Untuk Laporan Riset Tipologi Semester I 2015

(1)

LAPORAN HASIL RISET

TIPOLOGI

SEMESTER I TAHUN 2015

TIPOLOGI TERKAIT KASUS-KASUS YANG SUDAH MENJADI

PUTUSAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PERIODE JANUARI - DESEMBER 2014

DIREKTORAT PEMERIKSAAN DAN RISET

DEPUTI BIDANG PEMBERANTASAN

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

TAHUN 2015


(2)

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.

Dilarang memperbanyak isi buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun tanpa izin penerbit, kecuali untuk pengutipan dalam penulisan artikel atau karangan ilmiah.


(3)

KATA PENGANTAR

LAPORAN HASIL RISET TIPOLOGI SEMESTER I 2015

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, Laporan Hasil Riset Tipologi Semester I 2015 telah selesai. Saya menyambut baik penerbitan Laporan Hasil Riset ini karena Laporan Hasil Riset ini merupakan hal yang sangat penting bagi PPATK, dalam rangka memperkuat dan mempertajam pengetahuan internal PPATK terhadap TIPOLOGI TERKAIT KASUS - KASUS YANG SUDAH MENJADI PUTUSAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG Periode Januari-Desember 2014 yang mendukung kelancaran pelaksanaaan tugas PPATK sebagai focal point pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme di Indonesia.

Oleh karena itu, diharapkan kehadiran Laporan Hasil Riset ini dapat bermanfaat bagi setiap insan yang berwenang memberantas tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap terbitnya Laporan Hasil Riset Tipologi Semester I 2015. Semoga amal usaha kita diridhoi Allah SWT.

Amin Ya Rabbal 'Alamin.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Juli 2015 Deputi Pemberantasan


(4)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Riset Tipologi Semester I tahun 2015 dilaksanakan dengan menggunakan basis data dari putusan pengadilan yang terkait dengan TPPU selama periode 2014 dalam rangka menyusun tipologi atau modus operandi terkait kasus-kasus TPPU dengan perspektif yang utuh sehingga dapat memberikan pemahaman dan gambaran yang lebih jelas terhadap modus/tipologi TPPU dengan konstruksi hukum yang lengkap karena kasus-kasus yang diangkat sudah mendapatkan putusan pengadilan. Berdasarkan data-data salinan putusan pengadilan yang disampaikan oleh Pengadilan Tinggi di seluruh Indonesia dan data salinan putusan pengadilan dari website

Mahkamah Agung, dilakukan pengembangan melalui kegiatan wawancara kepada responden penegak hukum yaitu beberapa Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri, serta Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri. Wawancara dilakukan untuk pendalaman kuesioner dan dalam rangka untuk mendapatkan informasi salinan putusan atas kasus-kasus TPPU yang dapat diangkat sebagai gambaran kasus Tipologi pada semester I tahun 2015.

Berdasarkan data salinan putusan yang telah dikumpulkan selama pelaksanaan wawancara, dapat diperoleh sejumlah 61 putusan terkait dengan 65 orang terdakwa TPPU dan/atau tindak pidana asal yang berkaitan dengan TPPU. 65 orang terdakwa tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Profil paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah swasta, yaitu sebesar 66,15% diikuti dengan PNS sebesar 13,85% dan ibu rumah tangga sebesar 7,69%.

b. Usia paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah di atas 40 tahun yaitu sebesar 52,3% diikuti dengan usia antara 30-40 tahun sebesar 35,38%.

c. Jenis kelamin paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah pria, yaitu sebesar 80% sedangkan wanita sebesar 20%.

d. DKI Jakarta adalah wilayah yang paling dominan dalam sebaran wilayah pengadilan kasus TPPU, yaitu 44,6% diikuti dengan wilayah Jawa Barat sebesar 18,46% dan Sumatera Utara serta Sumatera Selatan masing-masing 6,15%. e. Korupsi adalah tindak pidana asal yang paling dominan yaitu 34,43% dari 61

putusan terkait TPPU selama tahun 2014, diikuti dengan yang tidak disebutkan tindak pidana asalnya sebesar 16,39%.

f. Jumlah terdakwa yang terbukti TPPU sebanyak 61 orang atau 94% sedangkan jumlah terdakwa yang tidak terbukti TPPU sebanyak 4 orang atau 6%.


(5)

g. Jumlah hukuman/vonis di bawah 5 tahun penjara adalah jumlah hukuman/vonis yang paling dominan yaitu 49,2%.

Dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama periode 2014 dibuatlah gambaran tipologi antara lain gambaran tipologi kasus TPPU dengan tindak pidana asal korupsi, pemalsuan, narkotika, penggelapan, perbankan, penipuan, perjudian serta kasus TPPU tanpa tindak pidana asal (pelaku pasif). Putusan pengadilan yang dibuat gambaran tipologi adalah yang memenuhi kriteria dari 7 variabel pembentuk tipologi, yaitu: profil terlapor, pola transaksi, instrumen transaksi, pihak pelapor, sumber dana, pihak terkait dan aset/harta kekayaan yang disita.

Penggunaan pola transaksi dengan pemindahbukuan masih berlanjut sejak periode 2013 ke periode 2014, begitu pula dengan penggunaan rekening tabungan. Namun terdapat peningkatan trend pada penggunaan valuta asing pada periode 2014, yang diiringi dengan peningkatan trend penggunaan money changer pada periode 2014 dan penggunaan perbankan yang masih berlanjut sejak periode 2013 ke periode 2014. Sedangkan untuk sumber dana, sejak periode 2013 ke periode 2014 masih berlanjut menggunakan sumber dana dari dalam negeri. Namun pada periode 2014 terdapat penggunaan sumber dana dari luar negeri. Untuk pihak terkait sejak periode 2013 ke periode 2014 penggunaan pihak lain/perantara dan keluarga, khususnya istri, masih berlanjut. Sedangkan untuk aset yang disita juga sejak periode 2013 ke periode 2014 masih berlanjut di seputar mobil, uang tunai, tanah dan rumah.

Red flag yang didapatkan dari putusan pengadilan selama periode 2014 dan hasil wawancara dengan kejaksaan (jaksa) dan pengadilan (hakim) sebagai bahan masukan kepada PJK untuk identifikasi TKM antara lain sebagai berikut: Pengguna jasa yang diketahui mengalami peningkatan gaya hidup/status sosial secara signifikan dapat dianalisis lebih lanjut untuk dilaporkan sebagai TKM, hasil validasi oleh PJK bahwa identitas dan pekerjaan nasabah tidak sesuai, ketidaksesuaian antara jumlah transaksi di rekening dengan profil dan pendapatan nasabah, adanya transaksi debit dan transaksi kredit yang terus menerus berulang-ulang pada rekening nasabah tanpa underlying transaksi yang jelas, status sosial seseorang seperti Politically Exposed Person (PEPs), nasabah memiliki rekening bank lebih dari 1 yang menggunakan identitas yang berbeda, rekening yang dibuka oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk menampung dana hibah, kemudian ditarik tunai dan ditutup rekeningnya, sumber dana dari luar negeri harus dipantau jika diluar profil nasabah, penggunaan

nominee sebagai tujuan penerima dana dari luar negeri dengan profil yang tidak relevan, setoran tunai yang tidak jelas underlying transaksinya, pembelian dengan uang tunai dalam jumlah besar melalui PJK.


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Periode Data ... 4

E. Batasan Riset ... 4

F. Output Riset Tipologi ... 4

BAB II HASIL RISET ... 6

A. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Terkait Dengan Kasus TPPU ... 6

A.1. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Profil Terdakwa ... 6

A.2. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Usia Terdakwa ... 7

A.3. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa ... 8

A.4. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan ... 9

A.5. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Tindak Pidana Asal ... 10

A.6. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Terbukti/Tidak Terbukti TPPU... 11

A.7. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis ... 12

B. Tipologi berdasarkan tindak pidana asal ... 13

B.1. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Korupsi (Penyuapan) dan TPPU a.n. Rudi Rubiandini ... 14

B.2. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pemalsuan dan TPPU a.n. Iyan Permana

... 17

B.3. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. H. Zulkarnain

... 20

B.4. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penggelapan dan TPPU a.n. Didin Muhidin

... 22

B.5. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perbankan dan TPPU a.n. Hengky Amir

... 23

B.6. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Secara bersama-sama a.n. Ni Kadek Dewi Sridani

... 25


(7)

B.7. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penipuan a.n. Hj. Nurhayati Binti H.

Nurjaya

... 28

B.8. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perjudian a.n. Lucas Atjep Soegandi

. 31

C. Trend Variabel Pembentuk Tipologi dan jenis Tindak Pidana Asal ... 33

D. Red flag Transaksi Keuangan Mencurigakan ... 37

BAB III KESIMPULAN

... 40

LAMPIRAN

... 43


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Putusan Pengadilan Berdasarkan Profil Terdakwa ... 6

Tabel 2 Putusan Pengadilan Berdasarkan Usia Terdakwa... 7

Tabel 3 Putusan Pengadilan Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa ... 8

Tabel 4 Putusan Pengadilan Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan ... 9

Tabel 5 Putusan Pengadilan Berdasarkan Tindak Pidana Asal ... 10

Tabel 6 Putusan Pengadilan Berdasarkan Pembuktian TPPU ... 11

Tabel 7 Putusan Pengadilan Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis ... 12

Tabel 8 Daftar Tipologi TPPU ... 13

Tabel 9 Putusan/Vonis terhadap Rudi Rubiandini ... 16

Tabel 10 Putusan/Vonis terhadap Iyan Permana ... 19

Tabel 11 Putusan/Vonis Terhadap H. Zulkarnain ... 21

Tabel 12 Putusan/Vonis terhadap Didin Muhidin ... 23

Tabel 13 Putusan/Vonis terhadap Hengky Amir ... 25

Tabel 14 Putusan/Vonis terhadap Ni Kadek Dewi Sridani... 28

Tabel 15 Putusan/Vonis terhadap Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya ... 31

Tabel 16 Putusan/Vonis Terhadap Lucas Atjep Soegandi ... 32

Tabel 17 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut profil pelaku ... 33

Tabel 18 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pola Transaksi ... 33

Tabel 19 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Instrumen Transaksi . 34 Tabel 20 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Pelapor ... 34

Tabel 21 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Sumber Dana ... 35

Tabel 22 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Terkait... 35

Tabel 23 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Aset yang disita ... 36

Tabel 24 Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut jenis tindak pidana asal ... 36


(9)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Profil Terdakwa ... 7

Grafik 2 Usia Terdakwa ... 8

Grafik 3 Jenis Kelamin Terdakwa ... 9

Grafik 4 Sebaran Wilayah Pengadilan ... 10

Grafik 5 Tindak Pidana Asal ... 11

Grafik 6 Pembuktian TPPU ... 12


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rezim anti pencucian uang di Indonesia dimulai sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2003 dan disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (UU PPTPPU). Berdirinya rezim anti pencucian uang di Indonesia ditandai dengan dibentuknya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai lembaga yang menjadi focal point dalam rezim anti pencucian uang, dengan tugas utama untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang melalui kerja sama dan koordinasi dengan aparat penegak hukum, penyedia jasa keuangan, perbankan, instansi lain yang terkait baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta masyarakat.

