216
PT Adi Sarana Armada Tbk Laporan Tahunan | Annual Report 2015
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Pt adi Sarana arMada tbk dan entitaS anaKnYa
Catatan ataS laPoran Keuangan KonSolidaSian
tanggal 31 desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain PT ADI SARANA ARMADA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and
For the Year then Ended Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
21
2. iKhtiSar KebiJaKan aKuntanSi Penting
lanjutan 2.
SUMMARY OF
SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued k.
aset takberwujud k.
Intangible asset
aset takberwujud
diukur sebesar
nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah
pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada
nilai perolehan
dikurangi akumulasi
amortisasi dan rugi penurunan nilai jika ada. umur manfaat aset takberwujud dinilai apakah
terbatas atau tidak terbatas. aset takberwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama
umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai
untuk aset takberwujud. periode dan metode amortisasi untuk aset takberwujud dengan
umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun tutup buku.
Intangible asset
is measured
on initial
recognition at
cost. Following
initial recognition, intangible asset is carried at cost
less any accumulated amortization and any impairment loss if any. The useful lifes of
intangible asset is assessed to be either finite or indefinite. Intangible asset with finite lives
are amortized over the useful economic life and assessed for impairment whenever there
is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the
amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at
each of financial year end.
l. Penurunan nilai aset non-keuangan
l. Impairment of non-financial asset
efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok usaha menerapkan secara prospektif pSaK
no. 48 2014, “penurunan nilai aset”. Effective on January 1, 2015, the Group
adopted PSAK No. 48 2014, “Impairment of Assets”, prospectively.
pSaK no. 48 2014 memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset
individual termasuk
goodwill atau
unit penghasil kas, yang mana kerugian atas
penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama satu periode.
PSAK No. 48 2014 provides additional disclosure terms for each individual asset
including goodwill or a cash-generating unit, for which an impairment loss has been
recognized or reversed during the period.
penerapan pSaK
no. 48
2014 tidak
memberikan dampak yang signifikan pada pelaporan keuangan.
The adoption of PSAK No. 48 2014 has no significant impact on the financial reporting.
pada setiap
akhir periode
pelaporan, Kelompok usaha menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok usaha membuat estimasi
formal jumlah terpulihkan aset tersebut. The Group assesses at each annual reporting
period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication
exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an
estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajar aset atau unit penghasil Kas “upK” dikurangi biaya untuk menjual dengan
nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian
besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau upK lebih
besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset
tersebut dipertimbangkan
mengalami penurunan
nilai dan
nilai tercatat
aset diturunkan
menjadi sebesar
jumlah terpulihkannya.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or Cash Generating Unit’s “CGU”
fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset,
unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those
from other assets or groups of assets. Where the carrying value of an asset or CGU exceeds
its
recoverable amount,
the asset
is considered impaired and is written down to its
recoverable amount.