Uji pembawa carrier tests Uji suspensi suspension tests

Pengujian desinfektan yang baik harus mampu memprediksikan kekuatannya ketika digunakan. Desinfektan digunakan untuk pemeliharaan permukaan, peralatan-peralatan, air, kain linen, obat-obatan, bidang pertanian, dan industri makanan. Uji yang lebih spesifik telah dikembangkan untuk memberikan gambaran keefektifan suatu desinfektan. Metode pengujian desinfektan meliputi uji pembawa, uji suspensi, uji kapasitas, dan uji praktik Cremieux dan Fleurette, 1991; Reybrouck, 1992a.

2.4.1 Uji pembawa carrier tests

Uji pembawa merupakan metode yang telah lama digunakan. Pembawa yang digunakan pada uji ini adalah sutera yang dikontaminasi dengan inokulum mikroorganisme uji. Setelah dikeringkan, pembawa dimasukkan ke dalam larutan desinfektan dengan waktu kontak tertentu, kemudian diinokulasi dalam media pertumbuhan. Tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan kekuatan desinfektan uji Borneff, et al., 1981; Jiang, et al., 2010. Kelemahan uji pembawa adalah jumlah bakteri yang terdapat pada pembawa sulit diperkirakan. Selain itu, bakteri yang bertahan hidup pada pembawa selama pengeringan tidak konstan Borneff, et al., 1981; Fazlara and Ekhtelat, 2012.

2.4.2 Uji suspensi suspension tests

Uji suspensi merupakan metode pengujian desinfektan yang paling sederhana. Metode ini dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Uji suspensi secara kualitatif dilakukan dengan mengambil satu sengkelit suspensi Universitas Sumatera Utara mikroorganisme dan dimasukkan ke dalam larutan desinfektan. Suspensi kemudian diinokulasi pada media pertumbuhan. Kekuatan desinfektan ditunjukkan dengan ada tidaknya pertumbuhan mikroorganisme Reybrouck, 1992; Jiang, et al., 2010. Koefisien fenol dihitung dengan membandingkan tingkat pengenceran desinfektan dengan fenol yang mampu membunuh mikroorganisme dalam kondisi yang sama Rideal and Walker, 1903; Jiang, et al., 2010. Uji suspensi secara kuantitatif dilakukan dengan membandingkan jumlah mikroorganisme hidup sebelum dan sesudah kontak dengan desinfektan uji. Kekuatan desinfektan dihitung berdasarkan nilai efek mikrobiosid, yaitu perbandingan logaritma jumlah koloni mikroorganisme sesudah dan sebelum kontak. Jika nilai efek mikrobiosid 1, menunjukkan desinfektan mampu membunuh 90 koloni mikroorganisme. Jika nilai efek mikrobiosid 2, menunjukkan 99 mikroorganisme terbunuh. Syarat umum yang ditentukan adalah jika efek mikrobiosid 5, maka 99,99 mikroorganisme terbunuh CEN, 1996; Tafti, et al., 2012.

2.4.3 Uji kapasitas capacity tests