Berdasarkan pasal 2 UU Nomor 8 Tahun 2010, diketahui bahwa terdapat 26 jenis kategori tindak pidana, di antaranya adalah: korupsi, narkotika, penipuan, terorisme, dan lainnya yang merupakan tindak pidana asal atau predicate crime

dari tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Laporan Tipologi Semester I Tahun 2014 telah mengangkat tema "Tipologi Terkait Kasus-Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang Yang Sudah Menjadi Putusan Pengadilan Periode Data 2005 s.d. 2013". Berdasarkan Laporan Tipologi Semester 1 Tahun 2014, telah terkumpul 65 putusan pengadilan terkait TPPU selama tahun 2005-2013 di mana 51 putusan terbukti TPPU dan 14 putusan tidak terbukti TPPU. Laporan Tipologi Semester I tahun 2014 mengangkat 10 gambaran tipologi di antaranya :

1. Tipologi Terkait Tindak Pidana Korupsi/Penyuapan dan TPPU a.n. Wa Ode Nurhayati.

2. Tipologi Terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. Alia Latifah. 3. Tipologi Terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. Hermin Widiarsih. 4. Tipologi Terkait Tindak Pidana Perbankan dan TPPU a.n. Inong Malinde Dee


(11)

5. Tipologi Terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. Marwan Adli, FOB Budiyono dan Hartoni Jaya Buana.

6. Tipologi Terkait Tindak Pidana Perjudian dan TPPU a.n. Hendra Kusumajaya, Terry Hendratno, Randy Netofa Eka Yandi Chandra dan Himawan Wijaya· 7. Tipologi Terkait Tindak Pidana Telekomunikasi dan TPPU a.n.Fachrizal

Ahmad Sumarjo, Indra Ajiyasa, Ahmad Hanafi.

8. Tipologi Terkait Tindak Pidana Korupsi dan TPPU a.n. Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah.

9. Tipologi Terkait Tindak Pidana Penipuan dan TPPU a.n. Testiawati binti Kantawi.

10. Tipologi Terkait Tindak Pidana di Bidang Perasuransian dan TPPU a.n. I Made Parisadnyana.

Selama tahun 2014 ini terdapat beberapa kasus besar terkait TPPU yang telah diputus pengadilan di antaranya:

1. Kasus Labora Sitorus diputus hukuman 15 tahun penjara dan denda Rp5 miliar subsider 1 tahun kurungan1

.

2. Kasus Rudi Rubiandini diputus hukuman pidana selama 7 tahun penjara dan denda sebesar Rp200 juta subsider 3 bulan kurungan2.

3. Kasus Anas Urbaningrum diputus hukuman 8 tahun penjara, denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan, dan hukuman tambahan membayar uang pengganti Rp57,59 miliar dan Rp5,22 juta dollar AS subsider dua tahun kurungan3.

4. Kasus Afdar seorang mafia narkoba diputus hukuman 18 tahun penjara dan disita 100.000 m2 tanah4.

5. Kasus Irjen Djoko Susilo diputus pidana penjara 18 tahun disertai pidana denda Rp1 miliar dan hukuman tambahan berupa uang pengganti Rp32 miliar5.

1

Susana Rita. "Ini Pertimbangan MA Perberat Vonis Polisi Berekening Rp 1,5 Triliun", diakses dari http://nasional.kompas.com/read/2014/09/18/0643008/Ini.Pertimbangan

.MA.Perberat.Vonis.Polisi.Berekening.Rp1.5.Triliun, pada tanggal 10 Maret 2015 2

IS. "Hakim Vonis Rudi Rubiandini 7 Tahun Penjara". diakses dari http://www.gatra.com/hukum-1/51737-hakim-vonis-rudi-7-tahun-penjara.html, pada tanggal 30 Januari 2015

3

Fathiyah Wardah. "Anas Urbaningrum Divonis 8 Tahun Penjara". diakses dari http://www.voaindonesia.com/content/anas-urbaningrum-divonis-8-tahun-penjara/2461213.html, pada tanggal 15 Februari 2015

4

Putusan PT JAKARTA Nomor 61/PID/2014/PT.DKI Tahun 2014 AFDAR. diakses dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/ 62fc286e705c19899877bcfc417e2968 pada tanggal 3 Maret 2015

5


(12)

6. Kasus Melisa Nurmawan diputus tidak terbukti TPPU pada pengajuan Peninjauan Kembali6.

7. Kasus Drs. Pieter Neke Dhey, MA diputus pidana 9 tahun penjara dengan denda Rp750 juta dan subsider 7 bulan penjara7.

8. Kasus Hengky Amir diputus pidana 10 tahun penjara dengan denda Rp20 miliar subsider 6 bulan kurungan8.

Riset Tipologi Semester I tahun 2015 ini akan mengangkat tema "Tipologi Terkait Kasus-Kasus Tindak Pidana Pencucian Uang yang Sudah Menjadi Putusan Pengadilan Selama Tahun 2014". Riset ini merupakan kelanjutan Riset Tipologi Semester I tahun 2014. Selain mengidentifikasi tipologi terkini juga untuk meregistrasi kasus-kasus tindak pencucian uang yang sudah menjadi putusan pengadilan secara berkelanjutan.

Dengan mempertimbangkan hal diatas, oleh karena itu judul yang akan

digunakan adalah “Tipologi Terkait Kasus-Kasus Tindak Pidana Pencucian

Uang Yang Sudah Menjadi Putusan Pengadilan Selama Tahun 2014”.

B. Perumusan Masalah

Fokus permasalahan pada periode riset ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah deskripsi dari tindak pidana asal, usia, jenis kelamin, wilayah, terbukti/tidak terbukti TPPU serta vonis dari putusan pengadilan terkait dengan kasus-kasus TPPU selama periode 2014?

2. Bagaimanakah keterkaitan putusan pengadilan terkait TPPU selama periode 2014 dengan database PPATK?

3. Bagaimanakah tipologi dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama periode 2014?

4. Bagaimanakah persepsi dari aparat penegak hukum terkait beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama periode 2014?

5. Bagaimanakah trend dari variabel-variabel pembentuk tipologi terhadap putusan pengadilan selama periode 2014?

6

Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1 PK/Pid.Sus/2014 Tahun 2014 MEILISA NURMAWAN. Diperoleh Maret 5 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/9ecacf94a846bb039f31b1212544c631

6

Emil Foster Simatupang. "DPO Pencucian Uang Melisa Nurmawan Ditangkap Aparat Kejaksaan Jakarta Pusat". diakses dari http://www.infobreakingnews.com/2013/11/dpo-pencucian-uang-melisa-nurmawan.html pada tanggal 10 Februari 2015

7

Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 823 K/Pid.Sus/2014 Tahun 2014 Drs. PIETER NEKE DHEY, MA. Diperoleh Maret 20 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.

go.id/putusan/b12e75e7a500153ab53a9051d71a5333 8

Putusan PT PALU Nomor 05/PID.SUS/2014/PT.PALU Tahun 2014 HENGKY AMIR, SE VS JAKSA. Diperoleh Maret 3 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/3c1ca1ac484af1592955ade6b8471351


(13)

6. Red flag apa sajakah yang dapat diketahui dari putusan pengadilan selama periode 2014?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari riset ini adalah :

1. Mengetahui deskripsi dari tindak pidana asal, usia, jenis kelamin, wilayah, terbukti/tidak terbukti TPPU serta vonis dari putusan pengadilan terkait dengan kasus-kasus TPPU selama periode 2014.

2. Mengetahui keterkaitan putusan pengadilan terkait TPPU selama periode 2014 dengan database PPATK.

3. Mengetahui tipologi dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama periode 2014.

4. Mengetahui persepsi dari aparat penegak hukum terkait beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama 2014.

5. Mengetahui trend dari variabel-variabel pembentuk tipologi terhadap putusan pengadilan selama periode 2014.

6. Mengetahui red flag dari putusan pengadilan selama periode 2014.

D. Periode Data

Periode data utama yang menjadi acuan dalam riset tipologi semester I Tahun 2015 adalah data putusan pengadilan terkait dengan TPPU selama tahun 2014.

E. Batasan Riset

Putusan pengadilan terkait dengan TPPU yang akan diangkat pada penelitian kali ini hanya bersumber pada putusan pengadilan sejak Januari 2014-Desember 2014 yang dapat dikumpulkan selama semester I tahun 2015 yang berasal dari data yang disampaikan melalui surat oleh Pengadilan Tinggi, informasi pada saat wawancara kepada beberapa Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi, informasi dari website Mahkamah Agung.

F. Output Riset Tipologi

Output Penelitian yang diharapkan dari riset ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui deskripsi dari tindak pidana asal, usia, jenis kelamin, wilayah, terbukti/tidak terbukti TPPU serta vonis dari putusan pengadilan terkait dengan kasus-kasus TPPU selama periode 2014.

2. Mengetahui keterkaitan putusan pengadilan terkait TPPU selama periode 2014 dengan database PPATK.


(14)

3. Mengetahui tipologi dari beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama periode 2014.

4. Mengetahui persepsi dari aparat penegak hukum terkait beberapa kasus TPPU yang sudah diputus pengadilan selama 2014.

5. Mengetahui trend dari variabel-variabel pembentuk tipologi terhadap putusan pengadilan selama periode 2014.

6. Mengetahui red flag dari putusan pengadilan selama periode 2014 sebagai bahan masukan kepada Penyedia Jasa Keuangan (PJK) untuk identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM).


