dan pengujian. Sementara pengujian merupakan kegiatan untuk mendapatkan nilai angka, penilaian digunakan untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih luas. Pengujian dapat dikatakan selesai apabila telah didapatkan sekor atau nilai angka. Sebaliknya, penilaian melibatkan proses yang terus berlangsung sepanjang kegiatan kegiatan belajar-mengajar dilaksanakan.
(3)
Penilaian meliputi pengujian, pengujian belum tentu penilaian. Seorang guru membagi-bagi tes, memberikan sekor, dan menyatakan apakah siswa lulus atau tidak. Ini adalah pengujian. Tetapi, ketika guru menggunakan sekor ini, dan informasi lain yang ia dapat dari kegiatan pengujian, untuk bahan konsultasi dengan kepala sekolah, orangtua siswa, dan sebagainya, ini adalah penilaian.
d. Selaras dengan pendidikan
Penilaian dilakukan dalam rangka mendidik, bukan menghakimi. Dalam hal ini, data yang dikumpulkan haruslah sesuai dengan apa yang telah dikerjakan oleh siswa. Penilaian harus adil. Apa yang digali dalam penilaian haruslah yang pernah dilakukan oleh siswa. Apa-bila ada satu pertanyaan, atau pernyataan, sedangkan pertanyaan itu belum pernah diberikan dalam kegiatan pembelajaran, maka pertanyaan ini menjadi tidak adil. Demikian pula, apa-bila penilaian menyerupai kegiatan pencarian masalah atau kesalahan, maka penilaian sema-cam ini adalah tidak sesuai dengan sifat kependidikan.
Selanjutnya, hasil penilaian harus digunakan untuk tujuan-tujuan pendidikan. Apa- bila ada yang salah harus dibetulkan. Apabila sudah betul, dapat diberikan perlakuan tambah-an agar lebih bagus lagi. Penilaitambah-an ytambah-ang begini tidak htambah-anya menghasilktambah-an dikotomi lulus atau tidak lulus tetapi, jauh dari pada itu, juga memberikan alternatif-alternatif remedial dan/atau pengayaan.
e. Memberi informasi kepada siswa dan orangtua siswa
Hasil penilaian haruslah memberi informasi kepada siswa dan orangtua siswa me-ngenai perkembangan siswa dalam pembelajarannya. Selama ini, dari nilai rapor, siswa dan orangtua siswa memang sudah mendapatkan informasi tersebut, namun hanya sebagian saja. Misalnya, bilamana siswa mendapat nilai lebih dari lima, maka ia dinyatakan lulus untuk mata pelajaran terkait. Setelah itu, siswa dan orangtua siswa dapat menilai apakah nilai hasil belajaranya tujuh, delapan, sembilan, atau bahkan sepuluh. Namun demikian, nilai ini belum menunjukkan proses pembelajaran: bagaimanakah usaha siswa dalam kegiatan kelas sehari-hari, apakah siswa menunjukkan ketertarikan dan motivasi yang tinggi untuk belajar, bagai-manakah sikap siswa terhadap mata pelajaran ini, dan pertanyaan-pertanyaan mengenai proses semacam ini. Penilaian yang baik, selain memberikan data mengenai hasil belajar, harus juga memberikan informasi mengenai proses pembelajaran siswa.
(4)
3. Kisi-kisi
Agar penilaian membuahkan hasil yang diharapkan, diperlukan kisi-kisi yang dapat menjadi panduan dalam menyusun butir-butir pertanyaan. Kisi-kisi dibuat agar penilaian dapat menghasilkan data yang lengkap, tidak ada sesuatu yang tercecer. Kisi-kisi juga me-nunjukkan bahwa penilaian yang dikembangkan dan dilaksanakan telah memenuhi syarat-syarat kesahihan sebagai suatu proses penilaian. Di bawah ini dituliskan satu contoh kisi-kisi untuk penilaian pembalajaran bahasa.
