Tujuan Tes Bentuk Tes

21 mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan Arikunto, 2013: 52. Mardapi 2007:67 berpendapat tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah, atau sejumlah penyataan yang harus diberikan tanggapan. Menurut Anne Anastasi dalam Sudijono, 1995:66 tes dalah alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif sehingga dapat digunakan secara meluas,serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Menurut Lee J. Cronbach dalam Sudijono, 1995:66 tes merupakan suatu prosedur sistematis untuk membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedangkan menurut F.L. Goodenough dalam Sudijono, 1995:66-67 tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dengan maksud untuk membandingkan kecakapan mereka, satu dengan yang lain.

b. Tujuan Tes

Mardapi 2007:68 berpendapat tujuan tes yang penting adalah untuk : 1 mengetahui tingkat kemampuan peserta tes, 2 mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta tes, 3 mendiagnosis kesulitan belajar peserta tes, 4 mengetahui hasil pengajaran, 5 mengetahui hasil belajar, 6 mengetahui pencapaian kurikulum, 7 mendorong peserta didik belajar,dan 8 mendorong agar pendidik mengajar yang lebih baik dan peserta didik belajar lebih baik. 22 Ditinjau dari tujuannya sebagai alat pengukur kemampuan peserta tes. Sudijono, 1995:68-72 berpendapat tes dibedakan menjadi enam golongan, yaitu: 1 tes seleksi, 2 tes awal, 3 tes akhir, 4 tes diagnostik, 5 tes formatif, dan 6 tes sumatif. Tes seleksi sering dikenal dengan “Ujian Saringan” atau “Ujian Masuk”. Tes ini dilaksanakan dalam rangka penerimaan calon siswa baru dimana hasil tes digunakan untuk memilih calon peserta didik yang tergolong paling baik dari sekian banyak calon yang mengikuti tes. Tes awal atau sering dikenal pre-test dilaksanakan pada awal sebuah kegiatan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta tes. Tes akhir sering dikenal dengan post-test memiliki tujuan untuk mengetahui apakah semua materi yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta tes. Tes diagnostik untuk mengetahui secara tepat kesulitan yang dihadapi oleh peserta tes dalam suatu materi tertentu. Tes formatif untuk memperoleh masukan tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran. Tes sumatif diberikan di akhir kegiatan atau akhir sesi untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

c. Bentuk Tes

Bentuk tes yang sering digunakan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tes objektif dan tes uraian Sudijono, 1995:99. Tes objektif adalah tes yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh 23 peserta tes dengan jalan memilih atau menuliskan jawaban dapat berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing butir item. Tes uraian atau sering dikenal dengan tes subjektif adalah salah satu bentuk tes yang berbentuk pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa paparan kalimat pada umumnya cukup panjang dengan tuntutan dapat memberikan penjelasan dan penafsiran, pada umumnya jumlah butir soal terbatas antara lima sampai sepuluh butir. Tes uraian dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : tes uraian bentuk terbatas, tes uraian bentuk bebas atau terbuka Sudijono, 1995:100. Sebagai salah satu jenis tes, tes objektif dapat dibedakan menjadi lima golongan, yaitu : 1 Tes Objektif Bentuk Benar-Salah True-False Test 2 Tes Objektif Bentuk Pilihan Berganda Multiple Choise Item Test 3 Tes Objektif Bentuk Menjodohkan Matching Test 4 Tes Objektif Bentuk Melengkapi Completion Test 5 Tes Objektif Bentuk Isian Fill in Test Sudijono, 1995:107

d. Teknik Pelaksanaan Tes