(15)

BAB II HASIL RISET

A. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Putusan Pengadilan Yang Terkait Dengan Kasus TPPU

A.1. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Profil Terdakwa

Berdasarkan basis data 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan profil terdakwa sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1

Putusan Pengadilan Berdasarkan Profil Terdakwa

No. Profil Jumlah

Terdakwa

%

1 Swasta 43 66,15%

2 PNS 9 13,85%

3 Ibu Rumah Tangga 5 7,69%

4 Pejabat Pemerintah 3 4,62%

5 Pegawai Negeri 3 4,62%

6 Pegawai BUMD 1 1,54%

7 Lainnya 1 1,54%

Total 65 100,00%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa profil paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah swasta yaitu sebesar 66,15% dari 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014.


(16)

Grafik 1 Profil Terdakwa

A.2. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Usia Terdakwa

Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan usia terdakwa sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2

Putusan Pengadilan Berdasarkan Usia Terdakwa

No Rentang Usia Jumlah

Terdakwa

%

1 Di atas 40 tahun 34 52,31%

2 30-40 tahun 23 35,38%

3 Di bawah 30 tahun 8 12,31%

Total 65 100,00%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa usia paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah di atas 40 tahun yaitu sebesar 52,31% dari sejumlah 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014.

66,15%

13,85%

7,69%

4,62% 4,62%

1,54% 1,54% 0,00%

10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00%

Swasta PNS Ibu Rumah Tangga

Pejabat Pemerintah

Pegawai Negeri

Pegawai BUMD


(17)

Grafik 2 Usia Terdakwa

A.3. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa

Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan jenis kelamin terdakwa sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3

Putusan Pengadilan Berdasarkan Jenis Kelamin Terdakwa

No Jenis Kelamin Jumlah

Terdakwa

%

1 Pria 52 80%

2 Wanita 13 20%

Total 65 100%

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jenis kelamin paling dominan dari terdakwa terkait kasus TPPU selama tahun 2014 adalah pria yaitu sebesar 80% dari 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014.

52,31%

35,38%

12,31%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00%


(18)

Grafik 3

Jenis Kelamin Terdakwa

A.4. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan

Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan sebaran wilayah pengadilan sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4

Putusan Pengadilan Berdasarkan Sebaran Wilayah Pengadilan

No Provinsi Jumlah

Terdakwa

%

1 DKI Jakarta 29 44,62%

2 Jawa Barat 12 18,46%

3 Sumatera Utara 4 6,15%

4 Sumatera Selatan 4 6,15%

5 Jawa Timur 3 4,62%

6 Jawa Tengah 3 4,62%

7 Sulawesi Tengah 2 3,08%

8 Kalimantan Selatan 2 3,08%

9 Bangka Belitung 1 1,54%

10 Yogyakarta 1 1,54%

11 Papua 1 1,54%

12 Nusa Tenggara Barat 1 1,54%

13 Kalimantan Timur 1 1,54%

14 Kalimantan Barat 1 1,54%

Total 65 100%

80%

20%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%


(19)

Catatan: Data putusan tahun 2014 pada tabel di atas didapatkan dari hasil wawancara dan pencarian data pada website Mahkamah Agung selama periode riset PPATK semester I tahun 2015.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa DKI Jakarta adalah wilayah yang paling dominan dalam sebaran wilayah pengadilan kasus TPPU, yaitu 44,62% dari 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014.

Grafik 4

Sebaran Wilayah Pengadilan

A.5. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Tindak Pidana Asal

Berdasarkan basis data 65 terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan tindak pidana asalnya sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 5

Putusan Pengadilan Berdasarkan Tindak Pidana Asal

No Tindak Pidana Asal Jumlah

Putusan

%

1 Korupsi 21 34,43%

2 Tidak disebutkan TPAnya 10 16,39%

3 Penipuan 7 11,48%

4 Narkotika 7 11,48%

5 Perbankan 4 6,56%

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% 50,00%


(20)

7 Penggelapan 4 6,56%

8 Ppembalakan liar 1 1,64%

9 Perjudian 1 1,64%

Total 61 100,00%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa korupsi adalah tindak pidana asal yang paling dominan yaitu 34,43% dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014.

Grafik 5 Tindak Pidana Asal

A.6. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Terbukti/Tidak Terbukti TPPU Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan terdakwa yang terbukti TPPU sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6

Putusan Pengadilan Berdasarkan Pembuktian TPPU

No Keterangan Jumlah

terdakwa

%

1 Tidak Terbukti TPPU 4 6%

2 Terbukti TPPU 61 94%

Total 65 100%

21

10

7 7

4

6

4

1 1

0 5 10 15 20 25


(21)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa yang tidak terbukti TPPU hanyalah 6% dibandingkan dengan yang terbukti TPPU yaitu sebesar 94% dari 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014.

Grafik 6 Pembuktian TPPU

A.7. Pengolahan Basis Data Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis

Berdasarkan basis data 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014, maka dapat diuraikan jumlah hukuman/vonis terdakwa sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 7

Putusan Pengadilan Berdasarkan Jumlah Hukuman/Vonis

No Jumlah hukuman/vonis Jumlah

terdakwa

%

1 Di bawah 5 tahun 32 49,23%

2 5-10 thn 27 41,54%

3 10-20 thn 5 7,69%

4 20 thn keatas 1 1,54%

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah hukuman/vonis di bawah 5 tahun adalah jumlah hukuman/vonis yang paling dominan yaitu 49,23% dari 65 nama terdakwa yang didapatkan dari 61 putusan terkait TPPU selama tahun 2014.

6%

94%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%


(22)

Grafik 7

Jumlah Hukuman/Vonis

B. Tipologi berdasarkan tindak pidana asal

Pembahasan akan dilakukan berdasarkan tindak pidana asal untuk masing-masing jenis tipologi sebagai berikut:

Tabel 8

Daftar Tipologi TPPU

No Tindak Pidana Asal Terpidana

1 Korupsi Rudi Rubiandini

2 Pemalsuan Iyan Permana

3 Narkotika H. Zulkarnain

4 Penggelapan Didin Muhidin

5 Perbankan Hengky Amir

6 - (Pelaku pasif) Ni Kadek Dewi Sridani

7 Penipuan Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya

8 Perjudian Lucas Atjep Soegandi

32

27

5

1 0

5 10 15 20 25 30 35


(23)

B.1. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Korupsi (Penyuapan) dan TPPU a.n. Rudi Rubiandini

Tipologi ini disusun berdasarkan Putusan Perkara yang sudah inkracht di tingkat putusan pengadilan tingkat pertama yang tidak diajukan banding atau kasasi dalam waktu yang ditentukan oleh Undang-Undang tentang Hukum Acara Pidana, dengan rincian putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat, Perkara No: 85/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST tanggal 22 April 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Terdakwa Rudi Rubiandini (RR) selaku pegawai negeri/penyelenggara negara yaitu Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada waktu antara bulan Februari 2013 hingga 13 Agustus 2013 menerima hadiah melalui Deviardi berupa uang dari Widodo Ratanachaitong (WR) dan PT KOPL Indonesia yang diserahkan melalui Simon Gunawan Tanjaya (SGT) sejumlah SGD200.000 dan USD900.000 dan uang sejumlah USD522.500 melalui Deviardi dari Artha Meris Simbolon (AMS) selaku Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri (PT KPI) dengan maksud agar melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait pelaksanaan lelang terbatas Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara di SKK Migas serta memberikan rekomendasi/persetujuan untuk menurunkan Formula Harga Gas kepada Menteri energi dan Sumber Daya Mineral serta menerima uang melalui Deviardi dari Yohanes Widjonarko (YW) sebagai Wakil Kepala SKK Migas sejumlah SGD600.000 serta menerima uang melalui Deviardi dari Gerhard Rumesser (GR) sebagai Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis SKK Migas sejumlah USD200.000 serta menerima uang melalui Deviardi dari Iwan Ratman (IR) sebagai Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas sejumlah USD50.000 terkait karena jabatan terdakwa selaku Kepala SKK Migas.

Tindak Pidana Asal

Terdakwa RR mengetahui bahwa penerimaan uang USD900.000 dan SGD200.000 dari WR, USD522.500 dari AMS, SGD600.000 dari YW,


(24)

11 dan Pasal 12 huruf b UU Nomor 31 Thn 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor31 Thn 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana Jo Pasal 65 ayat (1) KUHPidana.

Tindak Pidana Pencucian Uang

1. RR menempatkan uang dari WR pada Safe Deposit Box (SDB) milik terdakwa sejumlah USD200.000 dan uang sejumlah USD100.000 pada brankas di ruangan kerja milik terdakwa. 2. RR mengalihkan dengan cara meminta Asep Toni (sopir)

menyetorkan uang secara tunai ke rekening atas nama RG (Rp100 juta), ERRS (Rp50 juta), RA (Rp50 juta), RB (Rp50 juta). 3. RR meminta Deviardi (pelatif golf) untuk menyetorkan uang ke

RH (Rp100 juta).

4. RR menitipkan uang pada SDB milik Deviardi sejumlah USD522.500 dari AMS, USD50.000 dari IR, USD200.000 dari GR, SGD600.000 dari YW dan uang sejumlah SGD200.000 dari GR dimasukkan ke rekening bank atas nama Deviardi di Singapura. 5. RR meminta Deviardi membelanjakan 1 unit mobil Volvo seharga

Rp1,6 Miliar dengan cara menukarkan USD50,000 di money changer lalu ditransfer ke Bank sebagai pembayaran uang muka dengan kepemilikan atas nama Deviardi.

6. RR meminta Deviardi melakukan pelunasan pembelian 1 unit rumah di Tebet Jakarta Selatan seharga Rp2 Miliar dengan cara menukarkan SGD di money changer lalu disetorkan tunai ke bank.

7. Deviardi atas permintaan RR juga membeli 1 jam tangan Rolex dan 1 jam tangan Citizen ECHO Drive dan 1 unit sedan Camry. 8. RR membayarkan biaya pernikahan anaknya kepada MW

Organizer sebesar Rp405 juta dengan cara menukarkan USD di

money changer lalu disetorkan tunai ke Bank.

9. RR meminta Deviardi untuk menukarkan SGD lalu mentransfer uang tersebut kepada YRA (Rp700 juta).

10.RR meminta Trikusuma Lydia (pegawai SKK Migas) menukarkan SGD70.000 di money changer lalu ditransfer ke rekening RG sejumlah Rp500 juta dan sisanya Rp47 juta diserahkan kepada


(25)

RR serta menukarkan SGD20.000 lalu ditransfer ke rekening IA dengan sisa Rp106 juta diserahkan kepada RR.

11.RR meminta Asep Toni menukarkan SGD 9x di money changer

setara dengan Rp1,5 miliar dan Rp300 juta hasil dari penukaran tersebut disetorkan ke beberapa bank.

