Produksi Padi Data Strategis BPS – K3D KEBUMEN
Data Strategis BPS
infLaSi
Inlasi merupakan indikator perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Barang dan jasa tersebut jumlahnya sangat banyak, namun “keranjang” barang
dan jasa yang digunakan untuk menghitung konsumsi rumah tangga seluruhnya berjumlah 774 komoditas. Jumlah komoditas tersebut bervariasi antarkota, yang terkecil terdapat di
Kota Tarakan sebanyak 284 komoditas, sedangkan yang terbanyak terdapat di Jakarta 441 komoditas, secara rata-rata sebanyak 335 komoditas dari 66 kota. Angka tersebut merupakan
hasil Survei Biaya Hidup SBH tahun 2007 yang merupakan patokan untuk menyusun inlasi. Inlasi dihitung berdasarkan Indeks Harga Konsumen IHK dengan menggunakan rumus
Laspeyres yang dimodiikasi Modiied Laspeyres. Rumus tersebut mengacu pada manual Organisasi Buruh Dunia Internaional Labor OrganisaionILO. Pengelompokan IHK
didasarkan pada klasiikasi internasional baku yang tertuang dalam Classiicaion of Individual Consumpion According to Purpose COICOP yang diadaptasi untuk kasus Indonesia menjadi
Klasiikasi Baku Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga.
Inlasi IHK atau inlasi umum headline inlation
inlasi seluruh barangjasa yang dimonitor harganya secara periodik. Inlasi umum adalah komposit dari inlasi ini, inlasi administered prices, dan inlasi volaile goods.
Secara umum penghitungan inlasi dari IHK mengikui rumus berikut ini.
1
INF
t
= IHK
t
IHK
t-1
x 100 IHK
t-1
t = bulan atau tahun tertentu
Contoh: IHK Umum bulan Juli 2012 sebesar 133,16 sedangkan IHK Umum bulan Juni 2012 sebesar
132,23 maka besarnya angka inlasi IHK Umum bulan Juli 2012 adalah [133,16-132,23132,23] x 100 = 0,70.
Inlasi inti core inlation
inlasi barangjasa yang perkembangan harganya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum, seperi ekspektasi inlasi, nilai tukar, dan keseimbangan permintaan dan
penawaran, yang sifatnya cenderung permanen, persistent, dan bersifat umum. Berdasarkan SBH 2007 jumlah komoditasnya sebanyak 692 antara lain, kontrak rumah, upah buruh, mie,
susu, mobil, sepeda motor, dan sebagainya. Contoh:
IIHK Komponen ini core bulan Juli 2012 sebesar 128,35 sedangkan IHK Komponen ini core bulan Juni 2012 sebesar 127,66 maka besarnya angka inlasi IHK Komponen ini core
bulan Juli 2012 adalah [128,35-127,66127,66] x 100 = 0,54.
Data Strategis BPS Pe nj e l a s a n Te k n i s S t a t i s t ik
Inlasi administered prices
adalah inlasi barangjasa yang perkembangan harganya secara umum dapat diatur pemerintah. Berdasar SBH 2007 jumlah komoditasnya sebanyak 21 antara lain bensin, tarif
listrik, rokok, dan sebagainya. Contoh:
IHK Komponen administered prices bulan Juli 2012 sebesar 124,66 sedangkan IHK Komponen administered prices bulan Juni 2012 sebesar 124,62 maka besarnya angka inlasi
IHK Komponen administered prices bulan Juli 2012 adalah [124,66-124,62124,62] x 100 = 0,03.
Inlasi volatile goods
Inlasi barangjasa yang perkembangan harganya sangat bergejolak. Berdasarkan tahun dasar 2007, inlasi volaile goods masih didominasi bahan makanan, sehingga sering disebut
juga sebagai inlasi volaile foods. Jumlah komoditasnya sebanyak 61 antara lain beras, minyak goreng, cabe, daging ayam ras, dan sebagainya.
Contoh: IIHK Komponen volaile goods bulan Juli 2012 sebesar 162,10 sedangkan IHK Komponen
volaile goods bulan Juni 2012 sebesar 159,21 maka besarnya angka inlasi IHK Komponen volaile goods bulan Juli 2012 adalah [162,10-159,21 159,21] x 100 = 1,82.
Paket komoditas
“Sekeranjang” barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi oleh masyarakat di suatu kota yang diukur IHK-nya.
Diagram timbang
Diagram yang menunjukkan persentase nilai konsumsi iap jenis barangjasa terhadap total rata-rata pengeluaran rumah tangga di suatu kota.
Bahan dasar penyusunan inlasi adalah hasil Survei Biaya Hidup SBH Cost of Living Survey. SBH diadakan antara 5-10 tahun sekali, dan kini SBH 2007 menjadi dasar penyusunan
IHK. Sekitar 115.000 rumah tangga tersebar di seluruh Indonesia ditanya mengenai ingkat pengeluaran serta jenis dan nilai barangjasa apa saja yang dikonsumsi selama setahun
penuh. Secara nasional paket komoditas yang diperoleh dari hasil SBH 2007 menunjukkan
bobot komoditas makanan turun dari 43,38 persen menjadi 36,12 persen. Selain dari paket komoditas, hasil SBH lainnya yang digunakan untuk menghitung inlasi adalah Diagram
Timbang Weighing Diagram.
Data Strategis BPS
dengan: IHK
n
= Indeks periode ke-n P
ni
= Harga jenis barang i, periode ke-n P
n-1i
= Harga jenis barang i, periode ke-n-1 P
n-1i
Q
oi
= Nilai konsumsi jenis barang i, periode ke-n-1 P
oi
Q
oi
= Nilai konsumsi jenis barang i pada tahun dasar k
= Jumlah jenis barang paket komoditas
Rumus Inlasi: a. Untuk bulanan