BAB V merupakan penutup, yang meliputi: a kesimpulan, b saran. Bagian akhir, yang meliputi: a daftar rujukan, b lampiran-lampiran,
c surat pernyataan keaslian tulisan, d daftar riwayat hidup.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Matematika
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin, dan
mengembangkan daya pikir manusia.
12
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini juga dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi
di masa depan, diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Atas dasar itu, pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik sejak sekolah dasar SD, untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan
bekerja sama.
13
Berbicara mengenai hakekat matematika, artinya menguraikan tentang apa matematika itu sebenarnya, apakah matematika itu ilmu deduktif, ilmu
induktif, simbol-simbol, ilmu yang abstrak dan sebagainya. Tentang hakekat matematika yang pengkajiannya tertuju pada pengertian matematika. Sampai
saat ini belum ada kesepakatan yang bulat diantara para matematikawan, apa yang disebut dengan matematika. Hal ini tergantung dari sudut pandang
12
Moch. Masykur Ag dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence …, hal. 52
13
Ibid., hal. 52
matematikawan dalam mendefinisikan matematika. Beragamnya definisi itu disebabkan oleh luasnya wilayah kajian matematika serta sasaran penelaahan
matematika tidaklah konkret tetapi abstrak. Secara etimologis, istilah matematika berasal dari kata Yunani
“mathein” atau “manthenein”, yang artinya “mempelajari”. Mungkin juga, kata tersebut erat hubungannya dengan kata Sansekerta “medha” atau “widya”
yang artinya “kepandaian”, “ketahuan”, atau “inteligensi”.
14
Jadi berdasarkan etimologis, perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan
berarti ilmu lain diperoleh tidak dari penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktifitas dalam dunia rasio penalaran, sedangkan dalam
ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran.
Secara terminologis, definisi matematika banyak dikemukakan oleh beberapa tokoh menurut sudut pandangnya masing-masing. Berikut ini
beberapa pendapat tentang pengertian matematika yang dikemukakan oleh para tokoh:
Menurut Ruseffendi yang dikutip oleh Heruman menyebutkan bahwa: Matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima
pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur
yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil.
15
14
Ibid., hal. 42
15
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, hal. 1