Uji Linieritas Uji Multikolinieritas

pegawai 40, pada kategori sedang sebanyak 23 pegawai 57,5, pada kategori rendah sebanyak 1 pegawai 2,5. Hasil kecenderungan variabel kinerja pegawai apabila kategori sedang ditambah kategori rendah akan lebih tinggi dibandingkan dengan kategori tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja pegawai di Balai Pengembangan Kegiatan Belajar DIY masih belum optimal.

d. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linier atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji linieritas dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Variabel bebas dan variabel terikat dapat dikatakan linier apabila harga F hitung ≤ F tabel pada taraf signifikansi 5. Hasil uji linieritas dengan bantuan program SPSS Statistics 20.0 for Windows menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,229 0,05 yang artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel kepemimpinan X 1 dengan Kinerja Pegawai Y dan untuk nilai signifikansi variabel motivasi X 2 dengan kinerja pegawai Y sebesar 0,695 0,05 yang artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antar variabel. Berdasarkan hasil tersebut maka hubungan masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat menunjukkan hasil yang linier berarti analisis regresi dapat dilanjutkan. Berikut tabel hasil uji linieritas yaitu: Tabel 15. Ringkasan Hasil Uji Linieritas No Variabel Df Signifikansi Taraf Signifikansi Kesimpulan Bebas Terikat 1. X 1 Y 15 : 23 0,229 0,05 Liniear 2. X 2 Y 17 : 21 0,695 0,05 Liniear Sumber: Data primer yang diolah

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk asumsi dalam analisis korelasi ganda. Uji multikoliniearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antar variabel bebas dalam model regresi. Asumsi multikolinieritas menyatakan bahwa variabel bebas harus terbebas dari korelasi yang tinggi antar variabel bebas. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu sehingga model regresi yang diperoleh tidak valid. Hasil pengujian menggunakan bantuan program SPSS Statistics20.0 for Windows dikatakan tidak terjadi multikolinieritas apabila nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabel bebas lebih kecil 10,00. Diketahui hasil pengujian bahwa nilai tolerance variabel kepemimpinan sebesar 0,936 dan variabel motivasi sebesar 0,936. Nilai VIF variabel kepemimpinan sebesar 1,068 dan nilai VIF variabel motivasi sebesar 1,068. Hasil dari nilai tolerance kedua variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kedua variabel lebih kecil dari 10,00 sehingga, berdasarkan nilai diatas disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas. Tabel 16. Ringkasan hasil uji multikolinieritas Varibel Nilai tolerance Nilai VIF Kesimpulan X 1 0,936 1,068 Tidak terjadi multikolinearitas X 2 0,936 1,068 Sumber: Data primer yang diolah

3. Pengujian Hipotesis