12.Uang yang masih tersisa dalam Safe Deposit Box sejumlah USD60.000 dan SGD252.000 dan pada rekening milik Deviardi sejumlah Rp1 miliar disita oleh KPK.

13.Rangkaian perbuatan terdakwa RR bersama dengan Deviardi secara keseluruhan yaitu menitipkan USD772.500 dan SGD800.000, membelanjakan dan membayarkan sejumlah Rp3,6 miliar, menempatkan uang USD300.000, mengalihkan Rp300 juta, menukarkan mata uang asing Rp2,9 miliar, bertujuan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan Terdakwa yang diketahui berasal dari tindak pidana korupsi atau patut diduga sebagai hasil dari tindak pidana korupsi yang berkaitan dengan tugas dan jabatan terdakwa selaku Kepala SKK Migas.

b. Putusan/Vonis

Tabel 9

Putusan/Vonis terhadap Rudi Rubiandini

No. Putusan Pengadilan

Tindak

Pidana Pasal

Vonis

Penjara Denda

1 PN Tipikor pada PN Jakarta Pusat Korupsi dan Pencucian Uang

Pasal 12 huruf a jo pasal 11 UU Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 3 UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang j.o Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo

7 (tujuh) Tahun

Rp200.000.000.- apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan.


(26)

B.2. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pemalsuan dan TPPU a.n. Iyan Permana

Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Bogor, Perkara No: 113/PID.B/2014/PN.BGR tanggal 13 Agustus 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Iyan Permana (IP) sebagai terdakwa diperkenalkan dengan Kepala Cabang Bank Mandiri Syariah (BSM) Bogor yaitu M. Agustinus Masrie (AM) oleh Sri Dewi (SD) yang merupakan notaris dalam rangka untuk pengajuan pembiayaan, di mana ketika itu AM menunjuk Kepala Cabang Pembantu BSM Jalan Baru Bogor yaitu Haerulli Hermawan (HH) untuk melakukan proses lebih lanjut. Selanjutnya John Lopulisa (JL) selaku acccount officer menemui IP membawa 1 contoh bundel dokumen persyaratan pengajuan pembiayaan. Ketika itu IP disuruh oleh HH dan JL untuk mengumpulkan nama-nama berikut nomor rekening aktif untuk diberikan kepada HH dan JL dengan tujuan fiktif yang dibuat seolah-olah nasabah mengajukan untuk mendapatkan pembiayaan perumahan di BSM KCP Bogor agar terdakwa mudah mendapatkan modal kerja dari BSM dan disanggupi terdakwa. Dalam kesepakatan tersebut, HH dan JL meminta 5% dari tiap pencairan pembiayaan BSM yang diberikan terdakwa baik transfer maupun tunai di mana tahap pemotongan 5% tiap pencairan pembiayaan dilakukan setelah pencairan pembiayaan BSM masuk ke rekening BCA a.n. IP.


(27)

Tindak Pidana Asal

IP menyerahkan 113 dokumen fiktif persyaratan pengajuan pembiayaan yang adalah nasabah rekayasa/fiktif yang terdiri dari fotocopi KTP, KK, Buku Nikah, SIUP/TDP kepada HH dan AM yang kemudian diproses dan disetujui pembiayaannya oleh HH dan AM. Proses dan persetujuan pembiayaan tersebut tidak dilakukan sesuai dengan manual prosedur pembiayaan yang berlaku di BSM. Total plafon pencairan pembiayaan 149 nasabah yang 113 di antaranya fiktif sebesar Rp73 miliar.

Tindak Pidana Pencucian Uang

Pencairan pembiayaan sebesar Rp73 miliar tersebut setelah masuk ke rekening nasabah fiktif di BSM lalu dilakukan RTGS ke 16 rekening penampungan fiktif (menggunakan nama orang lain) di bank lain. Keseluruhan rekening tersebut berada dalam penguasaan IP, lalu ditransfer kembali oleh terdakwa ke rekening asli terdakwa di beberapa bank. Selain itu, bahwa dari pencairan pembiayaan BSM yang diajukan dan diterima tersebut selanjutnya IP membagi-bagikannya dengan maksud sebagai kompensasi/fee dari tiap pencairan pembiayaan sesuai kesepakatan masing-masing sebagai berikut:

o HH menerima mobil serta uang yang ditransfer ke rek a.n. Winda Dahniar sebesar Rp2 miliar,

o JL menerima sejumlah uang yang kemudian dibelikan 3 mobil, o AM menerima mobil Mercedez Benz lalu dikembalikan lagi

kepada IP yang kemudian dijual oleh IP yang mana sebagian hasil penjualan sebesar Rp200 juta dan voucher umroh yang diberikan kepada AM,

o SD menerima success fee sebesar 10%, cincin berlian, mobil Mercedez Benz yang pembayarannya dilakukan secara langsung oleh IY kepada dealer-nya sebesar Rp675 juta.

Dari pencairan pembiayaan BSM yang diajukan dan diterima terdakwa IP tersebut, selanjutnya terdakwa dapat membeli dan memiliki beberapa aset antara lain:

o 10 unit tanah dan bangunan di berbagai wilayah dengan nilai bervariasi antara Rp400 juta hingga Rp4 miliar.

o 8 kendaraan dengan rincian 5 mobil Mercedes Benz, 1 mobil Hummer, 1 mobil Alphard dan 1 motor Honda 2000cc.


(28)

Bahwa dari 113 nasabah rekayasa fiktif yang diajukan oleh IP terdapat 19 nasabah yang telah dilunasi IP sebesar Rp14 miliar dan Rp2 miliar yang telah terdapat pembayaran angsuran pokok. Sedangkan 36 nasabah bukan nasabah fiktif senilai Rp13 miliar. Sehingga berakibat potensi kerugian kepada BSM KCP Bogor sebesar Rp44 miliar.

b. Putusan/Vonis

Tabel 10

Putusan/Vonis terhadap Iyan Permana

No. Putusan Pengadilan

Tindak

Pidana Pasal

Vonis

Penjara Denda

1 PN Bogor

Pemalsuan surat dan

TPPU

Pasal 263 ayat (2) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 64 ayat (1) KUHP

2 (dua) Tahun

Rp200.000.000.- apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 4 bulan.


(29)

B.3.Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Narkotika dan TPPU a.n. H. Zulkarnain

Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Palembang, Perkara No: 02/PID.B/2014/PN.PLG tanggal 13 Mei 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Terdakwa Zulkarnain (Z) memesan 1 kg narkotika jenis shabu kepada Jamil (DPO) seharga Rp700 juta yang baru dibayarkan tunai Rp300 juta yang sisanya akan dibayarkan setelah shabu tersebut habis dijual. Mereka sepakat transaksi dilakukan di Medan seperti transaksi sebelumnya, shabu tersebut dibawa melalu jalan darat dari Medan ke Palembang dengan mobil bersama dengan sopir dan istri Hj. Nurhayati (N).

Tindak Pidana Asal

Terdakwa tertangkap tangan membawa narkotika di dalam mobil pada saat diberhentikan oleh polisi di jalan Palembang Jambi. Narkotika tersebut berupa 2 bungkusan kertas koran di dalam boks menempel di bagian tempat duduk di bawah jok mobil bagian depan sebelah kiri. 2 bungkusan koran tersebut berisi 10 paket besar shabu dengan berat 1 kg senilai Rp1 miliar yang diakui milik Zulkarnain. Terdakwa dan istri Hj. Nurhayati telah 5 kali melakukan pemufakatan jahat untuk menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima dan menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika dengan Jamil (DPO) di Medan tanpa seizin dari pihak yang berwenang. Terdakwa juga mengakui telah melakukan jual beli shabu sejak tahun 2010 dengan cara terdakwa memperoleh shabu tersebut adalah membeli dari Himawan Teja dan kemudian terdakwa tidak menjualnya langsung kepada para pemakai shabu melainkan melalui teman-temannya yaitu Abdullah dan Tan Hu Lai serta Andi Saputra dan teman-teman terdakwa tersebut tidak langsung membayar shabu tersebut melainkan bila sudah terjual baru dibayarkan kepada terdakwa baik secara cash


(30)

Tindak Pidana Pencucian Uang

o Terdapat transfer melalui ATM secara teratur kepada Jamil sejak 18 November 2010-14 November 2012 pada rekening BNI terdakwa dan terdapat aliran dana masuk dari Rusni, Muharam, Indriani serta keluar kepada Elvis Rusdi dari Januari 2010 - November 2013 pada rekening Mandiri terdakwa.

o Terdapat aliran dana secara transfer pada rekening istri terdakwa (N) dari Januari 2010-November 2013 di BCA yang merupakan hasil jual beli shabu dengan Himawan Teja sebanyak 3x transaksi @Rp200 juta dan terdapat aliran dana keluar secara rutin kepada Ali Tjikhan serta aliran dana masuk dari Tan Hui Lan.

o Istri terdakwa (N) mengatakan bahwa rekening BCA digunakan sebagai rekening bisnis tanah dan jual beli mobil.

o Hasil jual beli narkotika tersebut telah dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, membeli 2 kavling tanah senilai Rp273 juta, dan membangun rumah senilai Rp349 juta, membeli mobil senilai Rp565 juta.

c. Putusan/Vonis

Tabel 11

Putusan/Vonis Terhadap H. Zulkarnain

No. Putusan Pengadilan

Tindak

Pidana Pasal

Vonis

Penjara Denda

1 PN

Palembang

Narkotika dan TPPU

Pasal 114 ayat (2) UU RI Nomor 35 tahun 2009 Jo Pasal 132 Ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo Pasal 64 ayat (1) ke-1 KUHP

20 (dua puluh) Tahun

Rp2.000.000.000.- apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 1 tahun.


(31)

B.4. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penggelapan dan TPPU a.n. Didin Muhidin

Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Semarang, Perkara No: 211/PID.Sus/2014/PN.Smg tanggal 6 Desember 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Terdakwa Didin Muhidin (DM) sebagai Kepala Pemasaran Sepatu dan Sandal UD Cahaya Terang (UD CT) dan UD Kreasindo Jaya (UD KJ) memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap penjualan dan penagihan Sepatu dan Sandal di wilayah Jateng dan DIY. Proses pembayaran dari toko-toko kepada terdakwa melalui tunai, buka giro dan transfer. Namun terdapat beberapa hasil penjualan yang tidak terdakwa setorkan ke perusahaan tetapi disetorkan ke rekening pribadi istri terdakwa atas nama Indarti (I) di BCA.