Penguasaan kosa kata Keterampilan
berkomunikasi Penguasaan tata bahasa Penggunaan strategi belajar Berbicara Mengucapkan kata
Menggunakan kosa kata
Bereksperimen dengan penggunaan kosa kata
Mengungkapkan dan merespon wacana Menggunakan gerakan dan isyarat Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian Menggunakan struktur morfologi dan sintaksis Menggunakan struktur/organisasi wacana Menirukan, me-ngulang kembali, berlatih Menarik perhatian lawan bicara, menyela, meminta giliran berbicara, dsb.
Menyimak Membedakan kata Memaknai kata dan ungkapan
Memahami sinonim, antonim, homonym, dsb.
Memahami dan merespon wacana
Memahami minimal pairs, stress, intonation, dsb. Memahami struktur dialog dan monolog
Menirukan, me-ngulang kembali, berlatih Menggunakan teknik-teknik mencatat Menggunakan dugaan-dugaan Membaca Mengartikan kata dan
ungkapan
Menggunakan konteks untuk memahami kata sukar
Memahami dan merespon wacana
Memahami butir-butir tata bahasa tentang pola kalimat, tenses, voice, speech, dsb. Memahami struktur/ organisasi wacana Menggunakan teknik-teknik membaca Menggunakan dugaan-dugaan Menggunakan media, kamus, dsb. Menulis Mengeja kata
Menggunakan kata dan ungkapan Mengungkapkan dan merespon wacana Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian Menggunakan aturan-aturan tata bahasa Menggunakan aturan-aturan tata tulis
Menggunakan teknik-teknik menulis Menggunakan media, kamus, dsb
(5)
Dalam penilaian integratif, ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam menuliskan laporan perkembangan pembelajaran siswa haruslah menekankan prinsip-prinsip komunika-tif. Dalam hal ini, keempat keterampilan berbahasa haruslah dikemas sedemikian rupa se-hingga berbicara dapat bergabung dengan menyimak, membaca dapat bergabung dengan me-nulis, menyimak bias bergabung dengan membaca, demikian seterusnya. Penguasaan tata bahasa, dalam hal ini, tidak digunakan sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan, namun haruslah diintegrasikan ke dalam keempat keterampilan tersebut. Selanjutnya, guru dapat menggunakan kisi-kisi semacam tersebut di atas untuk melaporkan perkembangan pem-belajaran siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4. Contoh Penilaian
Ada berbagai jenis penilaian apabila dipandang dari teknik pengumpulan data, mulai dari cara yang sederhana sampai yang renik. Berikut ini ditunjukkan lima contoh instrumen penilaian yang dikembangkan berdasarkan kisi-kisi di atas.
a. Observasi
Keteram-pilan Indikator Ya Tidak PengamatanKeterangan Berbicara Menggunakan kosa kata cukup tepat
untuk berkomunikasi
Menggunakan gerakan dan isyarat
Menggunakan struktur morfologi dan sintaksis yang berterima
Menarik perhatian lawan bicara, menyela, meminta giliran berbicara, dsb.
Menyimak Memahami dan merespon wacana dengan tepat
Menggunakan teknik-teknik mencatat Membaca Menggunakan media, kamus, dsb. untuk
memahami kata atau tata bahasa
Memahami dan merespon wacana dengan tepat
Menggunakan konteks, dugaan-dugaan, dsb. Untuk memahami wacana
Menulis Menulis/mengeja kata dengan tepat
Menggunakan kata dan ungkapan
Menggunakan aturan-aturan tata bahasa
Menggunakan aturan-aturan tata tulis
Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian
(6)
Dalam menggunakan instrument ini, penilai dituntut untuk memahami indikator-indikator yang menunjukkan keempat keterampilan berbahasa. Melakukan pengamatan sembari menuliskan hal-hal yang terjadi yang berhubungan dengan indikator-indikator tersebut bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan praktik dan pengalaman yang cukup untuk menjadi pengamat yang baik.
b. Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1. BerbicaraApakah Anda mengalami kesukaran untuk me-nemukan/menggunakan kata-kata ketika Anda berbicara?
2. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat?
3. Bagaimanakah anda menguasai keadaan apabila Anda memerlukan bertanya, menyela, dan seba-gainya?
4.
Menyimak
Apakah anda memahami deangan segera wacana lisan yang anda dengar?
5. Apakah anda menggunakan teknik-teknik bantu, misalnya mencatat, menggaris-bawahi, dan sebagainya?
6. MembacaApakah anda memahami deangan segera wacana tulis yang anda baca?
7. Bagaimanakah anda menghadapi kata, ungkapan, atau kalimat-kalimat sukar dalam bacaan?
8. MenulisApakah Anda dapat mengembangkan topik ke dalam tulisan dengan lancar?
9. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat?
10. Bagaimanakah anda menghadapi kesulitan dalam hal menemukan kata atau ungkapan yang tepat untuk tulisan Anda?
11. Apakah Anda merasa harus mengikuti aturan-aturan tata tulis dengan ketat?
Dengan melihat tuntutan dan kebutuhan yang ada, wawancara dapat dibuat tertutup atau terbuka. Dalam wawancara tertutup, penanya hanya mengajukan butir-butir pertanyaan yang tercantum dalam lembar panduan. Dalam wawancara terbuka, penanya dapat
(7)
melebar-yang baik adalah melebar-yang telah banyak praktik dan pengalaman dalam indikator-indikator keterampilan berbahasa.
c. Daftar pernyataan
Pernyataan
Jawaban
Ya Tidak Kadang-kadang Berbicara
Dalam berbicara, saya
1. Dengan cepat, menemukan dan menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi
2. Merangkai bahasa dengan lancar sehingga saya dapat mengung-kapkan perasaan/keinginan saya dengan mudah
3. Merasa harus dan selalu mencoba menggunakan struktur tata bahasa yang baik dan benar
4. Dapat menguasai arena ketika saya harus bertanya, menyela, dan sebagainya.
Menyimak
Dalam menyimak, saya
5. Dapat memahami wacana dengan dengan mudah 6. Menggunakan teknik-teknik bantu mencatat,
menggaris-bawahi, memberi tanda, dan sebagainya.
7. Dapat berkonsentrasi dengan cukup baik selama mengikuti kegiatan menyimak.
Membaca
Dalam membaca, saya
8. Dapat memahami wacana dengan dengan mudah
9. Menggunakan media, kamus, dsb. untuk memahami kata atau tata bahasa
10. Menggunakan konteks, dugaan-dugaan, dsb. untuk memahami wacana
11. Mengatur cara, waktu, dan tenaga untuk menghadapi tugas membaca yang banyak/panjang
Menulis
Dalam menulis, saya
12. Selalu berusaha untuk menulis/mengeja dengan tepat. 13. Mencari dan mengembangkan topik tulisan/karangan dengan
cepat.
14. Merasa harus dan selalu berusaha mnggunakan aturan-aturan tata bahasa
15. Menggunakan kamus, rujukan, dan bahan-bahan bantu lain untuk mengembangkan paragraf.
16. Merasa harus dan selalu berusaha mnggunakan aturan-aturan tata tulis yang telah ditentukan.
(8)
kekuatan dan kelemahan diri, disamping kejujuran dan keobjektifannya untuk melengkapi lembar penilaian. Demikian pula untuk daftar pernyataan di atas. Dibutuhkan kejelian dan kejujuran seorang untuk mengisinya dengan baik. Pada akhirnya, pengisian yang kurang objektif akan menimbulkan kerugian di kemudian hari.
d. Penilaian diri/portofolio
Uraikan kekuatan dan kelemahan Anda dalam keempat keterampilan berbahasa. Ceritakan juga usaha-usaha Anda dalam mencapai keberhasilan dalam berbahasa. Lampirkan data/dokumen/bukti yang Anda miliki yang mendukung uraian Anda.
