Strategi Periklanan TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 3. Fungsi Ekonomis Mendorong persaingan antar produsen sehingga terjadi perbaikan dan penurunan harga yang menguntungkan konsumen. 4. Fungsi Sosial Meningkatkan produktivitas dan taraf kehidupan. Bagi produsen dapat meningkatkan produktivitas sehingga taraf kehidupan perusahaan dapat meningkat dan bagi konsumen lebih banyak pilihan yang diperoleh.

B. Strategi Periklanan

Strategi periklanan berfungsi agar iklan dapat membuahkan hasil yang maksimal diperlukan strategi periklanan melibatkan empat aktivitas utama yaitu Shimp, 2003 : 364-399 : 1. Menetapkan Tujuan Periklanan Tujuan periklanan adalah tujuan-tujuan yang diupayakan untuk dicapai oleh periklanan. Penyusunan tujuan periklanan yang baik merupakan tugas paling sulit dari manejemen periklanan. Penyusunan tujuan periklanan suatu merek akan dilakukan sesuai periode waktu yang direncanakan, serta penyusunan tujuan memandu aspek-aspek penganggaran, pesan, dan media dari strategi periklanan suatu merk. Tujuan-tujuan yang baik menetapkan standar perbandingan yang bersifat kuantitatif dan pasti terhadap apa yang akan diharapkan yang hendak dicapai oleh suatu iklan, kemudian standar- standar tersebut untuk menentukan apakah periklanan sudah mencapai tujuan. commit to user Beberapa kategori dari tujuan periklanan jadi acuan strategi periklanan. Kategori-kategori tersebut bisa diformulasikan dalam bentuk pertanyaan seperti ini : Siapa? Apa? Dimana? dan Seberapa sering? Siapa? Pertimbangan paling mendasar yang mendasari formulasi strategi periklanan adalah pemilihan pasar sasaran. Menjelaskan pasar sasaran menurut kebutuhan-kebutuhan dasarnya, yang dijadikan pemikat dalam bentuk demografis, psikografis, geografis, atau karakteristik-karakteristik lainnya yang mempengaruhi pemilihan. Apa? Iklan didesain untuk mencapai beberapa tujuan : 1. Membuat pasar sasaran menyadari akan suatu merk baru 2. Memfasilitasi pemahaman konsumen tentang berbagai atribut dan manfaat merek yang diiklankan dibandingkan merk-merk pesaing 3. Meningkatkan sikap-sikap dan mempengaruhi niatan untuk membeli 4. Menarik sasaran agar mencoba produk 5. Mendorong perilaku pembelian ulang Dimana? Kapan? Dan Seberapa sering? Secara demografis. Pasar- pasar manakah yang perlu ditekankan, bulan-bulan atau musim-musim apakah yang menguntungkan untuk iklan, serta berapa masalah tambahan yang perlu diperhatikan dalam merancang tujuan periklanan. 2. Memformulasikan Anggaran Pertimbangan utama yang mendasari penentuan anggaran iklan adalah tujuan yang hendak dicapai oleh iklan tersebut. Jadi besarnya anggaran harus mengikuti tujuan spesifik yang ditetapkan untuk periklanan. Tujuan yang commit to user ambisius memerlukan anggaran iklan yang lebih besar lagi. Jikalau iklan dimaksudkan unttuk meningkatkan pangsa pasar merk, maka diperlukan anggaran yang lebih besar, dibandingkan bila tujuan periklanannya hanya untuk memelihara kesadaran konsumen terhadap merk. 3. Menciptakan Pesan-Pesan Iklan Para pengiklan menciptakan pesan-pesan iklan sesuai dengan produk yang mereka iklankan. Pesan iklan harus menarik, kreatif dan mudah untuk diingat serta diucapkan. Selain itu pesan iklan juga harus efektif, yaitu tepat pada sasaran. Tetapi efektif suatu format pesan tergantung pada keadaan- keadaan seperti sifat persaingan, lingkungan periklanan, dan sejauh mana keterlibatan konsumen. Iklan yang baik bukan hanya bagus tapi juga harus membujuk konsumen untuk melakukan kegiatan pembelian. Atau dengan kata lain iklan harus bisa mempersusasikan membujuk. Konsumen lebih mudah dibujuk dengan pesan-pesan yang meyakinkan dan dapat dipercaya, dibandingkan dengan