Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia
N o
m or 41
T ahun 2007
Tentang
Standar Proses, 2007: 15-28.
3. Proses Pembelajaran SBI
Proses pembelajaran pada program rintisan SMA bertaraf internasional harus mampu menghasilkan lulusan yang berkepribadian
Indonesia tetapi memiliki kemampuan bertaraf internasional. Rintisan SMA bertaraf internasional tidak boleh kehilangan jati diri sebagai sekolah
nasional. Sebaliknya rintisan SMA bertaraf internasional harus mampu duduk setara dengan sekolah di negara-negara maju.
Permendiknas No. 232006 menuntut lulusan SMA yang mampu menunjukkan kesadaran hidup yang tinggi, bersikap dan berperilaku hidup
yang positif, mampu berpikir logis, kritis, analitis dan kreatif, serta mampu memecahkan masalah secara inovatif. Dengan demikian proses
pembelajaran pada program rintisan SMA bertaraf internasional seharusnya minimal diarahkan untuk menumbuhkan kemampuan-
kemampuan tersebut. Untuk menghasilkan lulusan seperti tersebut di atas,
pengembangan proses pembelajaran pada program rintisan SMA bertaraf internasional dapat berpedoman pada lima prinsip pembelajaran yang
tertuang dalam PP No. 192005, yang menyebutkan bahwa proses pembelajaran diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta
memberikan ruang yang cukup tinggi bagi prakarsa dan kreativitas, sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kelima prinsip tersebut dapat dikembangkan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang bercirikan internasional.
Proses pembelajaran pada program rintisan SMA bertaraf internasional harus mampu membekali siswa dengan keterampilan-
keterampilan: a. Mengorganisasi belajar. Yang termasuk dalam keterampilan ini
adalah peserta didik mampu mengelola waktunya dengan baik, menggunakan buku agenda, locker, dan sebagainya.
b. Berkolaborasi. Keterampilan berkolaborasi antara lain: berperan dan bertanggung jawab dalam kerja kelompok.
c. Berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi yang dimaksudkan antara lain: kemampuan mengkomunikasikan data atau diagram
yang diberikan, dan melakukan presentasi. d. Meneliti. Salah satu keterampilan penting dalam penelitian adalah
ketrampilan menerapkan metode ilmiah, misalnya merumuskan masalah, menyusun hipotesa, menyusun desain percobaan,
melakukan pengamatan, mengumpulkan data, melakukan analisis data, menarik kesimpulan dan membuat laporan.
e. Belajar untuk berpikir dengan sudut pandang yang lain, misalnya: dengan memperhatikan fakta-fakta yang ada, kekuatan dan
kelemahan yang ada, perasaan, alternatif yang ada, dan sebagainya.
f. Melakukan evaluasi diri maupun kelompok terhadap kegiatantugas proyek yang dilakukan.
Di samping itu, proses pembelajaran pada program rintisan SMA bertaraf internasional juga harus mampu membekali peserta didik
tentang 1 kesadaran terhadap peran dan tanggung jawab mereka sebagai anggota masyarakat, 2 tanggap terhadap masalah pribadi,
sosial, dan global. Panduan Penyelenggaraan Rintisan SMA Bertaraf Internasional, 2008:29-30.
4. Model Proses Pembelajaran Bertaraf Internasional