Tindak Pidana Asal

Terdakwa (DM) tidak menyetorkan pembayaran dari penjualan sepatu dan sandal sejumlah Rp815 juta sehingga menimbulkan kerugian pada UD Cahaya Terang dan UD Kreasindo Jaya.

Tindak Pidana Pencucian Uang

Terdakwa (DM) menyetorkan pembayaran sepatu dan sandal ke rekening istri terdakwa (I) di BCA sebesar Rp493 juta. Selain di BCA terdakwa (DM) juga menyetorkan pembayaran di Mandiri sebesar Rp492 juta namun tidak seluruhnya dari setoran hasil penjualan sepatu dan sandal karena tercampur dengan uang penjualan dari toko (I). Uang hasil setoran dari toko-toko tersebut, terdakwa pergunakan untuk keperluan pribadi terdakwa antara lain:

o Untuk pembayaran kartu kredit atas nama terdakwa sendiri di Bank Mandiri, Bank Buana, Bank BRI, Bank Niaga, Bank BII

o Personal Loan di Bank BTPN, Bank ANZ, serta pengajuan kredit di Citibank atas nama terdakwa.

o Pembayaran angsuran/cicilan 4 rumah yang diagunkan di BRI, Mandiri dan Kospin Jasa Syariah.

o Pembayaran angsuran/cicilan mobil yaitu mobil Isuzu Panther, Toyota Harrier, mobil BMW dan 6 mobil box, namun saat ini mobil-mobil tersebut sudah dijual.


(32)

c. Putusan/Vonis

Tabel 12

Putusan/Vonis terhadap Didin Muhidin

No. Putusan

Pengadilan Tindak Pidana Pasal

Vonis

Penjara Denda

1 PN

Semarang

Penggelapan dalam hubungan pekerjaan dan

TPPU

Pasal 374 KUHP dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010

5 (lima) Tahun

Rp10.000.000.- apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 2 bulan.

B.5. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perbankan dan TPPU a.n. Hengky Amir

Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Palu, Perkara No: 448/Pid.Sus/2013/PN.PL tanggal 9 Januari 2014

 Putusan Tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Sulawesi Tengah, Perkara No: 05/PID.Sus/2014/PT.PALU tanggal 28 Februari 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Terdakwa Hengky Amir (HA) sebagai Kepala Cabang Pembantu PT. Bank Sulteng di Banggai Kepulauan memerintahkan beberapa orang untuk mencari foto copy KTP dan Kartu Keluarga (KK) dengan imbalan bayaran Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) per satu KTP dan KK. Tindak Pidana Asal

Atas dasar foto copy KTP dan KK tersebut yang berjumlah 143 (seratus empat puluh tiga) lembar atas nama Kristina Nusa dkk (143 orang), terdakwa menginput data ke sistem untuk pembukaan tabungan dengan user Customer Service (CS) dan menginput data administrasi kredit secara online, selanjutnya terdakwa memproses kredit ke 143 orang yang ada foto copy KTP dan KK nya tersebut. Bahwa setelah data nama-nama ke 143 orang sesuai KTP dan KK sebagai Pemohon Kredit telah terinput dan telah ada Nomor Rekening secara sistem


(33)

pada PT Bank Sulteng Cabang Pembantu Bangkep terdakwa lalu melakukan pencairan kredit dengan cara overbooking

(pemindahbukuan) ke Rekening masing-masing nama ke 143 orang tersebut dengan total nilai Rp12 miliar. Pengambilan/penarikan uang tersebut dilakukan terdakwa dengan memperhatikan lebih dahulu keadaan kas lalu membuat aplikasi penarikan yang diisi dan ditandatangani sendiri oleh terdakwa dengan nama ke 143 orang nasabah tersebut.

Tindak Pidana Pencucian Uang

 Provisi Kredit 1% dari total kredit Rp12.483.000.000,-= Rp124.830.000,-

 Biaya administrasi sekitar Rp200.000,- s.d. 250.000.- per Debitur = Rp36.500.000,-

 Biaya Asuransi sekitar Rp200.000,- s.d. 5.000.000,- sesuai dengan umur;

 Biaya pengikatan Notaris sebesar Rp450.000,- s.d. Rp1.700.000,-  Bulan Juni s.d. Nopember 2012 RTGS ke Rekening Bank BRI atas

nama Zabur Mahani dengan total sekitar Rp300.000.000,-

 RTGS ke Nomor rekening Bank Mandiri rekanan adik terdakwa yang mengelola usaha di Luwuk dan setor tunai pada adik Terdakwa atas nama Serly Amir sekitar Rp1.600.000.000,-

 Saldo tersisa pada rekening masing-masing debitur dengan total sekitar Rp200.000.000,-

 Angsuran Kredit sekitar Rp829.940.215,-

 Pembelian sepeda motor merk Kawasaki Ninja 250 cc atas nama terdakwa;

 Pembelian kendaraan Kijang Open warna merah atas nama terdakwa;

 Pinjaman kepada Deni sebesar Rp700.000.000,- (tujuh ratus juta rupiah);

 Pembelian kendaraan Mazda 2 tas nama isteri Terdakwa Mariam Ali;

 Pembelian seluruh perlengkapan Toko dan Stok barang pada Toko Rafa Motor di Kota Luwuk;

 Biaya sewa gedung rumah makan “Singga Sulawesi“ di Jogyakarta

beserta perlengkapannya;


(34)

 Biaya perjalann ke Jakarta;  Biaya kehidupan sehari-hari; c. Putusan/Vonis

Tabel 13

Putusan/Vonis terhadap Hengky Amir

No. Putusan

Pengadilan

Tindak

Pidana Pasal

Vonis

Pidana Denda

1 Putusan Pengadilan Tinggi Sulawesi Tengah No: 05/PID.Sus/2 014/PT.PALU Tindak Pidana Perbankan dan Pencucian Uang

Pasal 49 ayat (2) huruf b UU RI Nomor 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 10 Tahun 1998 dan Pasal 3 UU RI Nomor 8 Tahun 2010, KUHP, KUHAP

10 (Sepuluh) Tahun

dikurangi selama terdaka

berada dalam tahanan

Rp20.000.000.000.- apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 6 bulan.

B.6. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Pencucian Uang Secara bersama-sama a.n. Ni Kadek Dewi Sridani

Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Mataram, Perkara No: 42/Pid.Sus.TPK/2013/PN.MTR tanggal 20 Maret 2013

 Putusan Tingkat Banding di Pengadilan Tinggi Mataram, Perkara No: 48/PID/2014/PT.MTR tanggal 19 Mei 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Terdakwa Ni Kadek Dewi Sridani (NKDS) adalah seorang ibu rumah tangga dan istri dari I Made Ari Kusuma (IM) yang merupakan staf Sub Seksi Penindakan dan Sarana Operasi pada Seksi Penindakan dan Penyidikan pada Kantor Bea Cukai Mataram. Suaminya (IM) ikut membantu meloloskan alat telekomunikasi berupa handphone ilegal milik H.Caesar Muhni Rizal (CM), bersama atasannya Nengah Sumardana (NS) dan beberapa orang pegawai lainnya di Seksi yang sama.


(35)

Tindak Pidana Asal

Dengan membantu meloloskan alat komunikasi berupa handphone

ilegal dari proses pemeriksaan di Bandara Internasional Lombok, suami terdakwa IM mendapatkan imbalan berupa uang dari CM. Imbalan tersebut diberikan secara tunai maupun non tunai melalui rekening bank, baik rekening atas nama pihak lain yaitu Ni Made Sri Ayu Tianyar dan atas nama terdakwa NKDS. Uang yang diperoleh suaminya IM dari tindak pidana penyuapan dalam rekening atas nama Ni Made Sri Ayu Tianyar, kemudian sebagian ditransfer atau dialihkan ke rekening terdakwa NKDS dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul uang tersebut. Selama kurun waktu Januari 2012 hingga Juli 2013 telah terjadi transaksi keuangan keluar dari rekening atas nama NKDS baik berupa penarikan tunai dengan buku dan penarikan tunai via ATM maupun non Tunai dengan total kurang lebih Rp1 miliar. Terdakwa NKDS mengetahui atau setidak-tidaknya mengetahui transaksi keuangan dalam rekening atas namanya tersebut, karena suaminya IM pernah menjelaskan bahwa uang yang ditransfer ke rekeningnya adalah titipan atau milik atasan suaminya NS, kemudian terdakwa NKDS juga menempatkan uang/dana pada rekeningnya untuk menyembunyikan atau menyamarkan hasil kekayaannya dengan cara menyetor uang tunai maupun dengan cara menerima transfer dari rekening lain. Mengingat transaksi keluar maupun masuk pada rekeningnya dengan nominal/jumlah yang sangat besar dan terdakwa mengetahui adanya jumlah saldo yang sangat besar dalam rekening tersebut, sedangkan profesi dari terdakwa adalah Ibu Rumah Tangga dan suaminya tidak memiliki penghasilan lain selain gaji sebagai staf Kantor Bea Cukai Mataram, maka Terdakwa patut menduga uang yang keluar atau masuk rekening tersebut merupakan hasil tindak pidana.

Tindak Pidana Pencucian Uang

 Pada tanggal 1 April 2013 melakukan penarikan tunai dengan buku senilai Rp105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) yang tidak bisa Terdakwa jelaskan proses penarikannya.

 Pada tanggal 1 April 2013 melakukan penarikan tunai via ATM sebanyak 10 (sepuluh) kali masing – masing sebesar Rp2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) dengan jumlah total Rp20.500.000,- (dua puluh juta lima ratus ribu rupiah) dan


(36)

penarikan tunai via ATM sebanyak 1 (satu) kali sebesar Rp2.000.000,- (dua juta rupiah). Penarikan tersebut sebagian digunakan Terdakwa untuk membeli barang–barang dagangan antara lain baju, kain, kebaya, dan Tupperware.

 Pada tanggal 04 April 2013 melakukan penarikan tunai via ATM masing-masing Rp200.000 (dua ratus ribu rupiah) dan Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk keperluan belanja sehari-hari.

 Terdakwa menempatkan uang/dana pada rekeningnya untuk menyembunyikan atau menyamarkan hasil kekayaannya dengan cara menyetor uang tunai maupun dengan cara menerima transfer dari rekening lain yaitu :

o Pada tanggal 3 Juni 2013 menyetor uang tunai tanpa buku tabungan sebesar Rp85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah).

o Sejak tanggal 31 Mei 2013 sampai dengan tanggal 4 Juli 2013 menerima transfer dari rekening nomor 2320326802 atas nama NI KADEK SRI YANTI dengan nilai total Rp265.000.000,- (dua ratus enam puluh lima juta rupiah).

