Analisa Isu-isu Strategis ISU

b. Masih lemahnya koordinasi pelaksanaan tugas antar bidang teknis. c. Belum tersedianya panti sosial sebagai tempat pembinaan para PMKS. d. Terbatasnya PSKS yang ada. e. Penanganan PMKS yang kurang terprogram dan terstruktur secara baik dan terorganisasi.

b. LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Peluang Opportunity

a. Adanya kebijakan otonomi seluas-luasnya yang diterapkan sehingga makin leluasa untuk meningkatkan pembangunan daerah. b. Sistem birokrasi Pemerintah Kota Blitar yang tersusun dan terstruktur secara sistematis antara pembagian kewenangan dan tanggung jawab yang jelas. c. Sistem kepemimpinan dan mindset birokrasi yang relatif demokratis, professional dan bebas KKN. d. Adanya dukungan dari Lembaga Kemasyarakatan terutama para stakeholder yang terkait baik berupa masukan, kritikan bahkan pengawasan untuk kemajuan pelaksanaan kegiatan. e. Kondisi stabilitas keamanan yang kondusif di Kota blitar sehingga membantu percepatan pembangunan. f. Adanya dukungan dari tokoh masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan sosial dan ketenagakerjaan secara tidak langsung dapat membantu keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD. g. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan kerja yang berada di Kota Blitar maupun luar Kota Blitar dalam membantu pelaksanaan percepatan pembangunan.

2. Ancaman Treatment

a. Penerapan pasar bebas yang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi produk luar negeri sehingga mempengaruhi produk lokal. b. Demokratisasi dan keterbukaan yang tidak sesuai dengan rambu-rambu hukum yang dilaksanakan oleh sebagian kelompok masyarakat. c. Jumlah angkatan kerja dan tingkat pengangguran yang terus meningkat. d. Lapangan usaha dan lapangan kerja yang terbatas.

3.2 Analisa Isu-isu Strategis

Untuk menganalisis lingkungan strategis, perlu dilaksanakan pemetaan interaksi faktor antara lingkungan internal dan lingkungan eksternal didalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar dengan memadukan fator-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya dengan prinsip-prinsip kerja sebagai berikut : Tabel.3.3 STRENGTH – OPPORTUNITY SO STENGTH – TREATMENT ST 1. Memanfaatkan kebijaksanaan Otonomi Daerah yang seluas-luasnya dengan memanfaatkan SDM yang memadai 2. Memanfaatkan sarana prasarana yang ada untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan 3. Meningkatkan kerja sama dengan lembaga lpendidikan dan latihan swasta untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan 1. Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi dengan meningkatkan profesionalisme 2. Penggunaan alokasi dana APBD yang Pro Rakyat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat 3. Peningkatan profesionalisme aparatur untuk mengimbangi tuntutan demokratisasi dan keterbukaan 4. Penggunaan sarana dan prasarana serta SDM untuk mengimbangi laju transformasi dan teknologi dan informasi. WEAKNESS – OPPORTUNITY WO WEAKNESS – TREATMENT WT 1. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan latihan swasta untuk meningkatkan kualitas SDM 2. Memanfaatkan lembaga masyarakat yang ada untuk ikut andil memberikan masukan terhadap kualitas pelayanan masyarakat. 3. Meningkatkan pengawasan melekat serta memanfaatkan lembaga lain untuk memudahkan koordinasi 4. Memanfaatkan lembaga masyarakat untuk meningkatkan kuantitas PSKS untuk berperan serta dalam pembangunan kesejahteraan sosial 5. Meningkatkan kemampuan SDM untuk penanganan PMKS yang lebih terencana dan terstruktur 1. meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan peningkatan kualitas pelayanan prima 2. Mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial dengan menjadi PSKS dan penangann PMKS 3. Melibatkan peran serta aktif masyarakat dalam membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru. Setelah melihat hasil pemetaan interaksi faktor internal dan eksternal diatas, maka selanjutnya dapat dirumuskan isu-isu strategis yang muncul sebagai hasil atau akibat adanya interaksi antar faktor baik yang berupa suatu masalah maupun agenda yang perlu atau bahkan dapat dilaksanakan oleh Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Daerah Kota Blitar berkaitan dengan usaha pencapaian misi-misinya. Adapun strategi yang akan dipilih dikelompokkan menjadi 4 empat kelompok sebagai berikut : 1. Strategi mengoptimalkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang seluas-luasnya Kelompok keuntungan kooperatif Mendayagunakan seluruh kekuatan berupa dukungan peraturan perundangan, tersedianya SDM aparatur, sarana prasarana dan anggaran dengan peluang kebijaksanaan anggaran pro rakyat dengan bekerja sama dengan lembaga kemasyarakatan untuk pembangunan kesejahteraan sosial dan pengurangan pengangguran. 2. Strategi menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mencegah dan mengatasi ancaman Kelompok mobilisasi Mengakomodasi tuntutan pelayanan prima dengan mendayagunakan profesionalisme aparat dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan sosial dengan mengurangi pengangguran dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. 3. Strategi mengurangi kelemahan untuk memanfatkan peluang Kelompok investasidivestasi Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat serta koordinasi serta dukungan stakeholder terkait 4. Strategi mengurangi kelemahan untuk mencegah dan mengatasi ancaman Kelompok status quo Meningkatkan kualitas SDM aparatur yang profesional dan berwawasan kedepan dalam pelayanan masyarakat dan mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam penanganan PMKS dan mengoptimalkan peran serta PSKS serta menekan jumlah pengangguran. BAB IV RENCANA STARTEGIS

4.1. Visi