Keturunan heredity Persepsi Sehat Sakit

1. Keturunan heredity

Keturunan yang dimaksudkan disini adalah, keturunan yang berkaitan dengan penyakit keturunan. Penyakit keturunan disebabkan oleh faktor genetik. 2. Layanan kesehatan, berkaitan dengan letak geografis, kualitas, biaya, sistem layanan kesehatan juga dapat mempengaruhi keterjangkauan masyarakat terhadap layanan kesehatan dalam memberikan layanan kepada masyarakat. 3. Lingkungan, memberi pengaruh besar terhadap kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Lingkungan yang bersih dan sehat, tentunya tidak terlepas dari adanya peran masyarakat yang berada pada wilayah tersebut. Peran yang dimaksudkan disini adalah sekelompok tingkah laku atau perilaku anggota masyarakat yang berkaitan dengan keberadaan status sosial masyarakat dalam suatu wilayah tertentu Laksana, 2013. 4. Perilaku, sehat sakitnya individu, kelompok atau masyarakat dipengaruhi oleh perilaku. Jika perilaku pada komunitas tersebut sehat, maka dapat dipastikan status kesehatan komunitas tersebut juga sehat, begitupun sebaliknya. Hal ini karena lingkungan hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakatnya, dan tentunya sangat berkaitan dengan peran semua orang yang berada pada suatu lingkungan. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh pendidikan, pengetahuan, kebiasaan, adat istiadat, sosial ekonomi dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan mengenai persepsi konsep sehat sakit beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dikatakan bahwa sehat merupakan kondisi individu yang tidak mengalami gangguan secara fisik, mental, spiritual, maupun ekonomi, yang juga dalam pencapaiannya dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar faktor klinis dan biologis, dari keempat faktor tersebut perilaku merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya yang akan ditunjukkan sebagai hasil akhir dari persepsi terhadap sakit, penyakit bahkan kondisi sehat sekalipun. Menurut teori Health Belief Models HBM dalam Hayden 2013, menyatakan bahwa terdapat empat 4 variabel kunci yang menjadi konstruksi utama untuk menjelaskan penentuan perilaku sehat sesuai kepercayaan atau keyakinan-keyakinan individu atau persepsi-persepsi tentang penyakit dan ketersediaan strategi- strategi untuk mengurangi penyakit-penyakit tersebut. Empat macam persepsi yang menjadi konstruk utama dari teori ini adalah: 1. Persepsi keseriusan seriousness Persepsi keseriusan adalah persepsi mengenai tingkat keseriusan atau kegawatan suatu penyakit dan risiko-risiko atau konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkan oleh penyakit, sehingga memotivasi individu dalam berperilaku. Perilaku tersebut meliputi pencegahan maupun pengobatan penyakit Notoatmodjo, 2010. Persepsi keseriusan dapat diperoleh dari informasi medis, maupun pengetahuan individu yang berasal dari dalam diri individu keyakinan akan dampak maupun kesulitan yang ditimbulkan suatu penyakit. 2. Persepsi kerentanan susceptibility Persepsi kerentanan merupakan persepsi mengenai kerentanan terhadap munculnya suatu penyakit. Ketika individu percaya dirinya tidak rentan terhadap penyakit maka perilaku sehat pun bisa saja tidak terjadi, akan tetapi sebaliknya, jika individu mempersepsikan bahwa dirinya rentan terhadap suatu penyakit perilaku sehat pun dapat terjadi, ini berarti bahwa semakin besar risiko yang dirasakan maka semakin besar kemungkinan individu terlibat dalam perilaku untuk mengurangi risiko-risiko tersebut. Persepsi keseriuan dan kerentanan keduanya juga merupakan persepsi ancaman yang biasanya digunakan untuk memotivasi terjadinya perilaku sehat. 3. Persepsi keuntungan benefit Persepsi keuntungan merupakan persepsi mengenai keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan yang disarankan untuk meningkatkan kesehatan sehingga tidak ada peluang terkena penyakit. 3. Persepsi rintangan atau hambatan barriers Persepsi keuntungan dan hambatan merupakan evaluasi individu terhadap adaptasi perilaku. Persepsi terhadap keuntungan dan hambatan merupakan persepsi yang memainkan peranan penting dalam menentukan perubahan perilaku. Dengan kata lain agar sebuah perilaku dapat diadaptasi individu perlu meyakini keuntungan-keuntungan dari perilaku tersebut, termasuk konsekuensi-konsekuensi akibat melanjutkan perilaku yang sebelumnya dilakukan. Persepsi keuntungan dan hambatan juga merupakan persepsi yang dijadikan sebagai evaluasi terhadap perilaku sehat. Keberadaan empat persepsi yang menjadi konstruk utama di atas juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain seperti, budaya, level atau tingkat pendidikan, kemampuan, pengalaman masa lalu dan motivasi yang didalamnya juga termasuk karakteristik- karakteristik individual yang juga ikut berpengaruh terhadap persepsi Notoadmodjo, 2010; Hayden, 2013. Selain terdapat empat kepercayaan atau persepsi dan variabel- variabel yang berpengaruh, teori HBM juga menjelaskan bahwa perilaku juga dapat dipengaruhi oleh variabel pendorong untuk bertindak cues to actions. Variabel pendorong untuk bertindak yang dimaksud adalah peristiwa-peristiwa kejadian-kejadian, orang, benda-benda yang dapat menggerakkan individu untuk mengubah perilaku mereka, termasuk didalamnya penyakit- penyakit yang diderita anggota keluarga, laporan media atau media massa, saran-saran atau masukan-masukan dari orang lain, kartu pos pengingat dari penyedia jasa layanan kesehatan atau label peringatan kesehatan pada suatu produk tertentu Hayden, 2013. Teori HBM lebih lanjut menegaskan bahwa prinsip dasar perilaku kesehatan bergantung pada cara individu mempersepsi, sehingga memberikan motivasi pada perilakunya yang berasal dari, persepsi individu akan kerentanannya terhadap penyakit dan berujung pada pengambilan keputusan individu melakukan tindakan pencegahan atau penyembuhan penyakit. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perilaku terbentuk melalui sebuah proses yang berlangsung dalam diri manusia melalui persepsi yang dimiliki Notoadmodjo, 2010. 2.2. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS 2.2.1. Pengertian Perilaku Sehat

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kebonan, Getasan T1 462012090 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kebonan, Getasan T1 462012090 BAB IV

0 1 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kebonan, Getasan T1 462012090 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kebonan, Getasan

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Persepsi Warga Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Kebonan, Getasan

0 1 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Dusun Gading, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang T1 462012019 BAB II

0 1 15

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Warga Dusun Cuntel Kecamatan Getasan dalam Menjaga Kelestarian Hutan di Gunung Merbabu

0 0 9

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Warga Dusun Cuntel Kecamatan Getasan dalam Menjaga Kelestarian Hutan di Gunung Merbabu T1 BAB III

0 0 2

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Warga Dusun Cuntel Kecamatan Getasan dalam Menjaga Kelestarian Hutan di Gunung Merbabu T1 BAB II

0 1 48

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Partisipasi Warga Dusun Cuntel Kecamatan Getasan dalam Menjaga Kelestarian Hutan di Gunung Merbabu T1 BAB I

0 0 10