pesan iklan yang lemah. Kemudian elemen yang mempengaruhi pesan suatu iklan agar iklan tersebut dapat membujuk konsumen antara lain : seperti music, latar, pemandangan dan grafis. Pada dasarnya pengiklan menitikberatkan proses persuasi mereka pada dua hal yaitu Shimp, 2003 : 240-242 1. Persuasi berdasarkan emosi, dalam hal ini pengiklan berusaha menarik emosi dari konsumen, misal perasaan seperti rasa bangga, romantic, nostalgia, sedih, marah. Dalam kondisi semacam ini, sikap terhadap merk yang diiklankan commit to user memiliki kemungkinan besar untuk diubah kearah pengalaman emosional, reaksi emosi menimbulkan sikap positif terhadap merk. 2. Persuasi berdasarkan pesan, konsumen termotivasi dan mampu memproses suatu pesan iklan, maka respon kognitif membawa perubahan kepercayaan mengenai merk yang diiklankan, atau perubahan dalam mengevaluasi pentingnya manfaat atribut merk tersebut, yang mempunyai tujuan perubahan sikap terhadap merk. 4. Menyeleksi Media dan Alat Komunikasi Iklan Pesan iklan dan pertimbangan berhubungan erat satu sama lain, dimana masing-masing harus sesuai dan cocok satu sama lain. Dikatakan bahwa kreatifitas-kreatifitas di dalam periklanan tidak akan berguna sampai mereka berada di tangan ahli strategi media. Dengan pemilihan media komunikasi yang tepat akan menjadikan iklan efektif. Tetapi tidak hanya pemilihan media komunikasi yang teapt saja yang mempengaruhi perilaku konsumen. Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang menyampaikan suatu pesan barang dan jasa kepada khalayak konsumen. Seorang klien akan merasa sangat senang bila mereka atau produk mereka dapat dikenal oleh khalayak dan penjualan mereka meningkat, disebabkan karena iklan mereka dianggap berhasil menarik konsumen. Tetapi semua itu tidak dapat dipisahkan dari iklan yang efektif, iklan yang efektif adalah iklan yang dapat mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan klien. commit to user Berikut ini beberapa pertimbangan iklan yang efektif Shimp, 2003 : 415- 416 : 1. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran, iklan harus bisa efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran uang diarahkan dengan baik 2. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen, para konsumen membeli manfaat-manfaat produk bukan atributlambangnya, iklan harus dinyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan- kebutuhan, keinginannya, serta apa yang dinilai oleh konsumen daripada oleh sponsor. 3. Harus persuasif, persuasif biasanya terjadi ketika produk yang diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen. 4. Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan iklan, pada pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen. 5. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan, intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas. Para konsumen belajar dengan cepat ketika mereka ditipu dan membenci si pengiklan. 6. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan, tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempengaruhi, tujuannya bukan membagus- baguskan atau membuat lucu, sehingga konsumen hanya ingat pada iklannya tetapi melupakan pesan iklan. commit to user Dalam komunikasi pemasaran dengan segala bentuk variasinya, menggunakan tanda dalam menciptakan pesan dan memberikan arti. Dan komunikasi pemasaran akan menjadi efektif ketika tanda-tanda dipahami dengan baik berdasarkan pengalaman si pengirim maupun si penerima pesan. Sebuah pengalaman adalah jumlah total berbagai pengalaman yang dimiliki oleh seseorang selama hidupnya. Dan pengalaman dimanfaatkan oleh para pengiklan untuk menarik konsumen dalam sebuah pesan iklan.

C. Struktur Biro Iklan