25
3.2. Pengambilan dan Pemodelan Data
Data adalah bagian yang penting dalam penelitian ini. Tanpa data, maka penelitian tidak dapat dilakukan.
3.2.1. Pengambilan Data
Dalam analisis Teknikal saham, data
historical
adalah data yang akan menentukan peramalan tren saham di masa depan. Untuk itu, data
historical
ini harus dimiliki. Diagram alir pengambilan data digambarkan dalam gambar 3.2.
Gambar 3.2 Diagram Alir Pengambilan Data
Masuk ke halaman www.finance.yahoo.com
Mulai
Selesai Menyimpan data ke dalam basis data
menggunakan program converter
spread sheet
ke SQL Server Pilih
investing-market stats
Pilih saham
world-asiapasific
Untuk menggunakan saham indonesia pilih saham
Jakarta Composite
Untuk melihat data saham pilih
historical prices
Pilih perusahaan yang akan dianalisis dan simpan berupa
spread sheet
26 Data
historical
akan diproses dalam sistem peramalan JST dan menghasilkan data hasil peramalan. Data
historical
saham tersebut diambil dari 20 Perusahaan Perseroan Terbatas Terbuka di Bursa Efek Indonesia, yang akan diambil dari www.finance.yahoo.com
dari tahun 2003-2011. Berikut adalah daftar perusahaan tersebut.
- Bank Danamon Indonesia
- Bank Mandiri
- Indofood Sukses Makmur
- Siantar Top
- Gudang Garam
- Bentoel Internasional Investama
- Sentul City
- Lippo Cikarang
- Astra International
- Gajah Tunggal
- Mustika Ratu
- Mandom Indonesia
- Kimia Farma Persero
- Darya-Varia Laboratoria
- Indocement Tunggal Prakarsa
- Holcim Indonesia
- Aneka Tambang Persero
- Resource Alam Indonesia
- Astra Agro Lestari
- Tunas Baru Lampung
Perusahaan-perusahaan di atas diambil dari beberapa sektor saham sehingga memungkinkan variasi penelitian yang dipengaruhi dari faktor-faktor khas di tiap perusahaan.
Data tiap perusahaan akan dibagi menjadi data pembelajaran dari JST dan data uji. www.finance.yahoo.com menyediakan data berupa file
spread sheet,
sehingga bisa dikonversi ke dalam bentuk basis data SQL.
3.2.2. Pemodelan Data
Penelitian ini menggunakan 4 variabel data masukan yaitu data harga pembukaan, tertinggi, terendah dan penutupan saham pada hari tersebut. Sedangkan untuk keluaran hanya
menggunakan 1 variabel yaitu harga penutupan pada hari berikutnya. Pola jaringan tersebut akan dilatih dalam sekian banyak datahari. Tabel 3.1 akan menggambarkan gambaran dari
pola pelatihan JST selama 20 hari.
27
Tabel 3.1 Gambaran Pola Pelatihan JST
Indeks Nilai Data Masukan
Nilai Data Keluaran
Hari Tanggal Saham
Harga Harga
Harga Harga
Harga Penutupan
Pembukaan Tertinggi Terendah Penutupan
Hari Berikutnya
H-20 07 Oktober 2011
6150 6300
5950 6000
6250 H-19
10 Oktober 2011 6000
6250 5950
6250 6450
H-1 03 Nopember 2011
6950 7000
6800 6900
7200 H
04 Nopember 2011 7100
7250 7050
7200 Prediksi
Tabel 3.1 menjelaskan bahwa pola latih sebanyak 20 hari h-20 sampai h-1. Data saham penutupan yang akan di prediksi adalah pada tanggal 7 Nopember 2011 tanggal 5 dan
6 Nopember adalah hari libur. JST akan melakukan pelatihan hingga target terpenuhi dan mendapatkan bobot yang terakhir. Dengan bobot yang terakhir tersebut, dapat diprediksi nilai
harga saham penutupan pada tanggal 7 Nopember 2011. Data masukan untuk mendapatkan hasil prediksi tersebut merupakan data uji pada tanggal 04 Nopember 2011.
Setelah ditentukan pola pembelajaran, maka arsitektur dari JST dapat dirancang dalam
suatu arsitektur pemodelan data. Gambar 3.3 di bawah ini adalah arsitektur dari kedua
algoritma. lapisan lapisan lapisan
masukan tersembuyi keluaran harga pembukaan
harga tertinggi harga penutupan
harga terendah hari berikutnya
harga penutupan
Gambar 3.3 Arsitektur Pemodelan Jaringan Propagasi Mundur
x
1
x
2
x
3
x
4
z
1
z
2
z
3
y
1 1
28
Keterangan gambar 3.3 adalah sebagai berikut :
- x
i
menjelaskan neuron pada lapisan masukan -
z
j
menjelaskan neuron pada lapisan tersembunyi -
y menjelaskan neuron pada lapisan keluaran -
v
ij
menjelaskan bobot antara lapisan masukan dan tersembunyi -
v0
j
menjelaskan bobot bias pada lapisan tersembunyi -
w
j
menjelaskan bobot antara lapisan tersembunyi dan keluaran -
w0 menjelaskan bobot bias pada lapisan keluaran
- nilai 1 berarti bobot bias dikalikan dengan nilai awal 1 bobot lain dikalikan nilai
dari neuron masukannya Gambar 3.3 menjelaskan bahwa pola sebanyak n data akan dipakai sebagai data
pelatihan. 1 iterasi berarti pelatihan sudah dilakukan pada n data. Pelatihan pola tersebut akan terus berulang sampai iterasi mencapai iterasi maksimum yang ditentukan. Pelatihan juga
akan berhenti saat MSE mencapai target
error
yang ditentukan. Gambar 3.4 akan menjelaskan arsitektur pemodelan data jaringan Fungsi Basis Radial.
lapisan lapisan lapisan masukan tersembuyi keluaran
harga pembukaan
harga tertinggi harga penutupan
harga terendah hari berikutnya
harga penutupan
Gambar 3.4 Pemodelan Data Fungsi Basis Radial
Keterangan gambar 3.4 adalah sebagai berikut :
- x
i
menjelaskan neuron pada lapisan masukan -
h
j
menjelaskan neuron pada lapisan tersembunyi -
y menjelaskan neuron pada lapisan keluaran -
w
j
menjelaskan bobot antara lapisan tersembunyi dan keluaran Pemodelan data pada algoritma Fungsi Basis Radial memiliki perbedaan dengan
x
1
x
2
x
3
x
4
h
1
h
2
h
3
y
29
Sistem Peramalan Tren Investasi Saham
dipanggil simpan
query pemodelan data algoritma Propagasi Mundur. Perbedaan itu terletak pada bagian antara
lapisan masukan dan lapisan tersembunyi, di mana pemodelan pada algoritma Fungsi Basis Radial tidak memiliki bobot antara lapisan masukan dan tersembunyi. Hal ini dikarenakan
algoritma ini melakukan pengelompokan
clustering
data terlebih dahulu. Fungsi pengelompokan tersebut adalah untuk membagi data berdasarkan kedekatan data ke
cluster- cluster
tertentu yang direpresentasikan ke dalam neuron pada lapisan tersembunyi. Setelah data dikelompokan, pelatihan jaringan dilakukan sampai iterasi mencapai target yang
ditentukan. Selain perbedaan di atas, jaringan Fungsi Basis Radial juga tidak menggunakan bobot bias dalam pelatihan jaringan.
3.3. Perancangan Perangkat Lunak Peramalan JST