xxxii
2.2.5 Indikator Keberhasilan
Untuk mewujudkan akuntabilitas pelaksanaan PROPER
, maka beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan Proper yaitu :
a. Menurunnya beban pencemaran pollution load yang dikeluarkan oleh perusahaan ke lingkungan;
b. Menurunnya tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan;
c. Meningkatnya kualitas lingkungan;
d. Meningkatnya jumlah perusahaan yang menaati peraturan lingkungan;
e. Meningkatnya kepercayaan para stakeholder terhadap hasil penilaian kinerja
perusahaan yang telah dilakukan.
2.2.6 Keuntungan PROPER Bagi Stakeholder
Pelaksanaan PROPER
memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan dan para stakeholder lainnya, antara lain:
a. Sebagai instrumen benchmarking bagi perusahaan untuk mengukur kinerja pengelolaan lingkungan
yang telah dilakukan dengan melakukan pembandingan kinerja terhadap kinerja perusahaan lainnya secara nasional non financial benchmarking;
b. Sebagai media untuk mengetahui status ketaatan perusahaan terhadap peraturan
perundangan-undangan yang berlaku; c.
Sebagai salah satu clearing house bagi investor, perbankan, masyarakat dan LSM sekitar perusahaan untuk mengetahui kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan;
d. Sebagai alat promosi bagi perusahaan yang berwawasan lingkungan terutama untuk
meningkatkan daya saing perusahaan dalam perdagangan; e.
Sebagai bahan informasi bagi pemasok teknologi lingkungan terutama berkaitan teknologi ramah lingkungan yang dibutuhkan oleh perusahaan;
f. Meningkatkan citra dan kepercayaan perusahaan di mata para stakeholder;
g. Memberikan ruang partisipatif bagi para stakeholder untuk terlibat secara langsung
dalam upaya pengendalian dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan
perusahaan.
xxxiii
2.2.7 Kriteria Penilaian
Peringkat kinerja PROPER
berorientasi kepada hasil yang telah dicapai perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang mencakupi 7 tujuh aspek yaitu:
1. Pentaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran air;
2. Pentaatan terhadap peraturan pengendalian pencemaran udara;
3. Pentaatan terhadap peraturan pengelolaan Limbah B3;
4. Pentaatan terhadap peraturan AMDAL;
5. Sistem Manajemen Lingkungan;
6. Penggunaan dan pengelolaan sumber daya;
7. Community Development, Participation, dan Relation.
Dasar penilaian dengan orientasi kepada hasil result oriented yang sudah dicapai oleh perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, dititik beratkan pada 4 empat area
penilaian utama dengan metode sistem gugur sebagaimana dalam tabel 1 di bawah ini.
Tabel 2. Penilaian PROPER
Sistem Gugur No. Area
penilaian Dasar
Nilai
1. Pengendalian Pencemaran Air dan Laut
Baku Mutu per Parameter Kunci 2.
Pengendalian Pencemaran Udara Baku Mutu per Parameter Kunci
3. Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah B3
Izin dan Progres Pengelolaan Terukur 4.
Persyaratan AMDAL Progres Penaatan RKLRPL
Peringkat kinerja perusahaan disaring berdasarkan tingkat penaatan perusahaan terhadap aspek baku mutu izin air limbah dan emisi udara untuk setiap parameter dan
setiap aspek pengelolaan Limbah B3. Gambar 3 merupakan alur prosedur penilaian
PROPER untuk menghasilkan
penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup.
xxxiv
Gambar 3. Diagram Alir Prosedur Penilaian PROPER
a. Untuk peringkat Hitam, Merah dan Biru penilaian dilakukan berdasarkan tingkat
penaatan terhadap baku mutu izin, terhadap air limbah, emisi udara dan penaatan terhadap pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun LB3;
b. Untuk peringkat Hijau dan Emas disamping penilaian terhadap tingkat penaatan, juga dilakukan
penilaian terhadap sistem manajemen lingkungan, output minimisasi limbah, kegiatan community relation, community development, dan transparansi dalam pengelolaan lingkungan.
2.2.8 Sumber Data Penilaian