Account Executive AE TINJAUAN PUSTAKA

commit to user tergolong mahal dan sistem kerjanya menggunakan metodologi yang melibatkan sumber daya manusia yang terlatih secara khusus. 5. Subdepartemen traffic Traffic Departement Bagian ini mengatur lalu lintas pekerjaan dari Client Service Departement ke Creative Departement. Di samping itu, Traffic bersama Creative Director harus mampu membagi beban pekerjaan secara merata kepada setiap petugas di Creative Departement, sedapat mungkin sesuai kemampuan dan bakat orangnya. Traffic pula yang melakukan pencatatan dengan memberi nomor setiap pekerjaan yang dipesan klien melalui Clien Service. Pencatatan ini ada hubungannya dengan harga setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh Creative maupun oleh pihak ketiga supplier yang nantinya harus ditagih kepada klien. 6. Subdepartemen Produksi Production Departement Bagian produksi ada kalanya berada di bawah Departemen keuangan Finance Departement. Tugasnya tentu saja sebagai kepanjangan tangan dari Departemen Kreatif.

D. Account Executive AE

Account Executive merupakan penghubung antara biro iklan dengan perusahaan klien. Namun hal ini tidak berarti ia sekedar perantara. Seorang Account Executive harus mempelajari dan sepenuhnya memahami kebutuhan- kebutuhan klien, termasuk seluk beluk bisnis dan sektor industri dimana commit to user perusahaan yang menjadi kliennya itu berkecimpung. Ia dituntut untuk pandai-pandai menerjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi suatu usulan kampanye periklanan yang nantinya akan ia sampaikan kepada atasannya. Seorang Account Executive juga harus terampil dalam memaparkan proposal-proposal, ide-ide cakupan serta kualitas kerja biro iklannya terhadap klien. Ini merupakan fungsi yang halus dan menuntut kecakapan diplomatis. Adalah tanggungjawab seorang Account Executive untuk memuaskan klien agar tidak pindah ke biro iklan yang lain. Account Executive seyogyanya memiliki pengetahuan periklanan yang luas dan mampu bekerja sama dengan semua orang di biro iklannya, guna mengarahkan segenap pekerjaan mereka untuk kepentingan klien. Seorang AE harus melapor kepada pemimpin biro iklan begitu ia memperoleh segala informasi yang dibutuhkan atau tersedia mengenai klien. Setelah pengumpulan segala informasi selesai paling tidak untuk sementara, AE kembali ke biro iklan dan melapor pada salah seorang atasannya, baik itu managing director, account director yang bertanggungjawab atas sekelompok proyek atau rekening iklan dan beberapa orang AE. Laporan ini penting artinya bagi penentuan kebijakan. Direktur senior perlu tahu perkembangan kerja, layanan apa saja yang harus dipakai dan kemungkinan- kemungkinan lain seperti penambahan staf, serta perubahan-perubahan keuangan dengan adanya account baru pembaruan bisnis. Jefkins, 1995 : 364 – 365 commit to user Selanjutnya AE tadi dipersilahkan menerima account tadi, maka selanjutnya ia harus mempersiapkan semacam proposal prsentasi kepada klien. Ia harus melaporkannya secara terinci kepada kepala-kepala departemen di lingkungan biro iklannya yang mengatur perencanaan mengatur perencanaan umum. Frank Jefkins memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis data yang mesti disiapkan seorang Account Executive agar rekan-rekan di biro iklan bisa mejalankan instruksi-instruksi pekerjaan proyek sebuah biro iklan Jefkins, 1995 : 364 – 365. 1. Anggaran Lazimnya perusahaan pemasang iklan atau puhak klien telah menetapkan jumlah anggaran belanja iklan yang seringkali merupakan bagian dari anggaran pemasaran perusahaan secara keseluruhan. Biro iklan harus merancang suatu iklan dalam batas -batas keuangan yang telah ditetapkan. 2. Perusahaan, produk dan pelayanannya Seorang AE harus memahami sepenuhnya latar belakang serta bagaimana perusahaan itu beroperasi. Adalah penting seorang AE mengumpulkan segala macam informasi mengenai perusahaan, termasuk disini pengalaman dan penjelasan dari tangan pertama mengenai produk – produk barang dan jasa yang hendak diiklankan. commit to user 3. Pasar Apa pasar atau segmen pasar untuk produk yang hendak diiklankan? Kepada siapa produk itu ditujukan, dan siapa-siapa saja yang kemungkinan besar akan membelinya? Apa yang mesti diciptakan untuk memuaskan pasar tertentu? Apakah sesungguhnya motif-motif orang yang membelinya? Semua pertanyaan diatas diperlukan untuk menjalankan strategi pemasaran apa yang akan digunakan. 4. Distribusi Bagaimana produk tersebut menjangkau konsumen? Apa saluran distribusinya? 5. Nama atau Merk Apakah merek produk sudah ditetapkan oleh produsen, apakah nama tersebut sudah cukup baik? Tapi ada sebagian biro iklan yang memberikan pelayanan yang salah satunya memberikan nama merk sebuah produk yang diiklankan. 6. Harga Apakah harga sudah ditetapkan oleh klien, ataukah masih perlu diriset lagi untuk mendapatkan harga jual yang terbaik? 7. Kemasan Apakah sudah dibuat atau dirancang terlebih dahulu? Termasuk didalamnya dengan produk itu sendiri, bentuk wajah, jenis bahannya, pemberian label. commit to user 8. Persaingan Apakah produk itu unik atau sebaliknya harus bersaing dengan sekelompok produk yang lain yang sudah ada. commit to user 23 BAB III DESKRIPSI INSTANSI ATAU LEMBAGA

A. Data Perusahaan