Kebijakan Publik dan Pengelolaan Lingkungan

xxv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam Bab II ini, diuraikan tentang kebijakan publik dan pengelolaan lingkungan, program peringkat lingkungan Proper, dan Ccmmunity development

2.1 Kebijakan Publik dan Pengelolaan Lingkungan

Lingkungan hidup merupakan public goods yang harus dijaga kelestariannya sehingga dapat dinikmati oleh seluruh anggota masyarakat tanpa pengecualian. Udara, air, dan lahan-lahan yang bersih dan sehat dan tidak tercemar merupakan hak setiap orang. Potret buruk pengelolaan lingkungan di Indonesia bermuara pada persepsi dan pemahaman tentang sumber daya alam yang tidak lebih dari sekedar komoditas, cara pandang yang reduksionis dan eksploitatif, belum tuntasnya berbagai masalah fundamental yang terkait sumber daya alam, pembagian keuntungan yang tidak merata, serta desentralisasi pengelolaan sumber daya alam yang tidak disertai paradigma pembangunan berkelanjutan. Menurut Hadi dan Adji 2007:20, dalam pandangan konvensional, perusahaan hanya perlu memperhatikan kepentingan pemiliknya saja, dan hanya untuk keamanan sang pemilik saja tanpa memperhatikan kepentingan lain. Pandangan demikian naif sekali, sebab dalam prakteknya untuk menjamin kelestarian usaha, faktor lain termasuk masyarakat perlu diperhatikan kepentingannya. Pandangan kedua ini sering disebut the stakeholders principle atau lebih dikenal dengan the hold stake something yang berarti mempunyai kepentingan dalam sesuatu. Menurut Hadi dan Adji 2007: 67, dalam konteks kerusakan lingkungan, kegiatan bisnis seringkali dituding sebagai penyebabnya karena tindakannya dianggap tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan. Ada beberapa instrumen pengendalian kerusakan lingkungan yang dapat bahkan dalam beberapa hal harus dilakukan oleh pebisnis selaku pemrakarsa kegiatan. Instrumen tersebut secara kategori terdiri atas : 1. Tindakan bersifat pre-emptif, lebih dititik beratkan kepada persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh usaha kegiatan sebelum kegiatan-kekegiatan yang akan dilakukan berlangsung dan pencantuman beberapa persyaratan teknis sebelum izin diberikan atau dijalankan. Termasuk dalam kategori ini adalah penyusunan tata ruang, penyusunan dokumen AMDAL, dan UKL-UPL. 2. Tindakan bersifat preventif, menekankan kepada hasil yang telah dicapai oleh usaha kegiatan berkaitan dengan pentaatan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh usaha kegiatan tersebut. Termasuk dalam kategori ini adalah tindakan pengawasan baku mutu lingkungan, pelaksanaan program penilaian peringkat perusahaan dalam pengelolaan lingkungan Proper, dan 3. Tindakan bersifat pro-aktif, termasuk di dalamnya adalah sertifikasi ISO 14001, Audit Lingkungan atas prakarsa sendiri. Dengan demikian pengelolaan lingkungan hidup adalah sesuatu yang harus dilakukan dalam kegiatan bisnis perusahaan pada era sekarang dan itu merupakan bagian wujud tanggung jawab sosial perusahaan di masa xxvi kini dan masa mendatang. Di era kompetisi sekarang ini, reputasi baik perusahaan yang ditunjukkan dengan tanggung jawabnya melindungi lingkungan merupakan sebuah competitive advantage. Memperhatikan adanya perbedaan persepsi dan kepentingan di dalam pengelolaan lingkungan, pemerintah perlu menetapkan kebijakan nasional lingkungan hidup yang digariskan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Kebijakan nasional lingkungan hidup yang merupakan nilai-nilai dasar dalam pelestarian lingkungan terdiri dari : a. Pelestarian lingkungan dilaksanakan berdasarkan konsep Pembangunan Berkelanjutan yaitu pembangunan yang memenuhi aspirasi dan kebutukan manusia saat ini, tanpa mengurangi potensi pemenuhan aspirasi dan kebutuhan manusia pada generasi-generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan didasarkan atas kesejahteraan masyarakat serta keadilan dalam jangka waktu pendek, menengah dan panjang dengan keseimbangan pertumbuhan ekonomi, dinamika sosial dan pelestarian lingkungan hidup. b. Fungsi lingkungan perlu dilestarikan demi kepentingan manusia baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Pengambilan keputusan dalam pembangunan perlu memperhatikan pertimbangan daya dukung lingkungan sesuai fungsinya. Daya dukung lingkungan menjadi kendala constraint dalam pengambilan keputusan dan prinsip ini perlu dilakukan secara kontinyu dan konsekuen. c. Pemanfaatan sumber daya alam tak terpulihkan perlu memperhatikan kebutuhan antar generasi. Pemanfaatan sumber daya alam terpulihkan perlu mempertahankan daya pemulihannya. d. Setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat dan berkewajiban untuk melestarikan lingkungan. Oleh karenanya, setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan informasi lingkungan yang benar, lengkap dan mutakhir. e. Dalam pelestarian lingkungan, usaha pencegahan lebih diutamakan daripada usaha penanggulangan dan pemulihan. f. Kualitas lingkungan ditetapkan berdasarkan fungsinya. Pencemaran dan kerusakan lingkungan perlu dihindari bila sampai terjadi pencemaran dan perusakan lingkungan, maka diadakan penanggulangan dan pemulihan dengan tanggung jawab pada pihak yang menyebabkannya g. Pelestarian lingkungan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip pelestarian melalui pendekatan manajemen yan g layak den gan sistem pertan ggun g jawaban .

2.2 Program Peringkat Lingkungan PROPER