cxxviii ini diselenggarakan untuk mendapatkan suatu persepsi yang sama sehingga masing-masing komponen
baik instansi lain maupun masyarakat berperan serta sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya
3. Pembentukan Kelompok Kerja
Keberadaan kelompok kerja atau tim pada hakekatnya adalah membantu dalam proses kegiatan community development. Oleh karena itu, dalam rangka terselenggaranya kegiatan koordinasi,
sinkronisasi, pengendalian dan pengawasan, maka pembentukan kelompok kerja atau tim yang terdiri dari berbagai komponen sangat diperlukan. Di samping itu, kelompok kerja juga merupakan suatu
forum koordinasi dan sinkronisasi untuk saling memberikan informasi sehingga diperoleh suatu persamaan persepsi yang dapat melancarkan terwujudkan kesejahteraan rakyat dan penanggulangan
kemiskinan.
4. Kemitraan
Agar pelaksanaan koordinasi perencanaan dan penyusunan kebijakan community development berjalan dengan baik dan mencapai sasarannya maka diperlukan kemitraan dengan berbagai stakeholder yaitu
seluruh instansi dan pejabat terkait serta anggota masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat Ornop dan unsur masyarakat sebagai penerima manfaat. Kemitraan ini menekankan stakeholders
sebagai subyek dan dalam paradigma common interest. Pola ini dapat saja didukung oleh resource- based partnership dimana stakeholders diberi kesempatan menjadi shareholders.
5. Pengkajian
Kegiatan pengkajian dilakukan dengan menganalisis hasil pelaksanaan kebijakan atau melalui hasil pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan program yang diselenggarakan sebagai bahan
masukan dalam mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan kebijakan, serta sinkronisasi pelaksanaan kebijakan community development yang akan datang.
6. Advokasi
Bagaimanapun baiknya suatu kebijakan dan strategi yang disusun oleh kalangan internal, tanpa mendapat masukan dari pihak eksternal maka pelaksanaan kebijakan dan strategi belum dapat
mengantisipasi secara baik berbagai kendala di depannya. Pada prakteknya bahwa pelaku kegiatan dalam era otonomi adalah daerah dan masyarakat, oleh karena itu maka kegiatan advokasi dalam
bentuk pemberian masukan, arahan, penyamaan persepsi, kesepakatan atau pembimbingan perlu dilakukan dalam pelaksanaan operasional program community development
7. Monitoring, dan evaluasi
Kegiatan monitoring dilakukan untuk mengetahui apakah program atau kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Dari kegiatan monitoring akan diperoleh masukan atau informasi yang
sebenarnya tentang pelaksanaan program atau kegiatan di tingkat lapangan. Dengan diketahui hasil pelaksanaan kebijakan melalui monitoring maupun evaluasi, maka akan mempermudah pengendalian
dan pengawasan pelaksanaan program community development.
8. Fasilitasi
Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi dapat berjalan efektif dan efisien, antara lain jika difasilitasi dan
cxxix diberikan kemudahan ataupun pelayanan terhadap program yang diselenggarakan. Fasilitasi yang
dilakukan yakni dengan memberikan dorongan dan dukungan untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan-kegiatan program community development. Perlu dilakukan pendekatan yang arif agar tidak
terkesan atau dianggap mengintervensi tugas stake holder yang dikoordinasikan.
9. Data dan Informasi