 Bahwa Terdakwa mengetahui saldo pada rekening BCA Nomor 0560869754 atas nama NI KADEK DEWI SRIDANI tersebut bertambah salah satunya karena pada pertengahan tahun 2012 Terdakwa mengetahui suaminya yaitu saksi I MADE ARI KUSUMA BAYU membawa uang sekitar Rp80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) ke rumah dengan maksud akan disetorkan ke rekening BCA Nomor 0560869754 atas nama NI KADEK DEWI SRIDANI.


(37)

b. Putusan/Vonis

Tabel 14

Putusan/Vonis terhadap Ni Kadek Dewi Sridani

No. Putusan

Pengadilan Tindak Pidana Pasal

Vonis

Pidana Denda

1 Putusan Pengadilan Tinggi Mataram Nomor 48/PID/2014/PT. MTR Tindak Pidana Pencucian Uang secara bersama-sama

Pasal 5 ayat (1) UU RI Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU Jo Pasal 55 Ayat (1)

ke-1 KUHP

1(Satu) Tahun

Rp150.000.000.- apabila denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana penjara selama 3 bulan.

B.7. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Penipuan a.n. Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya

Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Perkara Nomor 802/Pid.B/2014/PN.Jak.Utr tanggal 3 Desember 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Terdakwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya (NN) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga, pada kurun waktu tahun 2010 didakwa melakukan tindak pidana penipuan, yaitu memakai tipu muslihat atau rangkaian kebohongan dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang atau sesuatu kepadanya, memberi utang maupun menghapus piutang. Selain itu, Terdakwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang, yaitu menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana.


(38)

Tindak Pidana Asal (Penipuan)

Dalam kurun waktu tahun 2010, Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya menjual tanah milikinya kepada Rusmin (Direktur PT. Bumi Persada Agro Lestari). Tanah tersebut seluas ±80,8 Ha berlokasi di Kelurahan Jatikarya dan Kelurahan Jatisampurna, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi. Pembeli bersedia membeli tanah tersebut dikarenakan Penjual (Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya) menunjukkan bahwa Penjual memiliki Surat Pelepasan Hak, kuitansi pembayaran ganti rugi, peta lokasi tanah, girik tanah, pembayaran pajak tanah dan bangunan. Pembeli telah melakukan pembayaran dana total senilai Rp47.644.900.000,-. Jual beli tanah tersebut melibatkan notaris Jap Sun Yaw untuk membuatkan Akta Pengikatan Jual Beli (APJB). Dalam pengurusan penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah tersebut oleh Jap Sun Yaw, ternyata ditemukan bahwa Surat Pelepasan Hak tersebut bukan surat yang dikeluarkan oleh Kantor Kecamatan Jati Sampurna. Selain itu ditemukan pula fakta bahwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya tidak pernah melakukan pembebasan atau membayar ganti rugi kepada pemilik tanah (Nasir Ahmad, Mak Anah, dan Katel bin Rumpung).

Tindak Pidana Pencucian Uang

Dalam kurun waktu tahun 2010, Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya menerima dana dari Rusmin (Direktur PT. Bumi Persada Agro Lestari) sejumlah Rp47.644.900.000,- terkait jual beli tanah seluas ±80,8 Ha dengan harga jual Rp325.000/meter. Ketika dalam pengurusan penerbitan sertifikat Hak Guna Bangunan atas tanah tersebut, ternyata ditemukan bahwa Surat Pelepasan Hak tersebut bukan surat yang dikeluarkan oleh Kantor Kecamatan Jati Sampurna. Selain itu ditemukan pula fakta bahwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya tidak pernah melakukan pembebasan atau membayar ganti rugi kepada pemilik tanah (Nasir Ahmad, Mak Anah, dan Katel bin Rumpung). Dalam hal ini terdapat indikasi bahwa Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya telah melakukan penipuan dalam proses jual beli tanah tersebut. Sementara itu, sebagian besar uang yang telah diterima itu, telah digunakan oleh Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya, untuk keperluan membeli kendaraan roda empat dan pembelian tanah. Beberapa uraian transaksinya adalah sebagai berikut:


(39)

1. Tanggal 2 Oktober 2012 menerima pemindahbukuan dana dari PT. Bumi Persada Agro Lestari sejumlah Rp37.644.900.000,-

2. Tanggal 5 Oktober 2012 menerima dana dari PT. Bumi Persada Agro Lestari sejumlah Rp2.000.000.000,-

3. Tanggal 12 Oktober 2012 menerima dana dari PT. Bumi Persada Agro Lestari sejumlah Rp2.000.000.000,-

4. Tanggal 22 Oktober 2012 menerima dana dari PT. Bumi Persada Agro Lestari sejumlah Rp6.000.000.000,-

5. Tanggal 3 September 2012 s.d. tanggal 12 September 2013, mengirim dana kepada Julius Lukman dengan jumlah total Rp1.400.000.000,- dari rekening BCA a.n. Hj. Nurhayati Nomor 8400069531 untuk pembayaran pembelian 1 unit mobil Toyota Land Cruiser.

6. Tanggal 23 April 2013, menerima dana di rekening BCA a.n. Hj. Nurhayati Nomor 8400069531 dari Julius Lukman dengan jumlah total Rp1.200.000.000,- untuk penjualan 1 unit mobil Toyota Land Cruiser.

7. Tanggal 22 Januari 2013, mengirim dana kepada Julius Lukman dengan jumlah total Rp1.000.000.000,- dari rekening BCA a.n. Hj. Nurhayati Nomor 8400069531 untuk pembelian 1 unit mobil Mercedes-Benz.

8. Antara Agustus-September 2013 menerima dana di rekening BCA a.n. Hj. Nurhayati Nomor 8400069531 dari Julius Lukman dengan jumlah total Rp750.000.000,-

9. Mengirim dana ke rekening Bank Permata a.n. Vidi Wijaya Angelo Ang sejumlah Rp700.000.000,- dan tunai Rp35.000.000,- untuk pembelian 1 unit mobil Jeep.

10. Antara tanggal 4 Februari 2010 sampai dengan 8 Mei 2013, melakukan penarikan tunai dari rekening BCA a.n. Hj. Nurhayati Nomor 8400069531 dengan menggunakan buku tabungan sejumlah Rp11.100.000.000,- untuk pembelian tanah dan renovasi rumah di Lampung.


(40)

b. Putusan/Vonis

Tabel 15

Putusan/Vonis terhadap Hj. Nurhayati Binti H. Nurjaya

No. Putusan

Pengadilan

Tindak

Pidana Pasal

Vonis

Penjara Denda

1 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara Nomor 802/Pid.B/2014 /PN.Jak.Utr Penipuan dan Pencucian Uang

-Pasal 378 KUHP -Pasal 3 jo Pasal 2 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2010 7 (tujuh) tahun 6 (enam) bulan Rp1.000.000.000,- (subsider 4 bulan

penjara).

B.8. Tipologi TPPU terkait Tindak Pidana Perjudian a.n. Lucas Atjep Soegandi

Tipologi ini disusun berdasarkan putusan sebagai berikut:

 Putusan Tingkat Pertama di Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Perkara Nomor 1132/Pid.B/2014/PN.Jak.Utr tanggal 27 Oktober 2014

a. Deskripsi Kasus Kasus Posisi

Terdakwa Lucas Atjep Soegandi (L) bekerja sebagai tenaga administrasi kegiatan perjudian online yang dikoordinir oleh Hermanto alias Herman Tio. Terdakwa Lucas berperan untuk menyediakan rekening-rekening yang akan digunakan untuk kegiatan perjudian tersebut. Atas usahanya tersebut, Lucas menerima imbalan uang dari Hermanto. Jaksa Penuntut Umum mendakwa Terdakwa Lucas melakukan pembantuan tindak pidana perjudian, yakni dengan sengaja telah membantu mengadakan atau memberi kesempatan untuk permainan judi dan tindak pidana pencucian uang, yaitu telah menerima atau menguasai pentransferan harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana. Tindak Pidana Asal (Perjudian)

Sekitar bulan Januari 2014 s.d. April 2014, Terdakwa Lucas Atjep Soegandi terlibat dalam kegiatan perjudian online. Pada awalnya, Terdakwa Lucas bertemu dengan Hermanto alias Herman Tio di Tangerang yang menawarkan pekerjaan kepada Terdakwa. Terdakwa


(41)

diberi pekerjaan sebagai tenaga adminstrasi kegiatan perjudian yang yang dikoordinir oleh Hermanto pada website www.mansion88.com. Tugas Terdakwa Lucas adalah menyiapkan beberapa rekening untuk menerima transferan dana perjudian. Terdakwa Lucas meminta bantuan kepada beberapa temannya untuk membuka rekening dengan fasilitas buku tabungan, ATM dan token, yaitu: Teti Haryati membuka 25 rekening, Moh Nur Shodik membuka 2 rekening, Sully Rahayu membuka 2 rekening, David Kurniawan membuka 7 rekening, Lusiana Dewi membuka 6 rekening, Innuey membuka 1 rekening, Oke Riyanto membuka 1 rekening, Rani Kurniawan membuka 1 rekening.

Tindak Pidana Pencucian Uang

Tindak pidana pencucian uang dalam kasus dengan Terdakwa Lucas merupakan jenis tindak pidana pencucian pasif, yaitu perbuatan menerima atau menguasai harta kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya berasal dari tindak pidana. Dalam kegiatan perjudian tersebut, Terdakwa Lucas membantu menyediakan rekening-rekening yang akan digunakan untuk pentransferan dana. Atas kegiatannya tersebut, Terdakwa Lucas menerima upah sebesar Rp35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah), yang diberikan oleh Hermanto melalui transfer ke rekening Terdakwa Lucas.

b. Putusan/Vonis

Tabel 16

Putusan/Vonis Terhadap Lucas Atjep Soegandi

No. Putusan

Pengadilan

Tindak

Pidana Pasal

Vonis

Kurungan Denda

1 Putusan Pengadilan Negeri Jakarta

Utara Nomor 1132/Pid.B/201

4/PN.Jak.Utr

Perjudian dan Pencucian

Uang

-Pasal 303 ayat (1) ke-1 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP. -Pasal 10 Jo. Pasal 5

UU Nomor 8 Tahun 2010

4 bulan Rp10.000.000,- (subsider 3

bulan kurungan)


(42)

C. Trend Pembentuk Tipologi dan jenis Tindak Pidana Asal

Pembentuk tipologi dan jenis tindak pidana asal terhadap 61 putusan pengadilan selama periode 2013 - 2014 dapat disajikan sebagai berikut:

Profil Pelaku

Tabel 17

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut profil pelaku

No. Profil 2014 2013 %

1. Swasta 43 10 330%

2. PNS 9 2 350%

3. Ibu Rumah Tangga 5 1 400%

4. Pejabat Pemerintah 3 0 100%

5. Pegawai Negeri 3 0 300%

6. Pegawai BUMD 1 0 300%

7. Lainnya 1 0 100%

Dominasi profil pelaku pada tipologi periode 2014 dipegang oleh profil pelaku dari sektor swasta (43 putusan) namun jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan pada profil ibu rumah tangga sebesar 400% disusul dengan PNS sebesar 350% dan swasta sebesar 330%.