1. Berbicara
2. Menyimak
3. Membaca
4. Menulis
Penilaian diri/portofolio banyak dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran bahasa. Teknik penilaian ini sangat baik untuk dunia pendidikan dan pembelajaran karena mengandung hal-hal yang nyata, aseli, dan unik. Semua ini adalah faktor-faktor yang menjadikan penilaian sahih dan handal. Sebagaimana tercantum dalam instrument di atas, penilaian portofolio dilampiri dengan data/dokumen/bukti yang berupa hasil kerja siswa
(9)
5. Penutup
Dibutuhkan perhatian dan usaha tersendiri dari pihak guru untuk bisa melakukan penilaian sesuai dengan apa yang telah dipaparkan di atas. Dibandingkan dengan pengujian, penilaian memang lebih rumit; lebih banyak memakan waktu, tenaga, dan biaya; dan lebih asing bagi siswa dan orangtua siswa. Namun penilaian ini memiliki kekuatan-kekuatan yang menguntungkan bagi perkembangan pembelajaran dan pendidikan siswa.
Akhirnya, semua komponen pembelajaran, termasuk penilaian, haruslah ditujukan kepada kesejahteraan dan kebahagiaan siswa. Untuk itu, segala kegiatan penilaian sudah semestinya dikemas sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan beban yang berat bagi siswa. Sekali lagi, pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar haruslah bersifat
menyenangkan.
Sumber Rujukan
Brewster, J. and Ellis, G. (2002). The Primary English Teacher’s Guide (New Ed.). Essex, England: Penguin English.
Cameron, L. (2001). Teaching Languages to Young Learners. Cambridge: Cambridge University Press.
Ellis, G. and Brewster, J. (2002). The Primary English Teacher’s Guide. Harlow, Great Britain: Pearson Education Limited.
Richards, J. C. and Renandya, W. A. (2002). Methodology in Language Teaching: An Anthology of Current Practice. Cambridge: Cambridge University Press.
Pinter, A. M. (2006). Teaching Young Language Learners. New York: Oxford University Press.
(1)
3.
Kisi-kisi
Agar penilaian membuahkan hasil yang diharapkan, diperlukan kisi-kisi yang dapat
menjadi panduan dalam menyusun butir-butir pertanyaan. Kisi-kisi dibuat agar penilaian
dapat menghasilkan data yang lengkap, tidak ada sesuatu yang tercecer. Kisi-kisi juga
me-nunjukkan bahwa penilaian yang dikembangkan dan dilaksanakan telah memenuhi
syarat-syarat kesahihan sebagai suatu proses penilaian. Di bawah ini dituliskan satu contoh kisi-kisi
untuk penilaian pembalajaran bahasa.
Penguasaan kosa kata Keterampilan
berkomunikasi Penguasaan tata bahasa Penggunaan strategi belajar
Berbicara Mengucapkan kata Menggunakan kosa kata
Bereksperimen dengan penggunaan kosa kata
Mengungkapkan dan merespon wacana Menggunakan gerakan dan isyarat Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian Menggunakan struktur morfologi dan sintaksis Menggunakan struktur/organisasi wacana Menirukan, me-ngulang kembali, berlatih Menarik perhatian lawan bicara, menyela, meminta giliran berbicara, dsb.
Menyimak Membedakan kata Memaknai kata dan ungkapan
Memahami sinonim, antonim, homonym, dsb.
