32
3.3.1.2 Arsitektur Jaringan Fungsi Basis Radial
Gambar 3.7 akan menjelaskan diagram alir arsitektur Fungsi Basis Radial.
Ya Tidak
Gambar 3.7 Diagram Alir Arsitektur Fungsi Basis Radial
Arsitektur algoritma Fungsi Basis Radial sedikit agak berbeda dengan Propagasi Mundur. Pada langkah awal tentukan jumlah neuron pada lapisan masukan, tersembunyi dan
keluaran. Jumlah neuron lapisan masukan adalah 4 buah yang merupakan gambaran dari Inisialisasi laju pembelajaran, iterasi
maksimum, target
error
, bobot Mulai
Selesai Menentukan
pusat cluster menggunakan K-means
clustering
layer dan lebar cluster
Tahap Pembelajaran
Peramalan Saham iterasi=max
iterasi atau MSE=target
error
? Perbaikan bobot
Hitung MSE; iterasi=iterasi+1
Simpan bobot Inisialisasi jumlah neuron masukan, jumlah
cluster
jumlah neuron lapisan tersembunyi, jumlah neuron
33 harga pembukaan, tertinggi, terendah dan keluaran. Jumlah neuron pada lapisan tersembunyi
dipilih sesuai inputan. Sedangkan jumlah neuron pada lapisan keluaran adalah 1 yang menggambarkan harga saham hari berikutnya.
Inisialisasi jumlah
cluster
, laju pembelajaran, iterasi maksimum, target
error
dan bobot awal. Penentuan jumlah
cluster
akan menentukan juga jumlah neuron pada lapisan tersembunyi. Artinya, jumlah
cluster
dan neuron lapisan tersembunyi adalah sama. Target
error
dan iterasi pada algoritma ini memiliki fungsi yang sama dengan algoritma Propagasi Mundur. Keduanya berfungsi untuk membatasi pelatihan jaringan. Sedangkan bobot awal
pada algoritma Fungsi Basis Radial hanya berada pada lapisan tersembunyi ke lapisan keluaran. Biasanya, bobot awal ini diinisialisasi bernilai 0.
Pada langkah kedua, ditentukan nilai pusat pada masing-masing
cluster
. Pada diagram alir di atas tampak bahwa proses pengelompokan ini dilakukan dengan algoritma K-means.
Diagram alir algoritma K-means pada gambar 3.8 di bawah ini.
Ya
Tidak
Gambar 3.8 Diagram Alir K-means
Gambar 3.8 di atas menjelaskan bagaimana algoritma K-means bekerja. Algoritma K- means mengelompokkan data berdasarkan jarak minimum data terhadap nilai pusat yang telah
dipilih. Pada awal algoritma, nilai pusat dipilih dengan acak berdasar data yang ada. Tentukan jumlah
cluster
Mulai
Tentukan asumsi titik pusat
cluster
secara acak
Hitung jarang masing- masing data ke titik pusat
Kelompokan data berdasarkan jarak minimum
Apakah data berpindah
cluster
? selesai
34 Selanjutnya data tersebut dicari jaraknya terhadap titik pusat. Jarak tersebut menjadi acuan
pengelompokan data sesuai jarak minimum terhadap titik pusat. Kemudian jumlah dari tiap kelompok
cluster
dibagi jumlah anggota
cluster
nya. Hasil pembagian tersebut adalah nilai pusat yang baru. Langkah ini diulang sampai tidak ada perpindahan kelompok
cluster
lagi. Setelah nilai-nilai pusat
cluster
sudah ditentukan, maka lebar
cluster
dapat dihitung. Pada algoritma Fungsi Basis Radial, nilai lebar adalah jarak maksimum antara 2
cluster
yang dipilih.
Tahap selanjutnya adalah tahap pembelajaran. Tahap pembelajaran akan terus diulang sampai target
error
dan iteraksi maksimum dicapai. Jika sudah dicapai, maka tahap peramalan dapat dilakukan dengan menggunakan bobot terakhir dari hasil pembelajaran sebelumnya
yang sudah disimpan.
3.3.2. Normalisasi Data