Bentuk Lahan KAJIAN TEORI

15 memperkirakan bahwa komunitas nematoda memberikan kontribusi masing- masing 0,28 , 0,98 dan 1,38 kg N ha - 1 pada bulan April, Mei, dan Juni Gregory Peter J, 2006: 183. Perkembangan sistem perakaran dipengaruhi oleh faktor dalam hereditas dan faktor luar lingkungan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi sistem perakaran adalah kelembapan tanah, suhu tanah, kesuburan tanah, keasaman tanah, aerasi tanah, hambatan mekanis tanah, kompetisi, dan interaksi perakaran Titiek Islami dan Wani Hadi U, 1995: 135.

C. Bentuk Lahan

Wilayah karst umumnya terbentuk dari batu gamping dan dicirikan oleh drainase di bawah tanah. Pelarutan batu gamping oleh air hujan menyebabkan terjadinya lubang-lubang kecil dan meluas ke bawah membentuk dolin, sehingga bagian permukaan kekurangan air. Daerah karst merupakan daerah berbukit-bukit dengan mayoritas jenis tanahnya berupa latosol atau tanah lempung yang memiliki kedalaman tanah minim rata-rata 50 cm Sudihardjo, dkk. 2006: 1. Berdasarkan klasifikasi karst tersebut kawasan karst Gunungsewu termasuk tipe holokarst tropik dan relatif terbuka sedikit vegetasi. Kenampakan eksokarst nampak masih dapat diamati seperti lapies, dolin, uvala, lembah kering, tower dan cone karst, sedangkan kenampakan endokarst seperti goa, sungai bawah tanah juga banyak dijumpai. Kawasan karst di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakteritik yang spesifik, unik, spektakuler dan non renewable ecosystem serta decoratif landscape resourcess 16 dengan fragilitas tinggi terhadap risiko kerusakan lingkungan. Potensi kesesuaian lahan di kawasan karst sangat terbatas peruntukannya karena pembatas ketersediaan air, tanah dan medan, satuan medan Worosuprojo Suratman,2008: 1-2. Lahan pantai berpasir merupakan lahan marginal yang memiliki produktivitas rendah. Hal ini disebabkan karena faktor pembatas yang berupa kemampuan tanah memegang dan menyimpan air rendah, infiltrasi dan evaporasi tinggi, kesuburan dan bahan organik sangat rendah, dan efisiensi penggunaan air rendah. Produktivitas tanah dipengaruhi oleh kandungan C organik, KPK, tekstur dan warna. Tanah pasir dicirikan bertekstur pasir, struktur berbutir, konsistensi lepas, porositas tinggi, sehingga daya sangga air dan pupuk sangat rendah, miskin hara dan kurang mendukung pertumbuhan tanaman, kandungan hara rendah, kemampuan menukar kation rendah, suhu tanah di siang hari sangat tinggi, kecepatan angin dan laju evaporasi sangat tinggi. Tekstur tanah pasir ini sangat berpengaruh pada status dan distribusi air, sehingga berpengaruh pada sistem perakaran, kedalaman akar, hara dan pH Yuwono, 2009: 139. Lahan pantai berpasir merupakan tanah yang mengandung lempung, debu, dan zat hara yang sangat minim. Akibatnya tanah pasir mudah mengalirkan air, sekitar 150 cm per jam. Kemampuan tanah pasir menyimpan air sangat rendah, 1,6-3 dari total air yang tersedia. Angin di kawasan pantai selatan sangat tinggi sekitar 50 kmjam sehingga dengan mudah dapat mencabut akar dan merobohkan tanaman. Angin yang kencang juga dapat membawa partikel- 17 partikel garam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Suhu di kawasan pantai sangat panas pada siang hari sehingga menyebabkan proses penguapan sangat tinggi Prapto dalam Saputro, 2015: 3-4. Bentuk lahan vulkanis adalah bentuk lahan hasil kegiatan gunung berapi yang tersusun dari bahan gunung api yang sudah keluar ke permukaan bumi ekstrusi maupun yang membeku dalam permukaan bumi intrusi. Bentuk lahan hasil bentukan asal vulkanis, terdapat berbagai jenis yang berkaitan dengan kegunungapian vulkanisme. Vulkanisme adalah semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam bumi menuju ke permukaaan bumi yang menghasilkan bentuk lahan cenderung positif. Salah satu keuntungan dari adanya lahan vulkanis adalah abu vulkanis yang dikeluarkan gunung api saat terjadi erupsi dapat menyuburkan tanah karena banyak mengandung unsur hara tanaman Treman, 2014: 41.

D. Nematoda