Memahami dan merespon wacana
Memahami minimal pairs, stress, intonation, dsb. Memahami struktur dialog dan monolog
Menirukan, me-ngulang kembali, berlatih Menggunakan teknik-teknik mencatat Menggunakan dugaan-dugaan Membaca Mengartikan kata dan
ungkapan
Menggunakan konteks untuk memahami kata sukar
Memahami dan merespon wacana
Memahami butir-butir tata bahasa tentang pola kalimat, tenses, voice, speech, dsb. Memahami struktur/ organisasi wacana Menggunakan teknik-teknik membaca Menggunakan dugaan-dugaan Menggunakan media, kamus, dsb. Menulis Mengeja kata
Menggunakan kata dan ungkapan Mengungkapkan dan merespon wacana Memenuhi kriteria kebermaknaan, keberterimaan, dan kesesuaian Menggunakan aturan-aturan tata bahasa Menggunakan aturan-aturan tata tulis
Menggunakan teknik-teknik menulis Menggunakan media, kamus, dsb
(2)
Dalam penilaian integratif, ungkapan-ungkapan yang digunakan dalam menuliskan
laporan perkembangan pembelajaran siswa haruslah menekankan prinsip-prinsip
komunika-tif. Dalam hal ini, keempat keterampilan berbahasa haruslah dikemas sedemikian rupa
se-hingga berbicara dapat bergabung dengan menyimak, membaca dapat bergabung dengan
me-nulis, menyimak bias bergabung dengan membaca, demikian seterusnya. Penguasaan tata
bahasa, dalam hal ini, tidak digunakan sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan, namun
haruslah diintegrasikan ke dalam keempat keterampilan tersebut. Selanjutnya, guru dapat
menggunakan kisi-kisi semacam tersebut di atas untuk melaporkan perkembangan
pem-belajaran siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
4.
Contoh Penilaian
Ada berbagai jenis penilaian apabila dipandang dari teknik pengumpulan data, mulai
dari cara yang sederhana sampai yang renik. Berikut ini ditunjukkan lima contoh instrumen
penilaian yang dikembangkan berdasarkan kisi-kisi di atas.
a.
Observasi
Keteram-pilan Indikator Ya Tidak PengamatanKeterangan
Berbicara Menggunakan kosa kata cukup tepat untuk berkomunikasi
Menggunakan gerakan dan isyarat Menggunakan struktur morfologi dan
sintaksis yang berterima
Menarik perhatian lawan bicara, menyela, meminta giliran berbicara, dsb.
Menyimak Memahami dan merespon wacana dengan tepat
Menggunakan teknik-teknik mencatat Membaca Menggunakan media, kamus, dsb. untuk
memahami kata atau tata bahasa
Memahami dan merespon wacana dengan tepat
Menggunakan konteks, dugaan-dugaan, dsb. Untuk memahami wacana
Menulis Menulis/mengeja kata dengan tepat Menggunakan kata dan ungkapan Menggunakan aturan-aturan tata bahasa Menggunakan aturan-aturan tata tulis Memenuhi kriteria kebermaknaan,
(3)
Dalam menggunakan instrument ini, penilai dituntut untuk memahami
indikator-indikator yang menunjukkan keempat keterampilan berbahasa. Melakukan pengamatan
sembari menuliskan hal-hal yang terjadi yang berhubungan dengan indikator-indikator
tersebut bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan praktik dan pengalaman yang cukup untuk
menjadi pengamat yang baik.
b.
Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1. BerbicaraApakah Anda mengalami kesukaran untuk me-nemukan/menggunakan kata-kata ketika Anda berbicara?
2. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat?
3. Bagaimanakah anda menguasai keadaan apabila Anda memerlukan bertanya, menyela, dan seba-gainya?
4.
Menyimak
Apakah anda memahami deangan segera wacana lisan yang anda dengar?