Pola transaksi

Tabel 18

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pola Transaksi

No.

Keterangan

2014

2013

%

1. Setor Tunai 19

7

171%

2. Tarik Tunai 14

3

367%

3. Transfer via Internet Banking dari rekening giro 1

0

100%

4. Transfer via Internet Banking ke rekening tabungan 3

0

300%

5. Ditransfer ke rekening lain yang bukan milik pelaku 2

3

-33%

6. RTGS 12

1

1100%

7. Pass By -

2

-100%

8. Transfer via m-banking 2

0

200%

9. Transfer via ATM 7

6

17%

10. Setoran Pemindahan 5

1

400%

11. Tarikan pemindahan -

3

-100%

12. Pindah Buku 33

0

3300%

13. Pembelian via EDC 3

0

300%

14. Pencairan cek/BG 6

0

600%

15. Transaksi pemberian uang secara tunai antar para pihak 5

0

500%


(43)

Dominasi pola transaksi pada tipologi periode 2014 menggunakan metode pindah buku (33 putusan), setor tunai (19 putusan), tarik tunai (14 putusan) dan RTGS (12 putusan) sedangkan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan pada penggunaan pola transaksi pindah buku (3300%), RTGS (1100%) dan pencairan cek/BG (600%) dan penurunan pada penggunaan pola tarikan pemindahan (-100%), pass by (-100%) dan ditransfer ke rekening lain yang bukan milik pelaku (-33%).

Instrumen Transaksi

Tabel 19

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Instrumen Transaksi

No.

Keterangan

2014

2013

%

1. Deposito Rp

1

2

-50%

2. Rekening Giro Rp

2

3

-33%

3. Rekening Tabungan Rp

58

6

867%

4. Rekening Tabungan USD

0

1

-100%

5. Rekening Giro USD

2

0

200%

6. Cek/BG

2

4

-50%

7. Perjanjian Hutang Piutang

0

2

-100%

8. Kuitansi

0

4

-100%

9. Deposito USD

0

1

-100%

10. Asuransi

0

1

-100%

11. Safe Deposit Box

2

1

100%

12. Saham

2

1

100%

13. Valuta Asing

4

0

400%

14. Rekening Tabungan USD

2

0

200%

15. Kartu Kredit

2

0

200%

16. Kartu Debit

1

0

100%

Dominasi instrumen transaksi pada tipologi periode 2014 menggunakan rekening tabungan rupiah (58 putusan) dan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan pada instrumen transaksi rekening tabungan rupiah (867%) dan instrumen valuta asing (400%).

Pihak Pelapor

Tabel 20

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Pelapor

No. Keterangan 2014 2013 %

1. Bank

61

10

510%


(44)

3. Money changer

5

0

500%

4. Perusahaan Sekuritas

2

0

200%

Dominasi pihak pelapor pada tipologi periode 2014 berada pada perbankan (61 putusan) dan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan pada perbankan (510%) dan money changer (500%).

Sumber Dana

Tabel 21

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Sumber Dana

No.

Keterangan

2014 2013 %

1. Pihak lain di dalam negeri

61

10

510%

2. Pihak lain di luar negeri

3

0

300%

Dominasi sumber dana pada tipologi periode 2014 berasal dari pihak lain di dalam negeri sedangkan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan sumber dana dari dalam negeri (510%) dan pihak lain di luar negeri (300%).

Pihak Terkait

Tabel 22

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Pihak Terkait

No. Keterangan 2014 2013 %

1. Istri 8 2 300%

2. Perusahaan Swasta 2 2 0%

3. Wiraswasta 0 1 -100%

4. Karyawan Perusahaan Swasta 0 1 -100%

5. Pihak lain/perantara 56 9 522%

6. Anak 4 0 400%

7. Rekan Kerja 7 1 600%

8. Suami 1 2 -50%

9. Mahasiswa 2 0 200%

10. Keluarga sekandung (adik, kakak, orang tua) 2 0 200% 11. Keluarga semenda (ipar, mertua, menantu) 3 0 300%

Dominasi pihak terkait pada tipologi periode 2014 adalah pada pihak lain/perantara (56 putusan) diikuti dengan pihak keluarga/istri (8 putusan) dan rekan kerja (7 putusan). Jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan pada pihak terkait dari rekan kerja (600%) dan pihak lain/perantara (522%).


(45)

Aset yang disita

Tabel 23

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut Aset yang disita

No. Keterangan 2014 2013 %

1. Mobil 31 2 1450%

2. Motor 0 1 -100%

3. Tanah 16 4 300%

4.

Rumah

Toko/Ruko 3 2 50%

5. Rumah 14 4 250%

6. Uang Tunai 19 2 850%

7. Perhiasan Emas 5 1 400%

8. Saham 2 1 100%

9. Alat Elektronik 8 0 800%

10. Jam Tangan 5 0 500%

11. Alat Berat 1 0 100%

12. Perusahaan 1 0 100%

Dominasi aset yang disita pada tipologi periode 2014 adalah mobil (31 putusan), uang tunai (19 putusan), tanah (16 putusan) dan rumah (14 putusan). Sedangkan jika dibandingkan dengan periode 2013 terdapat peningkatan pada mobil (1450%), uang tunai (850%), dan alat elektronik (800%).

Jenis Tindak Pidana Asal

Tabel 24

Jumlah Putusan TPPU tahun 2014 dan 2013 menurut jenis tindak pidana asal

No Tindak Pidana Asal 2014 2013 %

1 Korupsi 21

6

250%

2 Tidak disebutkan TPAnya 10

4

150%

3 Penipuan 7

2

250%

4 Narkotika 7

-

700%

5 Perbankan 4

1

300%

6 Pemalsuan surat 6

-

600%

7 Penggelapan 4

-

400%

8 Pembalakan Liar 1

-

100%

9 Perjudian 1

-

100%

10 Terorisme 0

1

-100%

Dominasi jenis tindak pidana asal pada tipologi periode 2014 adalah korupsi (21 putusan), tidak disebutkan TPAnya (10 putusan), penipuan (7 putusan)


(1)

k.

Transaksi yang dilakukan secara rutin tanpa

underlying

transaksi yang

jelas.

l.

Setoran tunai yang tidak jelas

underlying

transaksinya.


(2)

LAMPIRAN

VONIS PUTUSAN 2014

No Tingkat Pengadilan Wilayah Nomor Putusan Pengadilan Terpidana Kurungan Denda Subsider Hukuman Lain

1 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 85/PID.SUS/TPK/2013/PN.JKT.PST Rudi Rubiandini 7 tahun Rp200juta 3 bulan -

2 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 84/Pid.SUS/TPT/2013/PN.JKT.PST Deviardi 5 tahun Rp50juta 3 bulan -

3 Mahkamah Agung Jakarta 537 K/PID.SUS/2014 Djoko Susilo 18 tahun Rp1miliar 1 tahun

membayar uang

pengganti Rp32miliar dan Pencabutan Hak-hak tertentu untuk dipilih dan memilih dalam jabatan publik

4 Pengadilan Tinggi Bandung 09/TIPIKOR/2014/PT.BDG Ike Wijayanto 6 tahun Rp200juta - -

5 Pengadilan Negeri Palembang 01/PID.B/2014/PN.PLG Hj.Nurhayati 18 tahun Rp2miliar 1 tahun -

6 Pengadilan Negeri Bekasi 741/PID.B/2014/PN.BKS Fajar Triani 10 tahun Rp500juta 4 bulan -

7 Pengadilan Negeri Depok 584/PID.B/2013/PN.DPK Purwandriono

2 tahun 1

bulan Rp100juta 2 bulan -

8 Mahkamah Agung Jakarta 424 K/PID.SUS/2014 Kermin Siin 10 tahun Rp3miliar 1 tahun -

9 Pengadilan Negeri

Jakarta

Selatan 210/PID.B/2014/PN.JKT-SEL Diki Arianto - - - -

10 Pengadilan Negeri

Jakarta

Selatan 173/PID.B/2014/PN.JKT.SEL Dafit Hie 2 tahun Rp250juta 2 bulan -

11 Pengadilan Tinggi Yogyakarta 98/PID.SUS/2014/PT. YYK Sita Erny 8 tahun Rp50juta 2 bulan -

12 Pengadilan Negeri

Pangkal

Pinang 67 /Pid.B/2014/PN.PKP

Iloegbouba Emmanuel

Chukwonunonyelum 2 tahun Rp5juta 3 bulan -

13 Pengadilan Tinggi Jakarta 61/PID/2014/PT.DKI Afdar 18 tahun Rp1miliar 1 tahun -

14 Pengadilan Negeri Kebumen 32/Pid.Sus/2014/PN.Kbm. Puji Joko Purnomo 5 bulan - - -

15 Pengadilan Negeri Kebumen 31/Pid.Sus/2014/PN Kbm Dian Kencana 5 bulan - - -

16 Pengadilan Tinggi

Kalimantan

Timur 14/PID.TIPIKOR/2014/PT.KT.SMDA

Abdul Azis

Muhammadiyah 9 tahun Rp500juta 2 bulan -

17 Pengadilan Tinggi

Sulawesi

Tengah 05/PID.SUS/2014/PT.PALU Hengky Amir 10 tahun Rp200juta 6 bulan -

18 Mahkamah Agung Jakarta 1 PK/Pid.Sus/2014 Meilisa Nurmawan 2 tahun - - -

19 Mahkamah Agung Jakarta 823 K/Pid.Sus/2014 Pieter Neke Dhey 9 tahun Rp750juta 7 bulan -


(3)

No Tingkat Pengadilan Wilayah Nomor Putusan Pengadilan Terpidana Kurungan Denda Subsider Hukuman Lain

