sehingga merusak membran sel, mendenaturasi protein, dan menghambat enzim. Pada kadar optimal, senyawa ammonium kuartener menyebabkan sel
mengalami lisis sedangkan pada kadar yang lebih tinggi, terjadi denaturasi protein enzim bakteri Siswandono, 1995; Stevens, 2011.
2.2.3 Mengubah permeabilitas membran sel bakteri
Membran sel berguna sebagai penghalang selektif terhadap zat terlarut dan menahan zat yang tidak larut. Beberapa zat diangkut secara aktif melalui
membran, sehingga konsentrasinya dalam sel tinggi. Zat-zat yang terkonsentrasi pada permukaan sel akan mengubah sifat-sifat fisiknya sehingga
membunuh dan menghambat sel Ghanem, et al., 2012. Perubahan permeabilitas membran sel bakteri merupakan mekanisme
kerja fenol, dan senyawa amonium kuartener. Terjadinya perubahan permeabilitas membran sel menyebabkan kebocoran kostituen sel yang esensial
sehingga bakteri mengalami kematian Siswandono, 1995; Butcher and Ulaeto, 2010.
Senyawa kation aktif seperti klorheksidin dapat berinteraksi dengan gugus-gugus yang bermuatan negatif pada dinding sel bakteri. Interaksi ini
menyebabkan netralisasi muatan yang memfasilitasi adsorpsi zat aktif sehingga terjadi kerusakan dinding sel bakteri. Selain itu, klorheksidin juga
menyebabkan presipitasi protein plasma sel bakteri Loughlin, et al., 2002; Steven, 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.2.4 Interkalasi dalam asam deoksiribo nukleat ADN
Senyawa Turunan trifenilmetan seperti gentian violet dan akridin seperti akriflavin bekerja sebagai antibakteri dengan mengikat secara kuat
asam nukleat. Ikatan ini akan menghambat sintesis ADN sehingga sintesis protein tidak terjadi. Turunan trifenilmetan dan turunan akridin merupakan
kation aktif yang dapat membentuk ikatan hidrogen menghasilkan kompleks dengan gugus bermuatan negatif dari konstituen sel. Hal ini menyebabkan
penghambatan proses biologi yang penting untuk kehidupan bakteri sehingga bakteri mengalami kematian Stevens, 2011.
2.2.5 Pembentukan khelat
Beberapa turunan fenol, seperti heksaklorofen dan oksikuinolin dapat membentuk khelat dengan ion Fe dan Cu masuk ke dalam sel bakteri,
kemudian bentuk khelat tersebut masuk ke dalam sel bakteri. Kadar yang tinggi dari ion-ion logam di dalam sel menyebabkan gangguan fungsi enzim-enzim
sehingga jasad renik mengalami kematian Siswandono, 1995; Somani, et al., 2011.
2.3 Penggolongan Desinfektan