bertujuan untuk
menguji dan
menganalisis pengaruh
gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai PT
Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan dilaksanakan pada 112 pegawai PT
Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 17. Teknik sampling yang dipakai
adalah metode sensus dan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji validitas dengan analisis faktor, uji reliabilitas
dengan Alpha Cronbach. Uji asumsi klasik dan analisis regresi liner berganda, untuk menguji dan membuktikan hipotesis penelitian. Hasil
analisis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja
pegawai dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
E. Kerangka Pikir
a. Pengaruh Kepemimpinan dengan Kinerja Pegawai Kepemimpinan merupakan salah satu faktor dalam peningkatan
kinerja pegawai, karena pada dasarnya kepemimpinan adalah tingkah laku seorang pemimpin dalam mendorong, mempengaruhi semangat
kerja yang baik kepada bawahan. Pendapat para ahli mengemukakan bahwa terdapat empat fungsi manajemen yang berpengaruh terhadap
kinerja pegawai, salah satunya adalah kepemimpinan. Pada umumnya setiap pemimpin selalu mengharapkan dan mengusahakan agar
bawahannya mempunyai kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan
serta menyelesaikan tugas yang diembannya dengan baik, agar sesuai sasaran tertentu yang telah ditetapkan. Kinerja pegawai hanya dapat
dicapai dengan mencocokkan pemimpin dengan situasi atau dengan mengubah situasi agar cocok dengan pemimpin, seperti kemampuan dan
interaksi sesama pemimpin, bawahan dan atasan. b. Pengaruh Motivasi dengan Kinerja Pegawai
Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para
pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. Agar pegawai dapat
bekerja lebih optimal, maka pimpinan harus memberikan motivasi kepada pegawainya, sehingga berdampak pada peningkatan kinerjanya.
Pemberian motivasi kepada pegawai dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu adanya motivasi positif seperti pemberian hadiah, bonus,
penghargaan maupun kenaikan pangkat dan motivasi negatif, seperti pemberian peringatanhukuman bagi pegawai yang melakukan kesalahan,
skors terhadap pegawai yang melanggar peraturan dan sanksi dikeluarkan dari organisasi bila terbukti melakukan kesalahan yang fatal.
Motivasi mempunyai kekuatan kecenderungan seseorangindividu untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang mengarah kepada sasaran
dalam pekerjaan sebagai kepuasan, tetapi lebih lanjut merupakan perasaan senang atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan.
Motivasi adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang mengaktifkan atau menggerakkan orang tersebut. Hal ini dapat diartikan bahwa dengan
motivasi, maka seseorang tergerak atau terdorong untuk berbuat sesuatu. Motivasi dipandang sebagai motor yang menimbulkan energi dalam diri
seseorang dan dengan energi tersebut seseorang dapat berbuat sesuatu. Dengan demikian motivasi kerja berpengaruh terhadap penampilan
seseorang performance sebagai sikap yang positif akan memberikan dampak pada kinerja pegawai dalam bidang tugasnya.
c. Pengaruh kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama terhadap kinerja pegawai
Dalam upaya peningkatan kinerja pegawai dipengaruhi faktor- faktor yang mempengaruhi yaitu kepemimpinan dan motivasi.
Kepemimpinan pada umumnya merupakan proses mempengaruhi bawahan untuk melakukan tugas atau pekerjaan sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga, pimpinan perlu mengetahui kondisi yang terjadi di dalam organisasinya agar perlakuan pimpinan
tepat untuk memajukan organisasi yang dipimpinnya. Pemimpin hendaknya memperhatikan kinerja pegawai, bersikap adil dengan sesama
pegawai, saling mengingatkan jika melakukan kesalahan dan bersikap terbuka. Semakin efektif kepemimpinan di suatu organisasi semakin
efektif juga kinerja pegawainya. Demikian juga dengan motivasi semakin optimal pimpinan
melakukannya semakin optimal kinerja pegawai dalam bekerja, sebaliknya jika motivasi rendah maka kinerja pegawai pun rendah.
Pemberian motivasi bertujuan untuk mendorong pegawai agar lebih
Kepemimpinan X
1
dengan indikator: Iklim saling mempercayai
Perhatian pada kenyamanan kerja bagi para bawahan
Memberi inspirasi terhadap bawahan
Pengakuan atas status para bawahan secara tepat dan
professional Membuat model pemecahan
Motivasi X
2
dengan indikator: F. Penghargaan
G. Pekerjaan kreatif dan menantang H. Kemajuan dan peningkatan
I. Kualitas pengendalian teknik
J. Kondisi kerja
Kinerja Pegawai Y dengan indikator:
A. Pemahaman atas tupoksi B. Memiliki inovasi
C. Kecepatan kerja D. Keakuratan kerja
E. Kerjasama antar pegawai
semangat dan bergairah dalam bekerja. Apabila semangat dan gairah kerja seorang pegawai dapat ditingkatkan dengan pemberian motivasi
kerja yang tinggi. Jadi kedua komponen tersebut saling mendukung dan terkait untuk mencapai tujuan yaitu kinerja pegawai yang efektif dan
optimal dalam bekerja. Berdasarkan penjabaran tersebut, kerangka pikir penelitian ini dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
F. Paradigma Penelitian