21 Pengadilan Tinggi Jakarta 237/PID/2014/PT. DKI Astrid Gayatri 4 tahun Rp400juta 4 bulan -

22 Pengadilan Tinggi Jakarta 69/PID/2014/PT.DKI Sisilia Wilhellmina Keraf 5,5 tahun Rp100juta 6 bulan -

23 Pengadilan Tinggi Jakarta 69/PID/2014/PT.DKI Onuohu Christian Kelechi 5,5 tahun Rp100juta 6 bulan -

24 Pengadilan Tinggi Palembang 05/TIPIKOR/2014/PT.PLG Ismadi Setyawan 5 tahun Rp50juta 2 bulan -

25 Pengadilan Negeri Jakarta Utara 802/Pid.B/2014/PN.Jak.Utr

Hj.Nurhayati Binti

H.Nurjaya 7,5 tahun Rp1milyar 4 bulan -

26 Pengadilan Tinggi Bandung 64/Pid.Sus/2014/PT.Bdg Nasruddin 1 tahun Rp10juta 1 bulan -

27 Mahkamah Agung DKI Jakarta 1049 K / Pid.Sus / 2014 Carolina Gunadi 6 tahun Rp400juta 6 bulan

Rp184957133 uang

pengganti

28 Pengadilan Tinggi Mataram 48/PID/2014/PT.MTR Ni Kadek Dewi Sridani 1 tahun Rp150juta 3 bulan -

29 Pengadilan Negeri Semarang 211/Pid.Sus/2014/PN.SMG

Didin Muhidin bin

Muniran 5 tahun Rp10juta 2 bulan -

30 Pengadilan Negeri Palembang 02/Pid.B/2014/PN.PLG H. Zulkarnain 20 tahun Rp2milyar 1 tahun -

31 Pengadilan Tipikor Palembang 10/TIPIKOR/2014/PT.PLG Musandrian 6 tahun Rp200juta 6 bulan

Rp640juta uang

pengganti

32 Pengadilan Negeri Palu 39/Pid.Sus-TPK/2014/PN Pal Ritha Sahara 7 tahun Rp300juta 4 bulan

Rp3,6milyar uang

pengganti

33 Pengadilan Tinggi Pontianak 07/Pid.Sus/TP.Korupsi/2014/PN. PTK H. Syafruddin, S.Sos 11 tahun Rp500juta 3 bulan

Rp7milyar uang

pengganti

34 Pengadilan Negeri

Jakarta

Selatan 187/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Kelvin Kamara 3 tahun Rp30juta 6 bulan -

35 Pengadilan Negeri

Jakarta

Selatan 186/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel I Agoes Soegianto 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -

36 Pengadilan Negeri

Jakarta

Selatan 186/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Nyai Sopiah 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -

37 Pengadilan Negeri

Jakarta

Selatan 185/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Inda Melvianita 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -

38 Pengadilan Negeri

Jakarta

Selatan 185/Pid.Sus/2014/PN.Jkt.Sel Fariki 2,5 tahun Rp20juta 4 bulan -

39 Pengadilan Tinggi Jakarta 45/PID/TPK/2014/PT.DKI Heru Sulastyono 6,5 tahun Rp200juta 3 bulan -

40 Pengadilan Tinggi Jakarta 36/Pid/TPK/2014/PT.DKI Markus Suryawan 5 tahun Rp500juta 3 bulan

Rp148milyar uang

pengganti

41 Pengadilan Tinggi Jakarta 36/Pid/TPK/2014/PT.DKI

Benny Andreas

Situmorang 5 tahun Rp500juta 3 bulan

Rp24milyar uang

pengganti

42 Pengadilan Tinggi Jakarta 37/PID/TPK/2014/PT.DKI Itman Harry Basuki 7 tahun Rp200juta 3 bulan

Rp1,2milyar uang

pengganti

43 Pengadilan Tinggi Jakarta 63/PID/TPK/2014/PT.DKI M.Akil Mochtar

seumur

hidup - - -

44 Pengadilan Tinggi Jakarta 74/PID/TPK/2014/PT.DKI Anas Urbaningrum 7 tahun Rp300juta 3 bulan

Rp57milyar dan


(4)

No Tingkat Pengadilan Wilayah Nomor Putusan Pengadilan Terpidana Kurungan Denda Subsider Hukuman Lain pengganti

45 Pengadilan Tinggi Medan 18/Pidsus K/2014/PT-Mdn Azzam Rizal 6 tahun Rp200juta 2 bulan

Rp2,5milyar uang

pengganti

46 Pengadilan Tinggi Medan 33 /PIDSUS.K/2014/PT-MDN. Tono 2 tahun Rp100juta 3 bulan -

47 Pengadilan Tinggi Medan 42 /PID.SUS.K/2014/PT-MDN Firman Adil Dachi 7 tahun Rp500juta 6 bulan

Rp720juta uang

pengganti

48 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 57 /PID.SUS/TPK/2014/PN.JKT.PST. Herry Liwoto 8 tahun Rp5milyar 6 bulan -

49 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 58/PID.SUS/TPK/2014/PN.JKT.PST Hendrianus Langen Projo 8 tahun Rp5milyar 6 bulan -

50 Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat 64 /Pid.Sus/TPK/2014/PN.JKT.PST.

Syahrul Raja Sempurna

Jaya 8 tahun Rp800juta 6 bulan -

51 Pengadilan Tinggi Jayapura 15/Pid/2014/PT.JPR (amar putusan) Labora Sitorus 8 tahun Rp50juta 6 bulan -

52 Pengadilan Tinggi Banjarmasin 4/PID.SUS/2015/PT BJM

Abdullah Muhammad

Alkatiri 8 bulan Rp2,5juta 3 bulan -

53 Pengadilan Tinggi Banjarmasin 94/PID.SUS/2014/PT.BJM Sugianto 2 tahun Rp3juta 3 bulan -

54 Pengadilan Negeri Jakarta Utara 1132/Pid.B/2014/PN Jkt.Utr Lucas Atjep Sugandi 4 bulan Rp10juta 3 bulan -

55 Pengadilan Tinggi Surabaya 581/Pid.Sus/2014/PT.SBY Siti Nuranna 3 tahun Rp500juta 2 bulan -

56 Pengadilan Tinggi Surabaya 604/Pid/2014/PT.SBY Ali Abu Bakar 9 thn Rp500juta 2 bulan -

57 Pengadilan Tinggi Surabaya 103/Pid/2015/PT.SBY Ali Ridha 4 thn Rp1miliar 1 bulan -

58 Pengadilan Tinggi Bandung 37/Pid.Sus/2014/PT.BDG Dennyes Guntur Esmet 9 thn Rp3miliar 3 bulan -

59 Pengadilan Tinggi Bandung 64/Pid.Sus/2014/PT.BDG Nasruddin 1 tahun Rp10juta 1 bulan -

60 Pengadilan Negeri Bogor 111/Pid.Sus/2014/PN.BGR John Lopulisa

5 tahun 3

bln Rp10miliar 6 bulan -

61 Pengadilan Negeri Bogor 112/Pid.Sus/2014/PN.BGR Muhammad Agus Masrie

3 tahun 4

bulan Rp5miliar 6 bulan -

62 Pengadilan Negeri Bogor 115/Pid.B/2014/PN.BGR Hen Hen Gunawan 2 tahun Rp150juta 3 bulan -

63 Pengadilan Negeri Bogor 114/Pid.B/2014/PN.BGR Riski Adiansyah 2 tahun Rp150juta 2 bulan -

64 Pengadilan Negeri Bogor 113/Pid.B/2014/PN.BGR Iyan Permana 2 tahun Rp200juta 4 bulan -

65 Pengadilan Negeri Bogor 110/Pid.Sus/2014/PN.BGR Haerulli Hermawan

3 tahun 6


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Susana Rita. (2014, 18 September).

Ini Pertimbangan MA Perberat Vonis Polisi

Berekening

Rp

1,5

Triliun

.

Diperoleh

Maret

10

2015,

dari

http://nasional.kompas.com/read/2014/09/18/0643008/Ini.Pertimbangan.MA.Pe

rberat.Vonis.Polisi.Berekening.Rp1.5.Triliun

IS. (2014, 29 April). Hakim Vonis Rudi Rubiandini 7 Tahun Penjara. Diperoleh Januari

30 2015, dari

http://www.gatra.com/hukum-1/51737-hakim-vonis-rudi-7-tahun-penjara.html

Fathiyah Wardah. (2014, 25 September). Anas Urbaningrum Divonis 8 Tahun Penjara.

Diperoleh Februari 15 2015, dari

http://www.voaindonesia.com/content/anas-urbaningrum-divonis-8-tahun-penjara/2461213.html

Investor Daily. (2014, 10 Juli). Mahkamah Agung Tolak Kasasi Djoko Susilo. Diperoleh

Maret 14 2015, dari

http://www.kpk.go.id/id/berita/berita-sub/1962-mahkamah-agung-tolak-kasasi-djoko-susilo

Emil Foster Simatupang. (2013, 6 November). DPO Pencucian Uang Melisa Nurmawan

Ditangkap Aparat Kejaksaan Jakarta Pusat. Diperoleh Februari 10 2015, dari

http://www.infobreakingnews.com/2013/11/dpo-pencucian-uang-melisa-nurmawan.html

PUTUSAN PENGADILAN

Putusan PT JAKARTA Nomor 61/PID/2014/PT.DKI Tahun 2014 AFDAR. Diperoleh Maret

3

2015,

dari

http://putusan.mahkamahagung.go.id/putusan/

62fc286e705c19899877bcfc417e2968

Putusan MAHKAMAH AGUNG Nomor 1 PK/Pid.Sus/2014 Tahun 2014 MEILISA

NURMAWAN. Diperoleh Maret 5 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.

id/putusan/9ecacf94a846bb039f31b1212544c631

Putusan PT PALU Nomor 05/PID.SUS/2014/PT.PALU Tahun 2014 HENGKY AMIR, SE VS

JAKSA. Diperoleh Maret 3 2015, dari http://putusan.mahkamahagung.go.id/

putusan/3c1ca1ac484af1592955ade6b8471351


(6)

Tim Penyusun

Ivan Yustiavandana

Nyoman Sastra

Patrick Irawan

Fayota Prachmasetiawan

Nelmy Pulungan

Rudi Yulianto

Mardiansyah

Vidyata A.A

Cinantya S.P

Rini Widyastuti

Bambang Hadi P.

Afrian Novia K.

Darma Samadaya Z.