PutusanVonis Deskripsi Kasus Rangkaian perbuatan terdakwa RR bersama dengan Deviardi

16 RR serta menukarkan SGD20.000 lalu ditransfer ke rekening IA dengan sisa Rp106 juta diserahkan kepada RR.

11. RR meminta Asep Toni menukarkan SGD 9x di money changer

setara dengan Rp1,5 miliar dan Rp300 juta hasil dari penukaran tersebut disetorkan ke beberapa bank. 12. Uang yang masih tersisa dalam Safe Deposit Box sejumlah USD60.000 dan SGD252.000 dan pada rekening milik Deviardi sejumlah Rp1 miliar disita oleh KPK.

13. Rangkaian perbuatan terdakwa RR bersama dengan Deviardi

secara keseluruhan yaitu menitipkan USD772.500 dan SGD800.000, membelanjakan dan membayarkan sejumlah Rp3,6 miliar, menempatkan uang USD300.000, mengalihkan Rp300 juta, menukarkan mata uang asing Rp2,9 miliar, bertujuan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan Terdakwa yang diketahui berasal dari tindak pidana korupsi atau patut diduga sebagai hasil dari tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan tugas dan jabatan terdakwa selaku Kepala SKK Migas.

b. PutusanVonis

Tabel 9 PutusanVonis terhadap Rudi Rubiandini No. Putusan Pengadilan Tindak Pidana Pasal Vonis Penjara Denda 1 PN Tipikor pada PN Jakarta Pusat Korupsi dan Pencucian Uang Pasal 12 huruf a jo pasal 11 UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 3 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang j.o Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 65 ayat 1 KUHP 7 tujuh Tahun Rp200.000.000.- apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan. 17 B.2. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pemalsuan dan TPPU a.n. Iyan Permana Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:  Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Bogor, Perkara No: 113PID.B2014PN.BGR tanggal 13 Agustus 2014

a. Deskripsi Kasus

Kasus Posisi Iyan Permana IP sebagai terdakwa diperkenalkan dengan Kepala Cabang Bank Mandiri Syariah BSM Bogor yaitu M. Agustinus Masrie AM oleh Sri Dewi SD yang merupakan notaris dalam rangka untuk pengajuan pembiayaan, di mana ketika itu AM menunjuk Kepala Cabang Pembantu BSM Jalan Baru Bogor yaitu Haerulli Hermawan HH untuk melakukan proses lebih lanjut. Selanjutnya John Lopulisa JL selaku acccount officer menemui IP membawa 1 contoh bundel dokumen persyaratan pengajuan pembiayaan. Ketika itu IP disuruh oleh HH dan JL untuk mengumpulkan nama-nama berikut nomor rekening aktif untuk diberikan kepada HH dan JL dengan tujuan fiktif yang dibuat seolah-olah nasabah mengajukan untuk mendapatkan pembiayaan perumahan di BSM KCP Bogor agar terdakwa mudah mendapatkan modal kerja dari BSM dan disanggupi terdakwa. Dalam kesepakatan tersebut, HH dan JL meminta 5 dari tiap pencairan pembiayaan BSM yang diberikan terdakwa baik transfer maupun tunai di mana tahap pemotongan 5 tiap pencairan pembiayaan dilakukan setelah pencairan pembiayaan BSM masuk ke rekening BCA a.n. IP. 18 Tindak Pidana Asal IP menyerahkan 113 dokumen fiktif persyaratan pengajuan pembiayaan yang adalah nasabah rekayasafiktif yang terdiri dari fotocopi KTP, KK, Buku Nikah, SIUPTDP kepada HH dan AM yang kemudian diproses dan disetujui pembiayaannya oleh HH dan AM. Proses dan persetujuan pembiayaan tersebut tidak dilakukan sesuai dengan manual prosedur pembiayaan yang berlaku di BSM. Total plafon pencairan pembiayaan 149 nasabah yang 113 di antaranya fiktif sebesar Rp73 miliar. Tindak Pidana Pencucian Uang Pencairan pembiayaan sebesar Rp73 miliar tersebut setelah masuk ke rekening nasabah fiktif di BSM lalu dilakukan RTGS ke 16 rekening penampungan fiktif menggunakan nama orang lain di bank lain. Keseluruhan rekening tersebut berada dalam penguasaan IP, lalu ditransfer kembali oleh terdakwa ke rekening asli terdakwa di beberapa bank. Selain itu, bahwa dari pencairan pembiayaan BSM yang diajukan dan diterima tersebut selanjutnya IP membagi- bagikannya dengan maksud sebagai kompensasifee dari tiap pencairan pembiayaan sesuai kesepakatan masing-masing sebagai berikut: o HH menerima mobil serta uang yang ditransfer ke rek a.n. Winda Dahniar sebesar Rp2 miliar, o JL menerima sejumlah uang yang kemudian dibelikan 3 mobil, o AM menerima mobil Mercedez Benz lalu dikembalikan lagi kepada IP yang kemudian dijual oleh IP yang mana sebagian hasil penjualan sebesar Rp200 juta dan voucher umroh yang diberikan kepada AM, o SD menerima success fee sebesar 10, cincin berlian, mobil Mercedez Benz yang pembayarannya dilakukan secara langsung oleh IY kepada dealer-nya sebesar Rp675 juta. Dari pencairan pembiayaan BSM yang diajukan dan diterima terdakwa IP tersebut, selanjutnya terdakwa dapat membeli dan memiliki beberapa aset antara lain: o 10 unit tanah dan bangunan di berbagai wilayah dengan nilai bervariasi antara Rp400 juta hingga Rp4 miliar. o 8 kendaraan dengan rincian 5 mobil Mercedes Benz, 1 mobil Hummer, 1 mobil Alphard dan 1 motor Honda 2000cc. 19 Bahwa dari 113 nasabah rekayasa fiktif yang diajukan oleh IP terdapat 19 nasabah yang telah dilunasi IP sebesar Rp14 miliar dan Rp2 miliar yang telah terdapat pembayaran angsuran pokok. Sedangkan 36 nasabah bukan nasabah fiktif senilai Rp13 miliar. Sehingga berakibat potensi kerugian kepada BSM KCP Bogor sebesar Rp44 miliar.

b. PutusanVonis