Landasan Konsepsional Kekuatan Pembuktian Kode Wibe Site Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

2. Landasan Konsepsional

Dalam penelitian mengenai Website sebagai alat bukti di dalam tindak pidana terorisme di Indonesia penulis menggunakan beberapa istilah sebagai landasan konsepsional untuk menghindari kesimpangsiuran pengertian mengenai istilah yang dipakai dalam penulisan sebagai berkut: 1. Kode sumber adalah serangkaian pernyataan yang ditulis dalam bahasa program yang dipahami manusia. 46 2. Wibe site sebuah kumpulan dari halaman web. Halaman web adalah sebuah dokumen yang biasanya ditulis dalam Hyper Text Markup Language HTML yang dapat diakses melalui protokol Hyper Text Transfer Protocol HTTP yang merupakan protokol untuk menyampaikan informasi dari sebuah pusat website untuk ditampilkan dihadapan pengguna program pembaca website. 47 3. Terorisme adalah, penggunaan atau upaya kekerasan untuk mengintimidasi atau menyebabkan kepanikan, khususnya dengan membawa dampak politik. 48 4. Tindak Pidana Terorisme adalah, segala perbuatan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini. 49 5. Bukti Digital adalah bukti yang di dapat dari kejahatan yang menggunakan komputer untuk mengarahkan suatu peristiwa pidana berupa data-data elektronik 46 Bryan A. Graner., Black’s Law Dictionary Eighth Edition, diterjemahkan oleh Ahmad Zakaria UI 2007, St. Paul: West Thomson, 2004. Hal. 15. 47 http:en.wikipedia.orgwikiWebsite, “Retrieved from”, diakses terakhir tanggal 23 Desember 2009. 48 Bryan, Op. cit. 49 UUPTPT, Op. cit, Pasal 1 Ayat 1. Universitas Sumatera Utara baik yang berada di dalam komputer itu sendiri hard diskfloopy disk atau yang merupakan hasil print out, atau dalam bentuk lain berupa jejak path dari suatu aktivitas penggunaan komputer. 50 6. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange EDI, surat elektronik electronic mail, telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. 51 7. Alat bukti adalah alat yang menjadi acuan hakim sebagai dasar memutus sebuah perkara sehingga dengan mengacu atau berpegang kepada alat bukti tersebut, hakim dapat menjatuhkan putusan. 52 8. Pembuktian adalah ketentuan-ketentuan yang berisi penggarisan dan pedoman tentang tata cara yang dibenarkan undang-undang untuk membuktikan kesalahan yang didakwakan kepada terdakwa. 53 9. Hukum Pidana adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang menentukan perbuatan-perbuatan apa yang dilarang dan barangsiapa yang melanggar peraturan-peraturan itu diancam dengan suatu sanksi berupa pidana. 54 50 Edmom Makarim, Op. cit, hal. 455. 51 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Eektronik UUITE, Pasal 1 Ayat 1. 52 Anshoruddin., Hukum Pembuktian Menurut Hukum Acara Islam dan Hukum Positif, Surabaya: Pustaka Pelajar, 2004, hal. 55. 53 M. Yahya Harahap., Op. cit., hal. 793. Universitas Sumatera Utara

G. Metode Penelitian

Metode adalah cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan. 55 Sedangkan penelitian merupakan suatu kerja ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. 56 Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya. 57

1. Jenis dan Sifat Penelitian