Pengertian Belajar Belajar Matematika
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.
22
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai
kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu
atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan
memiliki tentang sesuatu. Definisi etimologis di atas mungkin sangat singkat dan sederhana,
sehingga masih diperlukan penjelasan terminologis mengenai definisi belajar yang lebih mendalam.
Ada beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
23
a. Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan,
“Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepand aian, atau suatu pengertian”.
b. Morgan, dalam buku Introduction to Psychology 1978 mengemukakan
“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”.
c. Gagne, dalam buku The Conditions of Learning 1977 menyatakan
bahwa:
22
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010, hal .13
23
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 84
Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya
performancenya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.
d. Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning 1975
mengemukakan: Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang misalnya
kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya.
Purwanto dalam bukunya mengatakan bahwa belajar adalah aktivitas
mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan
sikap.
24
Anissatul Mufarrokah dalam bukunya menyebutkan bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang.
25
Belajar merupakan proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
26
Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi
segenap aspek organisme atau pribadi. Menurut Slameto, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
24
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, hal. 39
25
Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Teras, 2009, hal. 13
26
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, hal. 11
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
27
Sementara itu pendapat serupa mengatakan bahwa belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwa raga, psikofisik untuk menuju ke perkembangan
pribadi manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa kognitif, afektif dan psikomotorik.
28
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu dalam aspek
kognitif, afektif, psikomotorik sebagai hasil dari pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sehingga terdapat dua unsur penting
dalam belajar yaitu, pertama adalah perubahan tingkah laku, dan kedua perubahan yang terjadi karena latihan atau pengalaman.