Turunan aldehida Penggolongan Desinfektan

2.2.4 Interkalasi dalam asam deoksiribo nukleat ADN

Senyawa Turunan trifenilmetan seperti gentian violet dan akridin seperti akriflavin bekerja sebagai antibakteri dengan mengikat secara kuat asam nukleat. Ikatan ini akan menghambat sintesis ADN sehingga sintesis protein tidak terjadi. Turunan trifenilmetan dan turunan akridin merupakan kation aktif yang dapat membentuk ikatan hidrogen menghasilkan kompleks dengan gugus bermuatan negatif dari konstituen sel. Hal ini menyebabkan penghambatan proses biologi yang penting untuk kehidupan bakteri sehingga bakteri mengalami kematian Stevens, 2011.

2.2.5 Pembentukan khelat

Beberapa turunan fenol, seperti heksaklorofen dan oksikuinolin dapat membentuk khelat dengan ion Fe dan Cu masuk ke dalam sel bakteri, kemudian bentuk khelat tersebut masuk ke dalam sel bakteri. Kadar yang tinggi dari ion-ion logam di dalam sel menyebabkan gangguan fungsi enzim-enzim sehingga jasad renik mengalami kematian Siswandono, 1995; Somani, et al., 2011.

2.3 Penggolongan Desinfektan

Menurut Siswandono 1995, desinfektan dapat dibagi menjadi enam kelompok, yaitu:

2.3.1 Turunan aldehida

Senyawa turunan aldehid memiliki gugus aldehid COH pada struktur kimianya, misalnya formaldehid, paraformaldehid, dan glutaraldehid. Turunan Universitas Sumatera Utara aldehid umumnya digunakan dalam campuran air dengan konsentrasi 0,5 - 5 dan bekerja dengan mendenaturasi protein sel bakteri Siswandono, 1995; Somani, et al., 2011. Larutan formaldehid formalin, mengandung formaldehid HCOH 37 yang mempunyai aktivitas antibakteri dengan kerja yang lambat. Larutan formaldehid digunakan untuk pengawetan mayat, desinfektan ruangan, alat-alat, dan baju dengan kadar 1:5000. Larutan formaldehid dalam air atau alkohol digunakan untuk mendesinfeksi tangan dengan konsentrasi maksimum 0,5 mgL Somani, et al., 2011. Struktur kimia formaldehid dapat dilihat pada Gambar 2.4a. Paraformaldehid diperoleh dengan menguapkan larutan formaldehid. Senyawa ini serupa dengan formalin. Paraformaldehid mempunyai bau kurang menyenangkan. Paraformaldehid bekerja pada konsentrasi maksimum 0,1 mgL Ghanem, et al., 2012. Struktur kimia paraformaldehid dapat dilihat pada Gambar 2.4b. Gambar 2.4 Struktur Kimia Formaldehid a dan Paraformaldehid b Glutaraldehid digunakan untuk mensterilkan bahan cair dan peralatan bedah yang tidak dapat disterilkan dengan pemanasan. Senyawa ini mempunyai keuntungan karena tidak berbau dan efek iritasi terhadap kulit dan O H H O O O O C C C C H H H H a b C Universitas Sumatera Utara mata lebih rendah dibanding formalin. Larutan glutaraldehid 2 efektif sebagai antibakteri dan spora pada pH 7,5 – 8,5 Fazlara and Ekhtelat, 2012. Glutaraldehid mempunyai lebih efektif daripada Formaldehid dan tidak berpotensi karsinogenik sehingga lebih banyak dipilih dalam bidang virologi Siswandono, 1995; Brewer, 2010. Mekanisme reaksinya dijelaskan pada Gambar 2.5 C C C C C Gambar 2.5 Glutaraldehid Pada prinsipnya, turunan aldehida ini dapat digunakan dengan spektrum luas. Misalnya, formaldehid membunuh jasad renik dalam ruangan, peralatan, dan lantai. Sedangkan glutaraldehid digunakan untuk membunuh virus. Keunggulan turunan aldehid adalah sifatnya stabil, persisten, dapat dibiodegradasi, dan cocok dengan beberapa material peralatan. Namun senyawa tersebut dapat mengakibatkan resistensi jasad renik, berpotensi sebagai karsinogen dan mengakibatkan iritasi pada sistem mukosa Kahrs, 1995; Larson, 2013.

2.3.2 Turunan alkohol