5. Apakah anda menggunakan teknik-teknik bantu, misalnya mencatat, menggaris-bawahi, dan sebagainya?
6. MembacaApakah anda memahami deangan segera wacana tulis yang anda baca?
7. Bagaimanakah anda menghadapi kata, ungkapan, atau kalimat-kalimat sukar dalam bacaan?
8. MenulisApakah Anda dapat mengembangkan topik ke dalam tulisan dengan lancar?
9. Apakah anda merasa harus m engikuti aturan tata bahasa dengan ketat?
10. Bagaimanakah anda menghadapi kesulitan dalam hal menemukan kata atau ungkapan yang tepat untuk tulisan Anda?
11. Apakah Anda merasa harus mengikuti aturan-aturan tata tulis dengan ketat?
Dengan melihat tuntutan dan kebutuhan yang ada, wawancara dapat dibuat tertutup
atau terbuka. Dalam wawancara tertutup, penanya hanya mengajukan butir-butir pertanyaan
yang tercantum dalam lembar panduan. Dalam wawancara terbuka, penanya dapat
melebar-kan pertanyaannya sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana pada observasi di atas, penanya
(4)
yang baik adalah yang telah banyak praktik dan pengalaman dalam indikator-indikator
keterampilan berbahasa.
c.
Daftar pernyataan
Pernyataan
Jawaban
Ya Tidak
Kadang-kadang
Berbicara
Dalam berbicara, saya
1. Dengan cepat, menemukan dan menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi
2. Merangkai bahasa dengan lancar sehingga saya dapat mengung-kapkan perasaan/keinginan saya dengan mudah
3. Merasa harus dan selalu mencoba menggunakan struktur tata bahasa yang baik dan benar
4. Dapat menguasai arena ketika saya harus bertanya, menyela, dan sebagainya.
Menyimak
Dalam menyimak, saya
5. Dapat memahami wacana dengan dengan mudah 6. Menggunakan teknik-teknik bantu mencatat,
menggaris-bawahi, memberi tanda, dan sebagainya.
7. Dapat berkonsentrasi dengan cukup baik selama mengikuti kegiatan menyimak.
Membaca
Dalam membaca, saya
8. Dapat memahami wacana dengan dengan mudah
9. Menggunakan media, kamus, dsb. untuk memahami kata atau tata bahasa
10. Menggunakan konteks, dugaan-dugaan, dsb. untuk memahami wacana
11. Mengatur cara, waktu, dan tenaga untuk menghadapi tugas membaca yang banyak/panjang
Menulis
Dalam menulis, saya
12. Selalu berusaha untuk menulis/mengeja dengan tepat. 13. Mencari dan mengembangkan topik tulisan/karangan dengan
cepat.
14. Merasa harus dan selalu berusaha mnggunakan aturan-aturan tata bahasa
15. Menggunakan kamus, rujukan, dan bahan-bahan bantu lain untuk mengembangkan paragraf.
16. Merasa harus dan selalu berusaha mnggunakan aturan-aturan tata tulis yang telah ditentukan.
Daftar pertanyaan semacam ini sudah mendekati jenis teknik penilaian diri dan
portofolio. Penilaian diri sebagian besar bergantung kepada kejelian seorang terhadap
(5)
kekuatan dan kelemahan diri, disamping kejujuran dan keobjektifannya untuk melengkapi
lembar penilaian. Demikian pula untuk daftar pernyataan di atas. Dibutuhkan kejelian dan
kejujuran seorang untuk mengisinya dengan baik. Pada akhirnya, pengisian yang kurang
objektif akan menimbulkan kerugian di kemudian hari.
d.
Penilaian diri/portofolio
Uraikan kekuatan dan kelemahan Anda dalam keempat keterampilan berbahasa. Ceritakan juga usaha-usaha Anda dalam mencapai keberhasilan dalam berbahasa. Lampirkan data/dokumen/bukti yang Anda miliki yang mendukung uraian Anda.
1. Berbicara
2. Menyimak
3. Membaca
4. Menulis
Penilaian diri/portofolio banyak dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran
bahasa. Teknik penilaian ini sangat baik untuk dunia pendidikan dan pembelajaran karena
mengandung hal-hal yang nyata, aseli, dan unik. Semua ini adalah faktor-faktor yang
menjadikan penilaian sahih dan handal. Sebagaimana tercantum dalam instrument di atas,
penilaian portofolio dilampiri dengan data/dokumen/bukti yang berupa hasil kerja siswa
selama proses pembelajaran.
(6)