Karakteristik Soal Uji Mandiri dan Uji Unjuk Kerja Berdasarkan Hasil Analisis

101 dalam kriteria peka pada uji unjuk kerja frais karena peserta yang kompeten peserta tes yang mengerjakan dengan benar butir soal lebih dari besar peserta yang belum kompeten peserta tes yang salah mengerjakan butir soal. Butir soal yang peka sebesar 72.97 pada soal uji unjuk kerja frais tidak dapat menunjukkan efektivitas pembelajaran secara keseluruhan, karena jika dilihat dari jumlah peserta tes yang pencapaian nila i akhirnya ≥ 70 sebesar 20.18 itu berarti hanya seperlima peserta tes lulus sertifikasi kompetensi bidang frais. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa soal uji unjuk kerja sertifikasi kompetensi P1 bidang teknik mesin di LSP SMK N 1 Magelang jika dilihat dari nilai indek sensitivitasnya merupakan soal yang peka sehingga menunjukkan efektivitas pembelajaran. Soal yang sudah masuk dalam kriteria peka perlu ditingkatkan lagi efektivitas dalam proses pembelajarannya supaya semakin tinggi nilai indeks sensitivitasnya. Soal yang masuk dalam kriteria tidak peka berarti perlu perlakuan khusus dalam proses pembelajaranya agar efektif.

3. Karakteristik Soal Uji Mandiri dan Uji Unjuk Kerja Berdasarkan Hasil Analisis

Berdasarkan hasil analisis soal uji mandiri yang telah dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif maka diperoleh karakteristik dan kualitas soal uji mandiri yang telah dibuat. Analisis soal secara kualitatif menunjukkan kualitas soal dari aspek materi, konstruksi, bahasa. Analisis 102 kuantitatif menunjukkan kualitas soal dari validitas, tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, reliabilitas. Pada analisis soal secara kualitatif diketahui soal uji mandiri telah memenuhi aspek materi dan bahasa, tetapi belum memenuhi aspek konstruksi. Terdapat 4 soal yang harus diperbaiki dan direvisi pada aspek materi. Pada aspek konstruksi terdapat 32 soal yang harus diperbaiki dan direvisi. Pada analisis kuantitatif menunjukan kualitas soal uji mandiri secara keseluruhan yaitu memiliki skor yang tidak valid sebagai ukuran kompetensi peserta tes LSP SMK N 1 Magelang tahun 2015, tingkat kesukaran mudah, daya beda dengan kategori diterima, efektifitas pengecoh berfungsi sempurna sebanyak 4.29, dan reliabilitas dengan kategori cukup. Pada analisis indek sensitivitas diketahui bahwa soal uji unjuk kerja bubut terdiri dari 26 butir soal yang peka dan 6 butir soal yang tidak peka, sedangkan soal uji unjuk kerja frais terdiri dari 27 butir soal yang peka dan 10 butir soal yang tidak peka. 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis butir soal sertifikasi kompetensi P1 bidang teknik mesin di LSP SMK N 1 Magelang tahun 2015, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal uji mandiri dalam sertifikasi kompetensi P1 bidang teknik mesin di LSP SMK N 1 Magelang tahun 2015 ditinjau dari aspek materi, konstruksi dan bahasanya yaitu 5.71 soal tidak memenuhi aspek materi, 45.71 soal tidak memenuhi aspek konstruksi, dan memenuhi aspek bahasa. Hasil analisis butir soal secara kuantitatif menunjukkan skor yang tidak valid sebagai ukuran kompetensi peserta tes LSP SMK N 1 Magelang tahun 2015. Dengan menggunakan program ITEMAN 3.0 menunjukkan bahwa karakteristik soal ujian termasuk dalam kategori yang kurang baik, dengan 62.86 soal mudah, 54.29 soal yang dapat diterima, pengecoh berfungsi sempurna sebanyak 4.29, dan reliabilitas soal sebesar 0.613. 2. Hasil analisis indeks sensitivitas soal uji unjuk kerja menunjukkan bahwa butir soal uji unjuk kerja dalam sertifikasi kompetensi P1 bidang teknik mesin di LSP SMK N 1 Magelang tahun 2015 sebanyak 92.85 butir soal yang peka dalam uji unjuk kerja bubut dan sebanyak 72.97 butir soal yang peka dalam uji unjuk kerja frais.