Identifikasi masalah Pembatasan masalah

3 Nematoda sering dikaitkan dengan hama bagi tanaman namun melihat dari fungsi ekologisnya seharusnya peran nematoda tidak hanya sebatas hama bagi tanaman. Nematoda juga memainkan penanan penting dalam interaksi antara akar dan tanah. Seperti halnya protozoa, banyak nematoda memakan bakteri dan fungi dalam rhizosfer dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap siklus N di dalam tanah. Sebagai contoh, Ferris. et. al. 1997 dalam Gregory Peter J 2006: 183 menguraikan bahwa rasio N dari delapan isolat nematoda predator yang diisolasi dari sampel tanah lahan pertanian, memberikan nilai rasio 5,16 – 6,83 rerata 5,89 setelah diamati selama 48 jam. Hasil ini lebih besar dibandingkan hasil isolasi enam jenis bakteri yang hanya memberikan nilai rasio rerata 4,12. Ferris. et. al. 1997: 183 dalam Gregory Peter J 2006 menyimpulkan bahwa komunitas nematoda memberikan kontribusi 0,28; 0,98 dan 1,38 kg N ha -1 di bulan April, Mei, dan Juni. Hasil penelitian tersebut dalam suatu struktur komunitas nematoda tidak hanya terdapat nematoda yang memiliki dampak negatif bagi tanaman, namun juga memberikan dampak positif bagi tanah. Pengkajian mengenai nematoda dalam lingkungan rhizosfer tanaman gulma siam perlu dilakukan. Hal ini dilakukan tidak lepas untuk mengubah argumen mengenai pandangan negatif atas gulma siam.

B. Identifikasi masalah

Gulma siam merupakan jenis tanaman invasif dan mampu hidup pada berbagai kondisi lahan, bahkan lahan yang kering sekalipun. Gulma siam 4 tersebar melalui pembukaan vegetasi alami oleh kegiatan manusia, termasuk pembuatan jalan, pemeliharaan jalan tanah dan rel kereta api. Pembukaan hutan, tanah yang bersemak, ternak lepas sapi dan kambing juga memberi sumbangan secara berarti pada penyebaran gulma siam. Biji-biji kecil yang sudah matang mudah disebarkan oleh angin ke wilayah yang baru dibuka. Berdasarksn kondisi tersebut dapat diidentifikasi permasalahannya yaitu : 1. Di mana dan pada kondisi lahan apa saja dapat ditemukan gulma siam? 2. Apakah terdapat hubungan antara faktor kimia dan fisik tanah, terhadap pertumbuhan gulma siam? 3. Apakah dengan perbedaan lingkungan tempat gulma siam tumbuh akan berpengaruh terhadap perbedaan keragaman jenis hewan tanah yang ada di lingkungan rhizosfernya? 4. Apakah dengan perbedaan lingkungan tempat gulma siam tumbuh akan berpengaruh terhadap struktur komunitas nematoda yang terdapat di rhizosfernya? 5. Bagaimana hubungan kondisi rhizosfer gulma siam dengan struktur komunitas nematoda? 6. Nematoda apa paling banyak mendominasi lingkungan rhizosfer gulma siam dengan diferensiasi lingkungan tempat gulma siam tumbuh?

C. Pembatasan masalah

Luasnya persoalan yang dapat dikaji dari topik ini dan dengan sumberdaya yang terbatas maka dalam penelitian ini terdapat pembatasan masalah yaitu : 5 1. Struktur komunitas nematoda yang terdapat pada lingkungan rhizosfer gulma siam di lahan karst, pantai berpasir, dan vulkanik, 2. Penelitian hanya difokuskan pada peran nematoda bagi lingkungan rhizosfer gulma siam berdasarkan perannya dalam rantai makanan. 3. Parameter edafik yang diukur meliputi parameter fisik dan kimia. Parameter fisik berupa kelembaban dan suhu tanah, sedangkan parameter kimia meliputi pH tanah, kandungan C-organik dan N dalam tanah di lingkungan rhizosfer gulma siam.

D. Perumusan masalah